Saat ini bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi sumber energi utama untuk menggerakkan kendaraan bermotor, tak terkecuali di Indonesia. Keberadaannya memang vital, namun penggunaan BBM yang berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi serius. Salah satunya adalah emisi karbon yang mencemari udara dan berujung pada masalah kesehatan.

Berfokus pada kendaraan bermesin diesel, salah satu komponen penting dalam bahan bakarnya adalah sulfur. Pertanyaannya, seberapa besar kandungan sulfur pada bahan bakar diesel? Dan apa pengaruhnya terhadap performa mesin? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut.

Definisi Sulfur Pada Bahan Bakar

Kandungan sulfur (Latin: sulfur) merupakan unsur kimia non-logam poliatomik yang diidentifikasi huruf S dengan nomor atom 16. Orang Indonesia menyebut sulfur sebagai belerang. Warna belerang adalah kuning terang dengan bau khas semacam telur busuk.[1]

Aslinya, bentuk sulfur berupa padatan rapuh, tidak berbau, tidak berasa, dan berwarna kuning pucat. Sulfur sensitif dengan berbagai jenis logam, kecuali emas dan platinum.

Belerang diproduksi setiap tahun dalam jumlah besar di berbagai belahan dunia. Pengolahan sulfur, umumnya, ditujukan untuk menghasilkan asam sulfat bagi kebutuhan industri. Untuk industri, sulfur penting untuk produksi minyak bumi atau bahan bakar fosil.

Setiap bahan bakar mesin diesel biasanya mengandung sulfur. Sebab, belerang membuat kadar asam pada bahan bakar kendaraan semakin besar.

Jenis Bahan Bakar dengan Kandungan Sulfur Berbeda

Umumnya, bahan bakar diesel terbagi dalam sejumlah tingkatan kualitas dengan indikator cetane number (CN) dan kandungan sulfur.[2]

Cetane number inilah yang menjadi indikator level bahan bakar di dalam mesin diesel. Semakin besar angka CN yang dimiliki, maka makin baik kualitas pembakaran bahan bakar tersebut di mesin

Shell sendiri memiliki produk V-Power Diesel diperuntukkan bagi kendaraan bermesin diesel modern. V-Power Diesel Shell punya angka setana 51 serta kandungan sulfur pada bahan bakar ultra rendah, sebesar 10 ppm, yang jadi indikator penting standar emisi Euro 5.[3]

Sama seperti bahan bakar yang dipakai untuk kendaraan berbahan bakar bensin, mesin diesel membutuhkan kandungan bahan bakar yang bersih.

Manfaat Sulfur pada Bahan Bakar Diesel

Mesin diesel lebih baik memakai bahan bakar yang kandungan sulfurnya rendah tapi kadar cetane yang tinggi agar mesin tetap bekerja maksimal. Kandungan sulfur di minyak solar memberikan efek negatif pada emisi gas buang. Lalu kandungan sulfur untuk apa? Kandungan tersebut berguna atau memberikan pengaruh positif pada pelumasan injeksi mesin diesel.[4]

Perbedaan Bahan Bakar Bersulfur Tinggi dan Rendah

Selain nilai oktan, kandungan sulfur menentukan seberapa baik kualitas bahan bakar untuk kendaraan diesel. Makin rendah sulfur di bahan bakar diesel, maka makin ramah lingkungan. Sehingga membuat mesin dan gas buang kendaraan diesel jadi makin bersih.[5]

Saat sulfur terlalu tinggi di bahan bakar, efeknya adalah pembakaran ruang mesin jadi tidak optimal. Jika dibiarkan dalam waktu lama, hal ini dapat merusak komponen mesin sehingga performanya menjadi menurun.

Lalu, apa pengaruh sulfur yang terkandung pada bahan bakar terhadap oli? BBM tinggi sulfur sanggup membuat deposit terseret dari gerak naik-turun piston sewaktu mesin bekerja. Efeknya, BBM makin turun dan dapat bercampur dengan oli mesin. Hal inilah yang membuat oli mesin menjadi lebih mudah kotor. Kerak yang dihasilkan dari kotoran tersebut, pada akhirnya, merusak kinerja mesin kendaraan.

Dampak Sulfur pada Performa Mesin Diesel

Kandungan sulfur yang berlebih dapat memicu kerusakan pada mesin. Masalah yang timbul seperti munculnya kerak pada mesin dan sistem bahan bakar seperti injektor. Dampaknya yakni penurunan performa mesin sebagai akibat munculnya kerak pada mesin.[6]

Hal ini karena kerak yang muncul di saluran bahan bakar dapat mengganggu suplai bahan bakar yang dialirkan ke dalam silinder. Problem bisa merembet pada turunnya tenaga mesin, pembakaran BBM tidak sempurna hingga kerusakan serius lain.[7] Sulfur dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap usia mesin dan keberadaan emisi artikulat.[8]

Selain mencermati kandungan sulfur dalam bahan bakar, Anda dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan dengan memanfaatkan Shell Fleet Solution yang menghadirkan kemudahaan dalam pengisian bahan bakar, yakni Shell Card.

Shell Fleet Solution melalui Shell Card menawarkan sistem manajemen terintegrasi untuk pengelolaan armada perusahaan. Solusi ini membantu Anda mengelola armada dengan lebih efisien.

Dengan Shell Card, Anda dapat melakukan pengisian bahan bakar di seluruh SPBU Shell. Bahan bakar Shell dapat menghemat penggunaan bensin hingga 3% sehingga jarak tempuh kendaraan lebih jauh dan hemat bensin.

Manajemen armada dari Shell ditujukan untuk perusahaan yang membutuhkan strategi manajemen operasional lebih efektif, manajemen biaya lebih praktis, mudah, dan efisien dalam melakukan kontrol budget bahan bakar.

Selain itu Shell Fleet Solution dapat membantu menganalisis transaksi bahan bakar, minimalisasi proses administrasi, serta mengurangi kelalaian pegawai.

Untuk informasi lebih komprehensif tentang Shell Card, harga, jenis-jenis bensin Shell, atau bagaimana Shell Card bisa mendukung bisnis Anda, cukup kunjungi website Shell Indonesia.

Shell Fleet Solutions

Kartu BBM Pascabayar untuk efisiensi operasional armada, yang menawarkan kemudahan, fleksibilitas, kontrol, transparansi, dan penghematan untuk efisiensi perusahaan Anda.

Pelajari Lebih Lanjut

Baca Artikel Terbaru Kami

Pahami Urutan Nilai Oktan Bensin Untuk Kendaraanmu!

Kenali perbedaan jenis-jenis bensin SHELL berikut yang sesuai untuk spesifikasi kendaraan Anda agar performanya optimal.

Bahan Bakar Shell

Coba rangkaian bahan bakar Shell yang berkualitas dan keahlian teknologi dengan inovasi terdepan yang masuk ke dalam setiap tetes.

5 Cara Menghemat Bensin Kendaraan Operasional

Ada berbagai cara menghemat bensin kendaraan operasional. Cek 5 di antaranya berikut ini!