Indonesia berhasil mendominasi perolehan penghargaan di Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2014 dengan empat gelar juara untuk Indonesia.

Tim mahasiswa Indonesia berhasil mengantongi empat kemenangan untuk kategori UrbanConcept. Universitas Indonesia untuk kategori UrbanConcept berbahan bakar bensin, Universitas Sumatera Utara untuk kategori UrbanConcept berbahan bakar Ethanol, Politeknik Negeri Pontianak untuk kategori UrbanConcept berbahan bakar Diesel dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk kategori UrbanConcept berbahan bakar FAME. Ini adalah kemenangan kedua berturut-turut Universitas Indonesia dalam kategori UrbanConcept berbahan bakar bensin dengan performa baru terbaik sejauh 301.7km/l - hampir dua kali lipat dari hasil mereka sebelumnya.

"Kami bangga mampu mewakili Indonesia lagi dan bersaing bersama negara-negara lain dalam sebuah acara internasional seperti Shell Eco-marathon Asia. Kami sangat senang dengan kemenangan ini dan mampu meningkatkan skor kami tahun ini. Kami merancang badan mobil untuk menjadi lebih aerodinamis dan meningkatkan efisiensi energi dari sistem mesin," kata Pither Supermando, Manager Tim Sadewa Otto, Universitas Indonesia.

Selain itu, tiga tim dari Indonesia juga menempati posisi runner-up.  Mereka adalah Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret yang menduduki posisi kedua untuk kategori UrbanConcept berbahan bakar bensin, Tim Horas dari Universitas Sumatera Utara menempati tempat kedua di kategori UrbanConcept berbahan bakar diesel, dan Tim Cikal Diesel dari Institut Teknologi Bandung yang menjadi runner-up di kategori UrbanConcept berbahan bakar diesel alternatif atau FAME (Fatty Acid Methyl Ester). Dengan demikian ada total 7 tim dari Indonesia yang membawa pulang penghargaan dan hadiah di ajang Shell Eco-marathon Asia 2014 ini.

Peningkatan Jarak Tempuh di Lima Kategori

Peserta mahasiswa di Shell Eco-marathon Asia 2014 berhasil menaklukkan tantangan dari sirkuit jalan raya perkotaan yang baru melalui peningkatan jarak tempuh pada lima dari 12 kategori, dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Skor terbaik baru tercatat untuk Prototype Diesel oleh China Tongji University sejauh 616,2km/l, Prototype Bensin oleh Sakon Nakhon Technical College sejauh 1.796 km/l, UrbanConcept Bensin oleh Universitas Indonesia sejauh 301,7 km/l, UrbanConcept Baterai Listrik oleh Institute of Technical Education Singapore sejauh 126,3 km/l dan UrbanConcept Diesel oleh Politeknik Negeri Pontianak sejauh 70,3 km/l.

Ini adalah tahun pertama Shell Eco-marathon Asia berlangsung di jalan raya di sekitar Luneta Park Manila, setelah sebelumnya diadakan di Sirkuit Internasional Sepang di Kuala Lumpur. Tata ruang perkotaan baru ini dirancang untuk menguji batas-batas efisiensi bahan bakar dalam lingkungan dunia nyata.

"Sirkuit jalan raya tentu memberikan lebih banyak kesulitan untuk kendaraan karena kecenderungan konsumsi energi yang lebih banyak saat menavigasi jalan raya perkotaan. Fakta bahwa tim dapat mencapai kemajuan-kemajuan ditandai pada angka-angka mereka dan pencapaian angka terbaik masing-masing tim yang sangat mengesankan," kata Norman Koch, Technical Director Shell Eco-marathon.

Para pemenang tahun ini berasal dari 105 tim mahasiswa dari 15 negara di Asia dan Timur Tengah. Tim mahasiswa mengajukan kendaraan mereka, baik dalam kategori UrbanConcept maupun Prototype untuk salah satu dari tujuh jenis energi yang berbeda. Hasil akhir ditentukan pada jarak terjauh yang setara dengan 1 kWh atau 1 liter bahan bakar.

Pada upacara penutupan, Edgar Chua, Country Chairman Shell Filipina mengatakan: “Di Filipina, kami memiliki pepatah bahwa ‘pemuda adalah harapan kita di masa depan'. Ketika saya melihat para mahasiswa ini, apa yang telah mereka capai di Shell Eco-marathon Asia, saya pun terinspirasi. Saya berharap mereka mendapatkan pengalaman hebat dalam mempelajari keterampilan baru, menyerap budaya baru dan menambah teman baru."

Enam Penghargaan Off-Track Dihadiahkan Untuk Tim Siswa Terbaik

Selain 12 penghargaan On-Track, tim juga berkompetisi untuk mendapatkan enam penghargaan Off-Track yang menguji berbagai keterampilan teknis dan kreatif tim, serta pendekatan mereka terhadap keselamatan dan keberlanjutan. Panel ahli dari berbagai bidang menilai siswa dari berbagai kategori yang meliputi penghargaan Keselamatan, Komunikasi, Inovasi Teknis, Desain Kendaraan, Ketekunan, Semangat dalam mengikuti acara dan Shell Helix Tribology. Shell Helix Tribology merupakan penghargaan off-track yang mengakui tim siswa yang menunjukkan penggunaan prinsip-prinsip teknik pelumasan untuk meningkatkan hasil efisiensi bahan bakar kendaraan mereka.

Penghargaan "Ketekunan dan Semangat dalam Acara” atau “Perseverance and Spirit of the Event” dihadiahkan kepada Tim MIT Eco-Warriors dari Madras Institute of Technology India dan DLSU Eco Car Team-Electric dari De La Salle University, Filipina. Tim MIT Eco-Warriors secara menakjubkan mengubah entri kendaraan dalam dua hari setelah mereka mengetahui bahwa kendaraan mereka tidak dapat tiba tepat waktu di Manila untuk berkompetisi. DLSU Eco Car Team-Electric meminjamkan entri kendaraan yang mereka gunakan untuk berkompetisi di tahun 2011 dan membantu Tim MIT Eco-Warriors dalam mendapatkan komponen-komponen dan suku cadang kendaraan tersebut di Manila.

"Kami sangat berterima kasih atas semua dukungan dari Shell, De La Salle University dan semua tim lain dari negara lain yang telah berkumpul untuk membantu kami. Ketika kami melakukan inspeksi teknis, kami merasa sangat lega dan lebih dari itu kami berhasil mencapai sesuatu yang tampaknya hampir mustahil beberapa hari yang lalu. Kami merasa terhormat untuk menerima penghargaan off-track ini," kata Subramanian Senthil Kumar, perwakilan mahasiswa dari Madras Institute of Technology.

Shell Eco-marathon Asia juga menyambut ribuan pengunjung ke Shell Energy Lab Asia pertama kali, sebuah pengalaman spektakuler bagi orang-orang dari segala usia untuk menampilkan masa depan energi, teknologi dan mobilitas.

Shell Eco-marathon Asia 2014 di Manila, Filipina diselenggarakan atas kerja sama dengan Pemerintah Filipina, khususnya Departemen Pariwisata, Departemen Energi dan Pemerintah Kota Manila. Forum ini juga didukung oleh mitra global yaitu HP (Official Global Information Technology [IT] Partner), Michelin (Official Global Paddock Partner and Tyre Supplier), The Linde Group (Official Global Paddock Partner) dan Southwest Research Institute (Official Global Paddock Partner), dan mitra lokal dari sektor swasta seperti Unilever Filipina, Solane, Coca-Cola, Globe, Lego and Hyundai.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Shell Eco-marathon 2014 di seluruh dunia, termasuk peraturan resmi, instruksi pendaftaran dan rincian hadiah, silakan kunjungi Shell Eco-marathon website di www.shell.com/ecomarathon

Tentang Shell Eco-marathon

Shell Eco-marathon (SEM) berawal pada 1939 di sebuah laboratorium penelitian Shell di Amerika Serikat ketika para ilmuwan bertaruh untuk merancang kendaraan yang dapat menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar seminimum mungkin. Pemenang kompetisi ini ternyata dapat menempuh jarak 50 mpg (21 km/liter). Dari inisiatif yang sederhana ini, lahirlah sebuah ide untuk menyelenggarakan kompetisi yang lebih terorganisir yakni Shell Eco-marathon yang ada sekarang ini. Pada bulan April 2007, ajang Shell Eco-marathon America diselenggarakan di Amerika Serikat dan di tahun 2010 Shell Eco-marathon Asia dilangsungkan untuk pertama kalinya di Malaysia. Malaysia telah menjadi tuan rumah untuk acara SEM Asia hingga tahun 2013. Pada tahun 2014 hingga 2016, acara SEM Asia diselenggarakan di Manila, Filipina.