Ada berbagai teknologi yang bisa diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan manufaktur. Selain untuk mengefisienkan proses produksi, kehadiran teknologi juga mampu mengoptimalkan profit. Dengan demikian, proses bisnis bisa berlangsung dalam jangka panjang.

Dari rangkaian berbagai teknologi, salah satu yang dapat meningkatkan performa perusahaan manufaktur adalah teknologi Radio Frequency Identification (RFID).

Cara kerja RFID sesederhana mengidentifikasi data tanpa menggunakan kabel tanpa harus bersentuhan. Kehadiran RFID tak bisa lepas pada access control security yang melekat di dalamnya.

Untuk memahami lebih lanjut apa itu RFID, bagaimana cara kerja RFID, hingga apa nilai RFID bagi perusahaan, hingga pengertian dan cara kerja access control, yuk membahasnya di sini bersama-sama.

Baca juga: Manajemen Aset: Pengertian, Siklus dan Manfaatnya untuk Bisnis

Definisi Teknologi RFID

Pada dasarnya, Radio Frequency Identification atau RFID adalah teknologi wireless yang sangat berguna untuk perusahaan, seperti supermarket, rumah sakit atau bahkan digunakan pada mobil untuk mengidentifikasi penggunaan BBM bersubsidi.

Salah satu teknologi yang dapat meningkatkan performa perusahaan manufaktur adalah teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Pada dasarnya, RFID adalah teknologi wireless yang sangat berguna untuk perusahaan, seperti supermarket, rumah sakit atau bahkan digunakan pada mobil untuk mengidentifikasi penggunaan BBM bersubsidi. Lantas, apa saja komponen perangkat ini?

RFID menggunakan sistem identifikasi dengan gelombang radio. Untuk itu, dibutuhkan setidaknya dua buah perangkat, yaitu Tag dan Reader? Berikut penjelasannya!

1. Perangkat Tag

Tag adalah sebuah perangkat yang melekat pada objek yang akan diidentifikasi oleh perangkat Reader. Perangkat ini sendiri terbagi dalam dua jenis, yaitu perangkat pasif (tanpa baterai) dan aktif (menggunakan baterai).

2. Perangkat Reader

Reader adalah alat yang digunakan untuk memindai kode pada perangkat Tag. Sama halnya dengan perangkat Tag, terdapat dua jenis perangkat Reader, yaitu Reader pasif dan aktif.

Perbedaanya adalah perangkat Reader pasif hanya menerima sinyal radio dari perangkat Tag aktif (yang dioperasikan dengan baterai, dan jangkauannya mencapai 600 meter. Hal ini memungkinkan aplikasi RFID untuk memiliki sistem perlindungan dan pengawasan aset.

Sedangkan pada perangkat Reader aktif, sistem pembaca hanya memancarkan sinyal interrogator ke perangkat Tag dan menerima balasan autentikasi dari perangkat tersebut. Sinyal interogator ini juga menginduksi perangkat Tag dan akhirnya menjadi sinyal yang menjadi sumber daya perangkat Tag pasif.

Bagaimana Cara Kerja RFID?

Seperti disebutkan di atas, RFID bekerja menggunakan gelombang radio untuk membaca informasi yang berasal dari tag.

Tag merupakan teknologi seperti label identifikasi yang memuat informasi tertentu dan berguna dalam pelacakan.

Ada dua jenis tag, yakni aktif dan pasif. Tag aktif merupakan label identifikasi yang memerlukan sumber tenaga seperti baterai untuk menyimpan mengirimkan informasi. Sementara itu, tag pasif tidak membutuhkan sumber tenaga sehingga hanya membutuhkan reader.1

Jenis-Jenis RFID

Teknologi RFID dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu catu daya, memori, dan frekuensi radio.

RFID catu daya memiliki dua tipe, yakni tag aktif dan pasif. RFID catu daya dengan tipe tag aktif memiliki informasi yang dapat dibaca (read) dan ditulis (write) pembaca RFID pada jarak jauh, bahkan hingga ratusan meter.

Sementara itu, RFID tipe tag pasif hanya mengandalkan teknologi elektromagnetik untuk tenaga sehingga jarak bacanya lebih pendek.

Kemudian, RFID jenis memori dibagi menjadi dua tipe, yaitu read and write serta read only. Tag tipe read and write berarti informasi yang disediakan dapat dibaca dan ditulis secara berulang-ulang atau dinamis. Sedangkan tag tipe read only hanya menyimpan informasi saat tag dibuat dan informasinya tidak dapat diubah alias statis.

Sementara itu, jenis RDIF frekuensi radio dibagi menjadi tiga, yaitu low frequency (LF), high frequency (HF), dan ultra high frequency (UHF).

Secara umum, tipe-tipe tag untuk jenis ini bermakna semakin kecil frekuensi sebuah sistem RFID, semakin pendek pula jarak baca dan semakin lemah pula tingkat keterbacaannya.

Pengertian Access Control Security

Access control security adalah pemberian izin terhadap sebuah objek tertentu secara spesifik. Kontrol aset membatasi pihak yang akan mengakses sebuah objek. Hal ini untuk menekan potensi pencurian sesuatu (termasuk data).1

Access control security menjadi elemen penting yang menentukan siapa yang diizinkan mengakses data, aplikasi hingga sumber daya tertentu lengkap dengan jenis keadaannya. Kebijakan kontrol akses sangat tergantung teknik seperti autentikasi dan otorisasi. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memverifikasi secara eksplisit bahwa pengguna berkata jujur tentang dirinya.

Salah satu contoh access control security dalam operasional bisnis adalah Shell Fleet Insight. Dengan Shell Fleet Insight, Anda akan menemukan Shell Card, yang mengintegrasikan teknologi RFID ke dalam operasional bisnis.

Manfaat Shell Card lebih dari sekadar memonitor konsumsi BBM. Kartu ini juga memudahkan pihak manajemen bisa memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi operasional armada perusahaan.

Cara Kerja Access Control Security

Bagaimana cara kerja access control security? Pengguna yang memiliki access control akan diberikan otorisasi untuk mengakses sumber daya sistem. Hal ini perlu diperhatikan siapa saja yang dapat mengakses isi dari file. Termasuk siapa saja yang dapat mengubah dan siapa saja yang boleh membagikan data ke pengguna lain.2

Sederhananya, access control melibatkan identifikasi pengguna berdasarkan kredensial mereka. Kemudian proses akan mengotorisasi tingkat akses yang sesuai setelah autentikasi. Pin,kata sandi, token keamanan, hingga pindaian biometric adalah kredensial yang lazim dipakai untuk identifikasi dan autentikasi pengguna.

Autentikasi multifaktor (MFA) akan menambah lapisan keamanan lain dengan mewajibkan pengguna diverifikasi oleh lebih dari satu metode verifikasi. Kebijakan access control akan memberikan izin tertentu agar pengguna dapat melanjutkan proses setelah identitas diautentikasi.3

Lalu apa fungsi access control bagi organisasi atau perusahaan? Access control berfungsi sebagai hak akses ke sebuah daerah. Contoh ketika Anda hendak bepergian ke sebuah tempat yang penting. Tentu akan ada banyak persiapan dan pengamanan sebagai bentuk kontrol akses.

Kontrol itu salah satunya dapat diwujudkan dengan pembatasan kawasan tersebut hanya untuk kegiatan tertentu. Akses perorangan pun sangat terbatas. Dengan demikian, hanya orang tertentu yang dapat mengakses daerah tersebut.4

Dengan kata lain, access control adalah hak akses untuk memasuki ruangan atau gedung tertentu. Misal ruang rapat khusus bakal diberi pengamanan sehingga hanya orang dengan akses tertentu yang dapat memasukinya.5

Peran RFID dalam Access Control Security

Seperti disebutkan di atas, kehadiran RFID tak bisa lepas pada access control security. RFID memainkan peran penting dalam memvalidasi dan memberi wewenang kepada individu untuk mengakses area atau informasi tertentu.

Pemakaian RFID dalam access control security akan memberikan sejumlah keuntungan, seperti:

  1. Identifikasi berdasarkan tag RFID
  2. Akses otomatis ke area atau informasi tertentu
  3. Kecepatan identifikasi dan otentikasi yang baik
  4. Memungkinkan tingkat keamanan dan privasi tinggi
  5. Kemampuan pemantauan atau pelacakan
  6. Skalabilitas yang luas

Penerapan teknologi RFID memainkan peran penting dalam access control security karena berbagai keunggulan yang dimiliki. Jika digunakan dengan optimal, RFID bisa mendukung perusahaan mengelola akses ke berbagai sumber daya, data, dan pengelolaan aset yang dimiliki.

Shell Fleet Insight

Kartu BBM Pascabayar untuk efisiensi operasional armada, yang menawarkan kemudahan, fleksibilitas, kontrol, transparansi, dan penghematan untuk efisiensi perusahaan Anda.

Pelajari Lebih Lanjut

Mengapa RFID Bermanfaat Bagi Bisnis?

Teknologi RFID bermanfaat dalam sistem pelacakan sehingga membantu perusahaan mengelola supply chain. Manfaat RFID supply chain, misalnya, mengumpulkan data secara otomatis dan akurat sehingga menghemat waktu3.

Penggunaan RFID logistics tracking juga bisa dilakukan secara realtime sehingga membantu, misalnya mengelola persediaan produk dan lokasi pengiriman.

Lebih dari itu, RFID bermanfaat dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi pada biaya dan waktu.

Bagaimana Teknologi RFID Membantu Supply Chain?

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) bisa membantu perusahaan meningkatkan operasi supply chain dengan pelacakan produk yang berpotensi meningkatkan ketersediaan produk.

Pelacakan tersebut akan berguna dalam manajemen supply chain dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada pemasaran, permintaan pelanggan, hingga tujuan perusahaan pada umumnya.

Dalam kaitannya dengan perusahaan, alat ini bisa digunakan untuk supply chain tracking, misalnya melacak penggunaan BBM bersubsidi pada bisnis logistik.

Implementasi Teknologi RFID di Bidang Logistik dan Transportasi

RFID bisa menghasilkan data secara realtime sehingga menyediakan insights bagi perusahaan untuk mengidentifikasi produk pada supply chain secara efisien.

Di industri logistik dan transportasi, misalnya, RFID bisa dimanfaatkan untuk melacak proses produksi, pengemasan, distribusi, hingga penjualan.

Sebagai contoh, tag RFID bisa dipasang pada sebuah produk untuk mengetahui jumlah stok. Tag juga bisa digunakan untuk menghitung pemakaian BBM.

Salah satu produk implementasi RFID dari Shell untuk Anda adalah Shell Fleet Card, yakni kartu yang memungkinkan perusahaan mengontrol pemakaian BBM pada kendaraan operasionalnya.

Dengan kartu ini, perusahaan bisa melakukan kontrol budget bahan bakar, menganalisis transaksi bahan bakar, hingga mengurangi kelalaian pegawai dalam proses pelaporan4.

Shell Fleet Insight melalui Shell Card bisa membatasi penggunaan BBM yang disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan sehingga bisa membatasi potensi penyalahgunaan.

Perusahaan juga bisa mendapatkan laporan secara harian, mingguan, dan bulanan sesuai format yang dibutuhkan. Pengisian BBM juga fleksibel karena bisa dilakukan di semua SPBU Shell.

Untuk informasi lebih lanjut seputar Shell Card dan manfaatnya dalam manajemen supply chain, Anda dapat mempelajarinya lewat laman resmi Shell Indonesia.

Baca artikel terbaru kami

5 Manfaat Real Time Monitoring pada Bisnis Anda

Real Time Monitoring jadi cara efisien memantau operasional. Shell Fleet Card jadi implementasi Real Time Monitoring yang bermanfaat untuk bisnis Anda.

Memahami Asset Tracking dan Manfaat Penerapannya

Asset tracking adalah salah satu metode yang digunakan untuk menelusuri aktiva tetap atau aset fisik. Apa manfaatnya?

Mengenal Lebih Dekat Anggaran Biaya Operasional Bisnis

Anggaran biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga proses penjualan, pemasaran, atau administrasi agar bisa berjalan lancar. Cari tahu info lengkapnya di sini!!