Efisiensikan Keuangan Bisnis Anda dengan Fleet Solutions

Optimalisasikan biaya pengeluaran bisnis Anda dengan solusi fleet dari Shell. Permudah kelola keuangan perusahaan Anda dengan otomatisasi Shell Fleet Solutions.

Dapatkan Shell Fleet Solutions sekarang

Sudah bukan rahasia lagi jika fokus pemilik bisnis tidak hanya terpaku pada strategi bisnis, tapi juga berfokus pada bagaimana cara mengelola serta mengontrol biaya yang ada.

Pasalnya, jika biaya operasional perusahaan mengalami kebocoran apalagi yang sifatnya kecil dan berlangsung dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin kondisi keuangan perusahaan akan jadi tidak sehat.

Berangkat dari hal tersebut, istilah Cost Saving, Cost Reduction, dan Cost Avoidance muncul sebagai solusi terhadap kebocoran anggaran yang terjadi.

Pertanyaannya sekarang adalah, manakah yang lebih efektif bagi perusahaan? Cost Saving, Cost Reduction, dan Cost Avoidance? Lalu, apa perbedaanya? Untuk memahami hal ini, yuk simak informasinya di bawah!

Definisi Cost Saving

Cost Saving (penghematan biaya) adalah proses penghematan biaya yang dilakukan oleh sebuah bisnis untuk menekan biaya dan meningkatkan laba.

Namun, untuk menerapkan hal ini semua tergantung pada layanan atau produk bisnis di mana strateginya bisa bervariasi.

Cara Mudah Menerapkan Cost Saving

Agar proses penghematan biaya berjalan efektif di dalam sebuah bisnis, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan, antara Iain sebagai berikut:

  1. Optimalisasi Sumber Daya Manusia
    Langkah pertama yang bisa Anda tempuh adalah dengan mengoptimalisasi sumber daya manusia (SDM) yang ada. Hal ini demi meningkatkan hasil produksi, sehingga produktivitas perusahaan jadi meningkat.

  2. Gelar Pelatihan Internal
    Tidak bisa dipungkiri bahwa pelatihan untuk mendukung kapasitas karyawan harus dilakukan dari waktu ke waktu. Sayangnya, pelatihan yang diadakan sering kali butuh biaya besar, apalagi untuk keahlian yang spesifik.
    Demi menghemat biaya, tidak ada salahnya jika Anda menggelar pelatihan secara internal. Pilih beberapa orang di antara karyawan yang telah mengikuti pelatihan dan berikan kesempatan kepada mereka untuk membagikan ilmunya. Dengan begini, Anda sudah bisa menghemat biaya, tapi tetap mampu meningkatkan kapasitas setiap karyawan.

  3. Efisiensi Proses
    Pada bagian ini, sebuah bisnis perlu melakukan riset mendalam mengenai proses mana saja pada bisnis yang perlu efisiensi. Sebagai contoh, proses pengisian bahan bakar kendaraan yang biasanya memerlukan bukti pembayaran berupa kertas, bisa disederhanakan oleh penggunaan Fleet Card.

Contoh Cost Saving di Operasional Perusahaan

Cost Saving dapat dilakukan pada tataran operasional perusahaan. Secara umum, contoh cost saving yang dapat diterapkan oleh perusahaan antara lain:

  1. Pertimbangkan riset dan pengembangan
    Meski mengeluarkan biaya besar di awal, namun melakukan riset dan pengembangan dapat bermanfaat untuk cost saving perusahaan dalam jangka panjang. Namun jika Anda ingin melakukan penghematan dalam jangka pendek, pertimbangkan untuk mengurangi budget riset.

  2. Kurangi perjalanan bisnis
    Pertimbangkan kembali perjalanan bisnis mana saja yang penting dan mana yang tidak. Batasi pengeluaran atau hilangkan sama sekali perjalanan bisnis yang dianggap tidak signifikan bagi perusahaan.

  3. Cek penggunaan dan perbaiki fasilitas
    Cost saving bisa dilakukan dengan cara megecek penggunaan fasilitas dan mengidentifikasi mana saja yang masih dibutuhkan dan mana yang tidak. Memperbaiki fasilitas yang boros di kantor menjadi fasilitas yang hemat energi juga dapat berdampak pada penghematan biaya bulanan.

  4. Evaluasi kendaraan operasional
    Jika perusahaan menggunakan kendaraan operasional, cari cara bagaimana membuat kegunaannya lebih efisien. Contohnya, dengan cara berinvestasi pada kendaraan yang irit energi seperti mobil/motor elektrik atau hybrid.

  5. Kurangi limbah dan biasakan daur ulang
    Selain baik untuk lingkungan, mengurangi limbah dan membudayakan daur ulang bisa mengurangi biaya operasional perusahaan. Digitalisasi contohnya. Dapat jadi salah satu upaya mengurangi limbah. Membudayakan daur ulang atau bahkan menjual limbah operasional ke perusahaan daur ulang bahkan bisa mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

Definisi Cost Reduction

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa selain Cost Saving, ada juga istilah Cost Reduction yang dapat membantu perusahaan mencegah kebocoran anggaran. Cost Reduction (pengurangan biaya) sendiri adalah proses pengurangan biaya yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang signifikan terhadap sebuah bisnis.

Dengan kata Iain, Cost Reduction bertujuan untuk mengurangi pemborosan (waste) dan meningkatkan produktivitas bisnis agar hasil yang diperoleh bisa lebih maksimal. Hal ini kemudian membuat perusahaan bisa mengalokasikan kembali anggaran yang ada ke sumber daya yang strategis.

Namun, tidak menutup kemungkinan perusahaan bisa menerapkan konsep Cost Reduction untuk Cost Saving.

Cara Mudah Menerapkan Cost Reduction

Untuk menerapkan Cost Management dengan Cost Reduction, berikut beberapa langkah strategis yang bisa Anda implementasikan ke bisnis, yakni:

  1. Lakukan Negosiasi Ulang
    Ketika kontrak pada salah satu bagian bisnis akan berakhir, akan lebih baik jika Anda mulai menegosiasi ulang harga yang ada. Dalam hal ini dibutuhkan keterampilan negosiasi demi tercapainya kesepakatan bersama, sehingga bisnis Anda bisa memperoleh hasil yang optimal, tapi dengan biaya yang minimal. Tujuan dari negosiasi ini tidak Iain untuk mendapatkan pengurangan biaya.

  2. Investasi di Teknologi
    Anda tentu sudah paham bahwa teknologi hadir untuk memudahkan kehidupan manusia. Dalam Cost Reduction, kehadiran teknologi akan sangat membantu mengurangi biaya yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi operasi pada sebuah bisnis.

Contoh Cost Reduction di Operasional Perusahaan

Untuk mengurangi pemborosan alias cost reduction dalam operasional perusahaan, yang dapat Anda lakukan antara lain:

  1. Mengurangi biaya overhead
    Pastikan Anda selalu memantau pengeluaran operasional. Manajemen sebaiknya mengetahui seluruh pengeluaran dan pemasukan secara menyeluruh dan mulai mengurangi biaya-biaya yang berlebihan serta menetapkan budget.

  2. Pengeluaran untuk berhemat
    Walaupun terdengar kontradiktif, namun mengeluarkan biaya untuk membeli peralatan operasional yang bisa membuat pengeluaran lebih hemat dalam jangka panjang bisa jadi pilihan untuk mengurangi pemborosan.

  3. Ubah pola pemasaran
    Telusuri pola pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Anda. Jika dirasa terlalu boros, evaluasi kembali jenis pemasaran yang paling banyak menghasilkan dan mana yang tidak. Manfaatkan pola pemasaran yang paling menghasilkan sebaik mungkin.

  4. Terapkan strategi efisiensi waktu
    Mengoptimalkan produktivitas dapat membantu mengurangi pemborosan pada operasional perusahaan. Dengan mengoptimalkan produktivitas, artinya Anda dapat menghemat waktu sekaligus uang.

  5. Fokus!
    Dengan semakin mengerucutkan fokus bisnis Anda maka Anda dapat menemukan strategi yang lebih efektif untuk mengurangi pemborosan biaya. Dengan membatasi layanan yang ditawarkan, maka Anda dapat lebih produktif dan menghasilkan kualitas pekerjaan yang lebih tinggi.

Definisi Cost Avoidance

Setelah memahami cost saving dan cost reduction, Anda akan dituntut untuk memahami serta menjelaskan apa yang dimaksud dengan cost avoidance. Cost avoidance adalah tindakan apa saja yang dilakukan untuk menghindari pengeluaran di masa depan. Dalam konteks suatu bisnis, cost avoidance merupakan ukuran yang menurunkan potensi peningkatan pengeluaran.[1]

Cost avoidance biasa dilakukan untuk mencegah kenaikan harga karena inflasi, ekonomi atau kenaikan biaya produk atau jasa. Meski cost avoidance tidak memiliki dampak yang instan dalam cost saving,

Cost avoidance juga biasa disebut sebagai indirect cost atau soft cost karena berbeda dengan cost saving yang mengurangi pengeluaran untuk produk atau jasa yang digunakan, cost avoidance menghindari mengeluarkan pembayaran sama sekali.[2]

Berbeda dengan cost saving yang bisa diidentifikasi laporan keuangan, cost avoidance bukan tipe pengeluaran yang tercatat atau dihitung. Cost avoidance biasanya diterapkan bidang procurement sebagai strategi untuk mengurangi pengeluaran perusahaan atau disebut juga cost down.

Fungsi Cost Avoidance

Selain melaksanakan cost saving dan cost reduction yang esensial dalam menjaga keuangan perusahaan, cost avoidance juga berkontribusi penting.

Pertama, cost avoidance penting karena proses procurement perusahaan seringkali dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan operasi bisnis. Tidak ada cara untuk mengukur proses tersebut dalam proses penghitungan tradisional.[3]

Kedua, cost avoidance penting dalam proses procurement karena menangani masalah-masalah kepatuhan, transparansi, dan pengawasan. Dalam hal ini, procurement berperan penting dalam mengurangi biaya yang terkait manajemen risiko untuk menjaga arus kas perusahaan.

Cara Menerapkan Cost Avoidance

Berikut adalah beberapa cara menerapkan cost avoidance untuk mengurangi pengeluaran perusahaan.

1. Negosiasi

Negosiasi adalah salah satu taktik untuk menghindari biaya. Sebagai contoh, untuk pembelian satu kali, seperti membeli peralatan atau merenovasi bangunan, negosiasi berguna dalam mencari kesepakatan yang lebih baik sehingga menghindari membayar terlalu banyak untuk barang atau proyek tersebut.[4]

2. Subtitusi

Cost avoidance juga dapat dicapai dengan menggunakan substitusi atau pengganti. Sebagai contoh, pemilik restoran yang berurusan dengan kenaikan harga bahan utama mengganti salah satu pemasok lokal karena memiliki persediaan yang terbatas. Pemilik restoran dapat mengganti vendor yang berbeda atau mengganti bahan yang serupa dengan biaya yang lebih rendah.

3. Mencari Kerja Sama Terbaik

Bidang procurement bisa mencari kontrak untuk mengamankan tarif dengan pemasok yang tepat dan harga lebih rendah untuk menemukan penghematan jangka panjang.

Menemukan pemasok yang menyetujui bahwa tujuan kerja sama adalah untuk mengurangi harga lebih baik meski terjadi fluktuasi pasar atau gangguan rantai pasokan global.

Dengan menyetujui di awal bahwa hubungan kerja adalah untuk menemukan penghematan terus-menerus, pemasok dapat mengartikan hal yang sama atau mencari metode untuk mengurangi biaya.

Contoh Cost Avoidance di Operasional Perusahaan

Berikut ini adalah contoh-contoh praktik cost avoidance yang umum ditemukan dalam perusahaan:

Toko Ritel Kecil

Seorang pemilik toko ritel kecil membeli tempat lilin dari vendor tertentu. Meskipun harga grosir tempat lilin tetap stabil selama beberapa tahun terakhir, pemilik toko memperhatikan bahwa nilai pasar dari barang-barang tersebut meningkat.

Untuk menghindari kenaikan biaya di masa depan, pemilik toko menegosiasikan kontrak harga yang stabil untuk beberapa tahun ke depan. Dengan menghindari potensi kenaikan biaya di masa depan, pemilik toko menggunakan strategi cost avoidance.[5]

Bisnis Manufaktur

Pabrik mendapatkan peralatan baru yang harus dimatikan dan diservis setiap dua minggu. Setelah menganalisis jadwal produksi perusahaan, manajer melihat rentang waktu beberapa jam di malam hari, setiap dua minggu, ketika hampir tidak ada unit yang diproduksi.

Dengan memperhatikan waktu istirahat mesin tersebut, manajer menjadwalkan pemeliharaan untuk jam-jam tersebut ketimbang menghentikannya saat permintaan tinggi.

Itu adalah cost down di perusahaan karena pengusaha mengantisipasi dan menghindari biaya masa depan.

Mana yang Lebih Efektif untuk Perusahaan?

Tidak sedikit perusahaan yang memilih Cos/ Saving dan banyak pula bisnis yang sudah menerapkan Cos/ Reduction. Lalu, mana yang lebih efektif? Sebenarnya, semuanya kembali kepada bisnis dan anggaran yang ada miliki.

Beberapa langkah mudah untuk menilai penerapan keduanya, yaitu:

  • Susun kalkulasi biaya secara menyeluruh terlebih dahulu
  • Tentukan anggaran di setiap lini bisnis demi memastikan perhitungannya sesuai
  • Ukur efektivitas aset yang Anda miliki agar Anda bisa menentukan skema mana yang cocok untuk bisnis

Di luar menghemat biaya dan mengurangi pemborosan, hal lain yang tidak bisa luput untuk adalah pengelolaan biaya yang baik sekaligus optimisasi biaya perusahaan atau cost optimization.

Dengan pengelolaan biaya yang baik dan optimisasi biaya perusahaan, Anda dapat mulai melihat manfaatnya dalam jangka pendek. Tidak hanya dapat meningkatkan penjualan, pada akhirnya Anda akan dapat mengoptimisasi seluruh biaya untuk menghemat uang dan mendapatkan profit yang lebih tinggi.

Demikian tadi informasi seputar Cost Saving dan Cost Reduction. Sebagai salah satu solusi menghemat biaya operasional bisnis, Anda bisa mulai menggunakan Shell Fleet Card untuk kendaraan perusahaan.

Langkah ini pun menjadi cara efektif dalam mengurangi pemborosan dan mengefektifkan hal-hal yang terkait dengan bahan bakar kendaraan operasional bisnis.

Shell Fleet Card merupakan solusi penghematan biaya operasional perusahaan. Pasalnya, perusahaan dapat lebih mudah dalam melakukan kontrol anggaran bahan bakar, pengalokasian dana, efisien, menganalisa transaksi bahan bakar, minimalisasi waktu administrasi, mengurangi kelalaian pegawai dalam proses pelaporan, lebih aman dan mudah.

Untuk informasi lengkap seputar Shell Fleet Card, Anda dapat mempelajarinya melalui laman resmi Shell Indonesia. Selamat mencoba!

Baca artikel terbaru kami

Bagaimana Cara Kerja RFID & Apa Saja Jenisnya?

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) bisa meningkatkan performa perusahaan manufaktur. Berikut penjelasannya!

Mengenal Lebih Dekat Anggaran Biaya Operasional Bisnis

Anggaran biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga proses penjualan, pemasaran, atau administrasi agar bisa berjalan lancar. Cari tahu info lengkapnya di sini!!

5 Manfaat Real Time Monitoring pada Bisnis Anda

Real Time Monitoring jadi cara efisien memantau operasional. Shell Fleet Card jadi implementasi Real Time Monitoring yang bermanfaat untuk bisnis Anda.