Pemakaian ekstensif terhadap sumber daya alam seperti minyak, batu bara, dan kayu merupakan penyebab utama pemanasan global. Aktivitas tersebut dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan berbagai senyawa lain yang banyak mengandung karbon.1

Oleh karena itu, seluruh dunia harus segera memberi kontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon demi menyelamatkan lingkungan.

Di sinilah carbon offset berperan sebagai salah satu mekanisme yang efisien. Berikut pengertian carbon offset, cara kerja dan manfaatnya bagi lingkungan.

Apa Itu Carbon Offset?

Carbon offset merupakan skema yang memungkinkan individu dan perusahaan berinvestasi dalam proyek lingkungan di seluruh dunia.

Skema carbon offset hadir untuk menyeimbangkan jejak karbon mereka sendiri. Secara sederhana, carbon offset adalah upaya mengurangi karbon di satu tempat untuk mengimbangi emisi karbon di satu tempat yang lain.2

Untuk menakar bagaimana suatu keadaan dikatakan seimbang, kita dapat dilihat dari dampaknya. Dengan kata lain, carbon offset adalah kegiatan menyeimbangkan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan tertentu dengan cara membeli karbon kredit dalam pasar sukarela.3

Orientasi utama kegiatan tersebut adalah untuk mengurangi emisi di masa depan. Umumnya, aktivitas carbon offset lebih mudah ditemukan di negara berkembang.

Cara menghitung carbon offset cukup mudah. Sebagai contoh, kredit karbon bisa dihitung dari seberapa banyak jumlah karbon yang diserap pohon yang ditanam. Kredit karbon juga dapat berarti jumlah karbon yang tidak terlepaskan karena hutan terjaga4.

Bagaimana Cara Kerja Carbon Offset?

Perusahaan sebagai penghasil emisi karbon pada dasarnya mampu melakukan investasi offset dibandingkan secara aktif mengurangi emisinya sendiri.

Carbon offset dapat menghasilkan kredit karbon5 dan memungkinkan perusahaan menyeimbangkan dampak iklim dan mengompensasi emisi yang mereka hasilkan. Ini dapat diraih dengan mengurangi CO2 dan emisi gas rumah kaca di bagian lain dunia. Setidaknya ada tiga cara menyeimbangkan karbon seperti ulasan berikut:

  • Tunjangan emisi atau “kebolehan beremisi”, merupakan aturan jumlah emisi yang boleh dihasilkan suatu industri. Jika sebuah industri angka kredit karbonnya berada di bawah batas ketentuan, maka kelebihan carbon offset tersebut boleh dijual ke pihak lain.6
  • Proyek CDM (Clean Development Mechanism), merupakan skema di mana negara industri membangun proyek pengurangan emisi di negara non-industrial/berkembang. Proyek ini bisa berupa proyek yang mendukung pengurangan energi fosil seperti proyek pemasangan panel surya untuk listrik atau proyek reforestasi di negara non-industrial/berkembang. Bisa juga berbentuk energi baru terbarukan seperti PLTA, biofuel atau peralatan tenaga solar untuk pemurnian air.7
  • Sukarela, yang berarti semua orang bisa berperan dan aktif mengurangi emisi karbon. Proyek dapat bervariasi dalam kualitas, karena beberapa tidak tunduk pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena memiliki tujuan independen.

Manfaat Carbon Offset

Skema penggantian kerugian karbon melalui carbon offset dapat mendorong penghijauan di banyak tempat. Aktivitas tersebut juga dapat menstimulasi pembangunan proyek energi bersih atau terbarukan di negara-negara berkembang.

Sejumlah manfaat sosial lain seperti penyediaan air minum dengan pengeboran sumur di negara krisis air juga dimungkinkan melalui carbon offset. Selain itu penyediaan kompor memasak dapat membantu keluarga miskin menghemat uang untuk bahan bakar dan meningkatkan kualitas udara rumah tangga mereka.

Secara holistik, carbon offset dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan meningkatkan daya penyimpanan emisi GRK. Hal ini karena carbon offset mengompensasi perilaku yang dilakukan perusahaan atau individu yang menghasilkan emisi GRK dalam jumlah besar.8

Komitmen Shell untuk Keberlanjutan Bumi

Sebagai salah satu perusahaan multi nasional, Shell telah berinvestasi hingga ratusan juta dolar per tahun untuk kredit karbon dari konservasi alam dan restorasi ekosistem di seluruh dunia.

Salah satu upaya untuk menekan kebocoran biaya BBM yang lebih besar dan berkontribusi terhadap carbon footprint yang dihasilkan, Shell meluncurkan fleet management yakni Shell Fleet Card.

Shell Fleet Card adalah solusi biaya operasional perusahaan yang lebih hemat. Perusahaan dapat lebih mudah dalam melakukan kontrol budget bahan bakar, pengalokasian dana, efisien, dan menganalisis transaksi bahan bakar.

Shell Fleet Card juga memungkinkan minimalisasi waktu administrasi, mengurangi kelalaian pegawai dalam proses pelaporan serta lebih aman dan mudah.

Karenanya, perusahaan Anda bisa bergerak bersama Shell untuk mengurangi emisi demi keberlangsungan bumi.

Shell Fleet Card dan carbon offset adalah dua hal yang saling berkorelasi positif. Artinya, saat perusahaan Anda menggunakan Shell Fleet Card, maka kita turut berperan positif menjaga bumi.

Baca Artikel Terbaru Kami

Bagaimana Cara Kerja RFID & Apa Saja Jenisnya?

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) bisa meningkatkan performa perusahaan manufaktur. Berikut penjelasannya!

5 Cara Tepat Menghitung Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan Operasional

Efisiensi bahan bakar adalah kemampuan menggunakan bahan bakar agar tidak menghabiskan banyak biaya. Cek cara dan rumus menghitung konsumsi bahan bakar di sini.

5 Manfaat Real Time Monitoring pada Bisnis Anda

Real Time Monitoring jadi cara efisien memantau operasional. Shell Fleet Card jadi implementasi Real Time Monitoring yang bermanfaat untuk bisnis Anda.

Memahami Asset Tracking dan Manfaat Penerapannya

Asset tracking adalah salah satu metode yang digunakan untuk menelusuri aktiva tetap atau aset fisik. Apa manfaatnya?