Shell Eco-Marathon Asia tahun ini memasuki tahun ke-5 di Asia dan akan segera digelar di Manila, Filipina mulai 26 Februari hingga 1 Maret 2015. Sebanyak 24 tim mahasiswa dari 18 perguruan tinggi dan 11 kota di seluruh Indonesia akan bertanding menembus sirkuit jalan raya di Luneta Park dengan kategori kendaraan “Prototype” dengan desain futuristik dan “UrbanConcept” yang dirancang menyerupai kendaraan konvensional roda empat. Mereka siap bersaing dengan 147 tim mahasiswa dari 18 negara dari Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

“Energi memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur di Indonesia. Persoalan energi harus menjadi upaya bersama yang tidak bisa dibebankan pada salah satu pihak saja. Berbagai upaya penghematan energi dan penemuan energi baru, akan berhasil jika mendapat dukungan dari seluruh komponen anak bangsa,“ demikian disampaikan Darwin Silalahi, Presiden Direktur & Country Chairman Shell Indonesia. “Shell melalui kompetisi Shell Eco-Marathon Asia 2015, mengajak generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi perubahan energi masa depan yang lebih baik,” tambah Darwin.

Berdasarkan estimasi World Energy Outlook (2013), konsumsi energi Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 2,5% per tahun dari tahun 2011 hingga 2035. Konsumsi energi diperkirakan melonjak hampir dua kali lipat dalam rentang waktu tersebut. Berbagai upaya dan inovasi dilakukan untuk mencari cara menghemat energi. Pemerintah Indonesia bahkan telah berkomitmen dalam mengatasi krisis energi dengan mendukung berbagai penemuan sumber-sumber energi yang diperlukan serta berperan aktif dalam mencegah peningkatan pemanasan global dengan meningkatkan pengurangan emisi sebesar 26% menjadi 41% pada tahun 2020.

Shell secara global selalu bekerjasama dengan berbagai pihak seperti akademisi, NGO, serta pelaku industri lainnya untuk terus menciptakan inovasi yang dapat memenuhi tantangan energi masa depan. Bentuk kerjasama diwujudkan dalam mempercepat pembangunan energi biofuel, tenaga solar, efisiensi energi, pengelolaan air, serta pengolahan CO2, yang berpotensi menjadi sumber energi baru di masa depan.

Kehadiran Shell Eco-Marathon Asia 2015 merupakan salah satu upaya dan langkah nyata Shell untuk terus berinovasi dalam memenuhi tantangan energi masa depan. Generasi muda Indonesia yang berpartisipasi dalam kompetisi ini akan ditantang untuk menemukan solusi yang tepat guna efisiensi penggunaan bahan bakar. Tim peserta akan melalui berbagai tantangan dan merasakan pengalaman nyata berkendara dengan tata ruang perkotaan yang sebenarnya, dengan memanfaatkan dan mengolah bahan bakar seefisien mungkin.

Shell Eco-Marathon Asia 2015 merupakan ajang tantangan super-mileage tahunan yang dirancang untuk menginspirasi inovasi mahasiswa untuk merancang, membangun dan menguji kendaraan yang dapat menempuh jarak terjauh dengan konsumsi energi/bahan bakar yang paling sedikit. Tim-tim mahasiswa Indonesia mengukir prestasi gemilang pada Shell Eco-marathon Asia 2014 dengan mendominasi tujuh (7) gelar juara pada kategori kendaraan UrbanConcept. Gelar ini menambah deretan prestasi tim Indonesia sejak Shell Eco-marathon Asia pertama di tahun 2010 yang hingga kini mencapai 17 gelar juara di seluruh ajang Shell Eco-marathon Asia.

Tentang Shell Eco-marathon

Shell Eco-marathon (SEM) berawal pada tahun 1939 di sebuah laboratorium penelitian Shell di Amerika Serikat ketika para ilmuwan bertaruh untuk merancang kendaraan yang dapat menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar seminimum mungkin. Pemenang kompetisi ini ternyata dapat menempuh jarak 50 mpg (21 km/liter). Dari inisiatif yang sederhana ini, lahirlah sebuah ide untuk menyelenggarakan kompetisi yang lebih terorganisir yakni Shell Eco-Marathon yang ada sekarang ini.

Pada bulan April 2007, ajang Shell Eco-Marathon America diselenggarakan di Amerika Serikat dan di tahun 2010, Shell Eco-Marathon Asia dilangsungkan untuk pertama kalinya di Malaysia. Malaysia menjadi tuan rumah untuk acara SEM Asia hingga tahun 2013. Pada tahun 2014, acara SEM Asia diselenggarakan di Manila, Filipina dan akan akan terus diselenggarakan di negara tersebut hingga tahun 2016 .