Apa Itu Rasio Likuiditas dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Rasio likuiditas merupakan sebuah tolak ukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek. Pahami pentingnya rasio ini untuk manajemen biaya finansial bisnis Anda.
Rasio likuiditas adalah salah satu alat penting dalam analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan seberapa cepat dan mudah perusahaan dapat mengubah aset-asetnya menjadi uang tunai untuk membayar utang yang segera jatuh tempo. Rasio likuiditas yang sehat mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas atau aset yang mudah dicairkan untuk memenuhi kewajibannya tanpa harus menjual aset tetap atau mencari pinjaman tambahan.
Beberapa jenis rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio dan quick ratio. Current ratio membandingkan total aset lancar dengan total utang lancar, sementara quick ratio membandingkan aset lancar dikurangi persediaan dengan total utang lancar. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio karena seringkali membutuhkan waktu lebih lama untuk dikonversi menjadi uang tunai dibandingkan dengan aset lancar lainnya seperti kas atau piutang.
Untuk memahami lebih lanjut tentang rasio likuiditas, manfaat, jenis, hingga cara menghitungnya, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Rasio Likuiditas Perusahaan
Rasio likuiditas merupakan suatu pengukuran terhadap kemampuan aset perusahaan untuk membiayai kewajiban atau utang jangka pendeknya.[1]
Tujuan rasio likuiditas adalah untuk mengukur mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban yang segera jatuh tempo atau pada saat ditagih. Semakin tinggi nilai rasio likuiditas, semakin baik kemampuan sebuah perusahaan membayar utang jangka pendeknya alias utang tersebut lancar. Hal ini dapat membuat pengelolaan keuangan perusahaan lebih efisien.
Manfaat Analisis Rasio Likuiditas Perusahaan
Bagi pengusaha yang memahami dan bisa melakukan analisis rasio likuiditas, berikut beberapa manfaatnya[2]:
- Pengusaha dapat mengantisipasi dana yang diperlukan saat muncul kebutuhan yang mendesak.
- Pengusaha dapat mempermudah para nasabah yang ingin melakukan penarikan dana.
- Rasio likuiditas menjadi poin penentu bagi sebuah perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau bisnis lain yang menjanjikan.
Dengan memahami rasio likuiditas ini, perusahaan diharapkan dapat membuat analisis terhadap utang dan aset yang dimilikinya untuk memperkuat cost saving dan cost reduction dari sebuah perusahaan.
Pentingnya Rasio Likuiditas Bagi Perusahaan[3][4]
Seperti disebutkan di atas, rasio likuiditas berguna untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.
Kemudian, rasio likuiditas berperan vital untuk menentukan kelayakan kredit yang dilakukan pemberi pinjaman. Rasio likuiditas juga krusial bagi investor untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bisnis sehingga layak mendapatkan investasi atau tidak. Sebagai contoh, perusahaan perlu memiliki kelonggaran dana untuk menyelesaikan tagihan-tagihan jangka pendek. Sebab, rendahnya liquidity ratio akan memunculkan red flag.
Jenis, Rumus, dan Cara Menghitung Likuiditas
Berikut adalah tiga jenis rasio likuiditas yang paling umum digunakan dalam sebuah perusahaan[5][6].
1. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio atau rasio lancar adalah rasio likuiditas paling sederhana yang dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban lancarnya (dibayar dalam satu tahun) dengan total aset lancarnya, seperti kas, piutang, dan persediaan.
Baris aset lancar dan kewajiban lancar bisa ditemukan pada neraca perusahaan. Rasio likuiditas ini dapat dihitung dengan cara membagi aset lancar dengan kewajiban lancar.
Rumus current ratio:
Aset lancar / kewajiban lancar = Rasio Lancar
2. Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick ratio atau rasio cepat adalah rasio yang digunakan untuk menentukan kemampuan perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dengan aset cepat atau aset yang paling likuid. Untuk diketahui, aset cepat adalah aset lancar yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu 90 hari.
Rumus Quick Ratio:
Rasio cepat = (Uang tunai + piutang + surat berharga) / kewajiban lancar
atau
(Aset lancar - inventaris - biaya dibayar di muka) / kewajiban lancar = rasio cepat
3. Cash Ratio (Rasio Kas)
Cash ratio atau rasio kas rasio dihitung dengan membandingkan cashflow dengan tagihan yang saat ini harus dibayar. Cash Flow adalah uang tunai yang dimiliki perusahaan atau setara kas, yaitu surat berharga, tagihan treasury, dan lainnya.
Rumus Cash Ratio:
Rasio kas = (Uang tunai + surat berharga) / kewajiban lancar
Menjaga Rasio Likuiditas dengan Manajemen Aset yang Baik
Salah satu cara mendapatkan rasio likuiditas yang baik adalah dengan melakukan manajemen aset. Salah satu manajemen aset yang bisa Anda gunakan adalah Shell Card.
Shell Card memungkinkan Anda melakukan efisiensi bahan bakar. Sehingga setiap armada yang dimiliki perusahaan lebih hemat bensin dari sebelumnya.
Shell Card merupakan cara untuk melakukan efisiensi manajemen biaya operasional karena perusahaan dapat dengan mudah mengontrol anggaran bahan bakar atau cost reduction, mengalokasikan dana, menganalisis transaksi bahan bakar, meminimalkan waktu administrasi, mengurangi kelalaian pegawai dalam proses pelaporan dan banyak hal lain.
Dengan Shell Card, Anda dapat melakukan pengisian bahan bakar di seluruh SPBU Shell yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 3% yang membuat jarak tempuh kendaraan lebih jauh dan hemat bensin.
Untuk memahami praktik rasio likuiditas lebih detail dan informasi lengkap Shell Card, Anda dapat mempelajarinya melalui laman resmi Shell Indonesia atau berhubungan dengan representative Shell Indonesia.
[1] https://www.investopedia.com/terms/l/liquidityratios.asp
[2] https://www.akseleran.co.id/blog/rasio-likuiditas/#Manfaat_dari_Rasio_Likuiditas
[3] https://majoo.id/solusi/detail/rasio-likuiditas
[4] https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/accounting/liquidity.shtml
[5] https://www.ekrut.com/media/rasio-likuiditas#1_apa_itu_rasio_likuiditas_
[6] https://corporatefinanceinstitute.com/resources/accounting/liquidity-ratio/
Baca Artikel Terbaru Kami
Cara Kerja Rfid Dalam Bisnis Operasional Dan Penerapannya
Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) bisa meningkatkan performa perusahaan manufaktur. Berikut penjelasannya!
5 Cara Tepat Menghitung Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan Operasional
Efisiensi bahan bakar adalah kemampuan menggunakan bahan bakar agar tidak menghabiskan banyak biaya. Cek cara dan rumus menghitung konsumsi bahan bakar di sini.
5 Manfaat Real Time Monitoring pada Bisnis Anda
Real Time Monitoring jadi cara efisien memantau operasional. Shell Fleet Card jadi implementasi Real Time Monitoring yang bermanfaat untuk bisnis Anda.
Memahami Asset Tracking dan Manfaat Penerapannya
Asset tracking adalah salah satu metode yang digunakan untuk menelusuri aktiva tetap atau aset fisik. Apa manfaatnya?