Fraud atau penipuan merupakan tindakan kecurangan yang dapat mengakibatkan individu atau lembaga mengalami kerugian finansial. Selain kerugian keuangan, fraud dapat memberi dampak buruk lain seperti tercorengnya reputasi perusahaan.

Oleh karena itu, penerapan strategi anti fraud dalam perusahaan penting untuk mencegah terjadinya kecurangan yang bisa memicu kerugian atau fraud dalam bisnis. Berikut pengertian strategi anti fraud, fungsi dan jenisnya yang bisa diterapkan di perusahaan Anda:

Pengertian Strategi Anti Fraud

Strategi anti fraud merupakan strategi perusahaan dalam mengendalikan kecurangan yang ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan anti fraud di sebuah perusahaan.

Strategi anti fraud merupakan wujud komitmen manajemen dalam mengendalikan risiko kecurangan yang diterapkan dalam bentuk sistem pengendalian. Strategi tersebut menuntut manajemen mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Tujuannya, agar sistem pengendalian fraud dapat diimplementasikan dengan holistik.[1]

Perusahaan perlu memperhatikan kondisi lingkungan internal dan eksternal, kompleksitas kegiatan usaha; jenis, potensi, dan risiko fraud; dan kecukupan sumber daya dalam menerapkan strategi anti fraud.

Ada 4 pilar anti fraud yang dapat diterapkan dalam implementasi strategi dan sistem kontrol kecurangan pada perusahaan. Simak pilar strategi anti fraud berikut ini:[2]

  • Pencegahan yang bertujuan mengurangi potensi risiko munculnya fraud. Praktiknya seperti know your employee, identifikasi kerawanan, dan anti-fraud awareness.
  • Deteksi yang bertujuan menemukan fraud dalam kegiatan usaha. Penerapannya ada dalam spektrum surveillance system, whistleblowing system, dan surprise audit.
  • Investigasi, pelaporan, dan sanksi. Cakupannya meliputi aktivitas menggali informasi, sistem pelaporan, serta penanganan whistleblower.
  • Pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut. Praktik pilar ini meliputi aktivitas pemantauan, evaluasi, dan tindakan lebih lanjut atas fraud.

Fungsi Strategi Anti Fraud

Penerapan strategi anti fraud untuk bisnis perusahaan menjadi bagian dari implementasi manajemen risiko. Strategi anti fraud dapat bermanfaat dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan berkelanjutan. Berikut fungsi strategi anti fraud untuk bisnis perusahaan.[3]

Meningkatkan Kepercayaan

Strategi anti fraud memberikan kepercayaan serta integritas pada pihak eksternal dan internal atas keberlangsungan perusahaan di masa depan. Hal ini dapat menambah kepercayaan diri perusahaan sehingga menjadi lebih menarik bagi investor dan mitra bisnis.

Memberikan Wawasan

Perusahaan dapat mengetahui kerentanan dalam organisasi dengan menerapkan strategi anti fraud. Wawasan tersebut menjadi keunggulan manajemen memahami kondisi, kekuatan, serta kelemahan organisasi. Ini juga dapat membantu perusahaan membangun program manajemen penipuan yang lebih efisien.

Mencegah Kerugian Besar

Dengan penerapan strategi anti fraud yang baik, bisnis bisa mencegah terjadinya risiko kerugian besar dari setiap kecurangan. Di sisi lain, kecurangan lain tetap banyak terjadi. Perusahaan dapat mencegah penipuan agar tidak menimbulkan kerugian di masa depan dengan strategi anti fraud.[4]

Klasifikasi Tingkatan Fraud

Albrech (2009) yang jadi bagian dari The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mengklasifikasikan fraud ke dalam tiga tingkatan berikut ini:[5]

Penyimpangan Atas Aset

Penyimpangan aset dalam hal ini mencakup pencurian serta penyalahgunaan harta/aset perusahaan atau pihak ketiga yang terkait bisnis. Kecurangan ini paling mudah dideteksi sebab sifatnya mudah diukur/dihitung.

Pernyataan Palsu

Pernyataan palsu atau salah pernyataan (fraudulent statement) adalah tindakan eksekutif perusahaan yang berusaha memanipulasi kondisi keuangan. Pelaku melakukan rekayasa penyajian laporan keuangan untuk mendapatkan keuntungan[6].

Korupsi

Korupsi meliputi tindakan penyalahgunaan untuk memperkaya diri sendiri. Jenis fraud ini paling sulit dideteksi karena pelaku bekerja sama dalam menikmati keuntungan.

Sejumlah tindakan yang termasuk korupsi di antaranya penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan, penyuapan, gratifikasi atau penerimaan yang tidak sah, dan pemerasan secara ekonomi.[7]

Salah satu contoh penerapan strategi anti fraud dalam bisnis yang menggunakan armada adalah menggunakan fleet management system.

Sebagai contoh, saat memakai Shell Fleet Solutions, Anda dapat mengoptimalkan benefit armada, penghematan anggaran bahan bakar, dan mampu melakukan estimasi waktu servis kendaraan dengan lebih tepat.

Dalam praktiknya nanti, setiap armada perusahaan Anda akan dilengkapi dengan Shell Fleet Card yang diciptakan khusus untuk aktivitas manajemen armada.

Shell Fleet memungkinkan manajemen dapat melakukan berbagai aktivitas fleet management di dalam operasional armada, seperti realtime monitoring, pemantauan anti fraud, dan manajemen bahan bakar.

Shell Fleet Card menggunakan Radio Frequency Identification (RFID). Dengan begitu, manajemen dapat memantau, melacak operasional armada. Sehingga manajemen armada mendapatkan kemudahan, fleksibilitas, kontrol, transparansi, dan penghematan demi efisiensi biaya perusahaan Anda.

Untuk itulah, sebagai langkah awal pada strategi anti fraud , Anda bisa memakai Shell Fleet Card untuk mengelola armada perusahaan agar lebih efektif, efisien, dan anti penipuan.

Baca Artikel Terbaru Kami

Bagaimana Cara Kerja RFID & Apa Saja Jenisnya?

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) bisa meningkatkan performa perusahaan manufaktur. Berikut penjelasannya!

5 Cara Tepat Menghitung Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan Operasional

Efisiensi bahan bakar adalah kemampuan menggunakan bahan bakar agar tidak menghabiskan banyak biaya. Cek cara dan rumus menghitung konsumsi bahan bakar di sini.

5 Manfaat Real Time Monitoring pada Bisnis Anda

Real Time Monitoring jadi cara efisien memantau operasional. Shell Fleet Card jadi implementasi Real Time Monitoring yang bermanfaat untuk bisnis Anda.

Memahami Asset Tracking dan Manfaat Penerapannya

Asset tracking adalah salah satu metode yang digunakan untuk menelusuri aktiva tetap atau aset fisik. Apa manfaatnya?