
7 Cara Efektif Mengelola Keuangan Perusahaan
Mengelola keuangan bisnis adalah pondasi kesuksesan perusahaan. Caru tahu cara mengelola keuangan perusahaan dengan tepat di sini!
Sebaik apa pun kondisi finansial sebuah perusahaan, selalu ada ruang untuk perbaikan. Bagi Anda yang bertanggung jawab mengelola sebuah bisnis, mempelajari cara mengelola keuangan perusahaan agar bisnis lebih optimal sangat penting.
Bahkan, menguasai bagaimana cara mengendalikan keuangan perusahaan sangat dianjurkan sebelum memulai bisnis. Oleh karenanya, jika Anda hendak memulai atau sedang mengelola bisnis, mengendalikan keuangan perusahaan wajib dikuasai. Bagaimana caranya? Simak ulasannya berikut ini!
Pentingnya Mengelola Keuangan Perusahaan
Pertama, ketahui dulu apa yang dimaksud dengan strategi keuangan. Pada dasarnya, strategi pengelolaan keuangan merupakan aktivitas perencanaan strategi, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan[1]
Pengelolaan keuangan bertujuan untuk mempertahankan pemasukan dana, memanfaatkan dana secara optimal dan efisien, hingga menciptakan peluang investasi yang aman.
Makanya, Anda sebagai pengelola keuangan setidaknya akan bertugas menghitung modal usaha yang dibutuhkan, menentukan investasi untuk meningkatkan keuntungan, mengalokasikan keuntungan untuk kemajuan usaha, hingga menjalankan fungsi kontrol keuangan.
Dengan begitu, menerapkan pengelolaan keuangan akan membantu perusahaan dalam perencanaan dan perolehan dana, memanfaatkan dan mengalokasikan dana yang diterima secara efektif, membuat keputusan keuangan penting, membantu dalam meningkatkan profitabilitas organisasi, hingga menjaga stabilitas ekonomi perusahaan.
Baca juga: Pentingnya Manajemen Keuangan Perusahaan Yang Perlu Diketahui
7 Cara Mengelola Keuangan Perusahaan
Setelah mengetahui betapa pentingnya mengelola keuangan perusahaan, berikut contoh strategi keuangan perusahaan yang wajib Anda ketahui.
1. Prioritaskan Perencanaan Keuangan
Budgeting, akuntansi, perencanaan pajak, hingga manajemen risiko adalah aspek penting dalam mengelola keuangan perusahaan sebagai bagian dari rencana keuangan yang komprehensif[2]
Perencanaan keuangan berguna untuk menganalisis laporan akuntansi dan laporan keuangan sehingga Anda mendapatkan wawasan tentang kinerja bisnis.
Selain itu, adanya perencanaan memungkinkan Anda menetapkan tujuan keuangan yang tepat, seperti menginvestasikan lebih banyak uang dalam bisnis Anda untuk ekspansi, staf, inventaris baru, atau menabung untuk masa pensiun.
Tak hanya itu, mempersiapkan perencanaan budgeting merupakan cara terbaik untuk menghindari stres musim pajak dan menghindari kesalahan pajak umum dengan catatan terorganisir.
2. Kelola Arus Kas
Setiap bisnis yang sukses pasti memiliki arus kas yang sehat. Oleh karena itu, Anda memerlukan pengelolaan arus kas Anda yang efisien.
Mulailah dengan memperhatikan semua pengeluaran untuk aktivitas bisnis Anda, baik langsung maupun tidak langsung, dan biaya overhead atau operasional. Kemudian, pantau secara teratur.
Lalu, tinjau laporan keuangan dan operasi keuangan bisnis yang terkait dengan penjualan dan margin. Evaluasi pula kebutuhan pembelian, kewajiban, hingga utang.
Lakukan aktivitas itu secara berkala untuk memudahkan Anda merinci perkiraan modal untuk keperluan modal operasional atau investasi pada karyawan, renovasi kantor, hingga membuat kampanye marketing yang baru[3]
3. Mitigasi Risiko Rantai Pasok
Memantau kondisi perekonomian terkini berguna untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada rantai pasok, khususnya yang biasa terjadi pada ritel, restoran, dan layanan kesehatan.
Anda bisa melakukannya dengan bekerja sama dengan pemasok/supplier untuk memastikan ketersediaan dapat memitigasi risiko terhadap akses produk dan memastikan pengalaman pelanggan Anda tetap andal dan positif.
Setelah mengetahui kondisi rantai pasok, sesuaikan strategi rantai pasok, lacak kontrak dan pesanan yang ada. Usahakan juga memiliki pemasok cadangan untuk mencegah gangguan terhadap penjualan dan pendapatan Anda.
4. Kelola Invoice
Cara mengelola keuangan perusahaan berikutnya adalah mengelola invoice atau penagihan. Hal ini mutlak dilakukan karena memiliki uang yang masih berbentuk faktur dapat membuat perusahaan bangkrut dengan mudah[4]
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah menetapkan syarat, tenggat waktu, dan ketentuan yang jelas sebelum memberikan barang atau jasa kepada siapa pun.
Pastikan setiap pelanggan menandatangani perjanjian mengenai syarat dan ketentuan tersebut. Hindari juga memberikan kredit lebih lanjut kepada pelanggan yang tidak dapat mengirimkan pembayaran tepat waktu dan penuh.
Jika pelanggan Anda melewati tenggat waktu dan masa tenggang tanpa pembayaran, pertimbangkan untuk mengambil tindakan tegas, seperti membawanya ke jalur hukum.
5. Gunakan Alat-alat Otomatis
Jika Anda mengelola perusahaan yang besar, ada baiknya menggunakan alat bantu keuangan otomatis supaya pekerjaan lebih tertata, akurat, dan terkendali lebih mudah. Berikut beberapa alat yang bisa Anda coba:
Pertama, Anda bisa menggunakan alat payroll untuk menghemat dan mencegah kesalahan ketika menghitung jam, menyesuaikan lembur, membuat laporan penggajian, memotong pajak, dan menyetorkan gaji.
Kedua, Anda bisa menggunakan alat invoice atau pembayaran tagihan. Alat ini bisa memudahkan Anda untuk mengabaikan tagihan berulang hingga melakukan otomatisasi pembayaran.
Ketiga, Anda bisa menggunakan alat akuntansi yang bisa membantu menangani entri data dan perhitungan rutin sehingga membuat pekerjaan Anda lebih mudah.
6. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Bagi Anda yang mengelola usaha sendiri, sulit tidak mengambil uang kas untuk keperluan pribadi karena menganggap uang perusahaan sebagai hal yang sama[5]
Padahal, mengelola uang pribadi dan perusahaan berbeda. Sebelum tergoda atau terperosok terlalu jauh, segera pisahkan rekening pribadi dengan perusahaan.
Hal ini sangat penting karena uang perusahaan yang berada di bank A menjadi lebih mudah dianggarkan ketika ketika Anda memiliki kejelasan dari mana penghasilan dan dibelanjakan untuk apa.
7. Efisienkan Biaya Transportasi
Jika perusahaan Anda berkaitan erat dengan transportasi, pengelolaan armada atau Fleet Management patut diperhitungkan.
Fleet Management sebagai bagian dari Fleet Solution berguna memaksimalkan efisiensi kendaraan, meningkatkan produktivitas, memantau waktu service, memantau konsumsi bahan bakar, serta meningkatkan keselamatan kendaraan dan pengemudinya.
Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan Shell Fleet Card sebagai salah satu mengelola kendaraan operasional bisnis Anda.
Dengan menggunakan Shell Fleet Card, perusahaan bisa melakukan Realtime Monitoring, lebih mudah dalam melakukan kontrol anggaran bahan bakar, pengalokasian dana, menganalisa transaksi bahan bakar, minimalisasi waktu administrasi, serta mengurangi kelalaian pegawai dalam proses pelaporan dengan lebih aman dan mudah.
[1] https://www.lsbf.org.uk/blog/news/importance-of-financial-management/117410
[2] https://www.forbes.com/sites/square/2020/09/25/how-to-manage-your-business-finances/?sh=531348de37fc
[3] https://www.jurnal.id/id/blog/cara-mengatur-manajemen-cash-flow-agar-arus-kas-positif-adalah/
[4] https://www.techfunnel.com/fintech/improve-business-financial-management/
Baca artikel terbaru kami
Memahami Asset Tracking dan Manfaat Penerapannya
Asset tracking adalah salah satu metode yang digunakan untuk menelusuri aktiva tetap atau aset fisik. Apa manfaatnya?
5 Manfaat Real Time Monitoring pada Bisnis Anda
Real Time Monitoring jadi cara efisien memantau operasional. Shell Fleet Card jadi implementasi Real Time Monitoring yang bermanfaat untuk bisnis Anda.
Bagaimana Cara Kerja RFID & Apa Saja Jenisnya?
Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) bisa meningkatkan performa perusahaan manufaktur. Berikut penjelasannya!