Jakarta, Lebih dari 100 ide yang berasal dari berbagai kalangan telah diterima panitia kompetisi “Think Efficiency 2018” yang dilaksanakan dari tanggal 1 Mei hingga tanggal 30 Juni 2018 dan diselenggarakan Shell Lubricants Indonesia bekerjasama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin). Dari 100 ide tersebut, enam diantaranya terpilih sebagai finalis yang akan maju ke tahap penjurian akhir. Para finalis tersebut mewakili tiga karya terbaik dari masing-masing kategori “Think Efficiency 2018”, yaitu kategori inovasi Tribologi dan inovasi Energi.

Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia mengatakan, “Kami sangat senang dengan antusiasme masyarakat Indonesia dalam mengikuti kompetisi “Think Efficiency 2018”. Selain para inovator dari dalam negeri, kami menerima karya yang datang dari anak bangsa yang berdomisili di empat negara di luar Indonesia. Karya-karya ini juga datang dari berbagai kalangan mulai dari pelajar SMU, pekerja profesional, hingga para pengajar di Universitas.”

Peserta kompetisi “Think Efficiency 2018” terbuka untuk berbagai usia dan kalangan. Dari karya yang masuk, tercatat usia peserta berkisar antara 18-64 tahun dengan latar belakang beragam, dari mahasiswa perguruan tinggi, kalangan profesional seperti peneliti, guru, dosen, hingga profesor.

Setelah melalui proses penilaian yang meliputi aspek originalitas, produk, dampak, dan keberlanjutan, didapatkan enam finalis yang akan melakukan presentasi ide di depan panelis yang terdiri dari kalangan profesional dan akademisi di tahap final yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 2018 mendatang di Jakarta.

Untuk kategori inovasi Tribologi, ketiga finalis terpilih adalah Dr. Anggito P. Tetuko, M.Eng dan tim dengan judul karya “Pengembangan material nano-particle (Fe3O4) sebagai bahan aditif nano-lubricant pada komponen mesin”, Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo yang membawakan “Pemodelan dan Simulasi Friction dan Efisiensi pada Excavator dengan Computational Intelligence Controller”, dan ide inovasi “Rancang Bangun Teknologi Dielektrik Berbasis Lapisan Tipis (Thin Film) Kitosan Sebagai Biosensor Deteksi Kualitas Oli secara In-situ” yang diusung oleh Ikhwanuddin.

Sementara itu tiga finalis untuk kategori energi adalah tim Innovation Geeks dengan judul karya “Bio-DME is Future LPG”, tim REPGY dengan ide inovasi “Panel Ondrivoltaic Berbahan Plastik Daur Ulang Terinstalasi dengan Sel Ondri” dan tim PSSL Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang memberikan ide inovasi “Smart Home Energy Management System.”

Bambang Wahyudi, VP Technical PT Shell Indonesia menyatakan kegembiraannya dengan kualitas dan kuantitas karya di bidang tribologi, mengingat kompetisi ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Kualitas karya yang masuk telah membuat para panelis harus mendikusikannya dengan detail dan cukup alot untuk menentukan tiga karya yang dapat masuk ke tahap final. Bambang berharap kompetisi ini bisa mendorong munculnya ide-ide baru dan akan membantu memfasilitasi proses penerapan ide-ide tersebut, sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap industri terkait di Indonesia.

Sementara itu Desti Alkano Ph.D yang merupakan salah satu co-founder Energy Academy Indonesia (Ecadin) mengatakan bahwa besarnya animo dari masyarakat dalam mengikuti lomba inovasi “Think Efficiency 2018” sangat tidak diduga sebelumnya. Karya-karya yang masuk menggambarkan potensi anak bangsa dalam menelurkan inovasi, mulai dari ide-ide dasar sains hingga produk aplikatif yang dapat mencapai pasar.

Keenam finalis “Think Efficiency 2018” nantinya akan memamparkan ide mereka di depan para ahli dan praktisi energi dan tribologi pada tahap final yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2018. Panelis di kategori Tribologi adalah ahli tribologi perawatan dan konversi energi asal Institut Teknologi Bandung Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, perekayasa BPPT Barman Tambunan, PhD dan praktisi tribologi Nugraha Kartasasmita. Sementara Syarif Riyadi, PhD praktisi industry dan co-founder Energy Academy Indonesia, Dr. Deendarlianto dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada UGM, dan Ahmad Yuniarto Founder dan Chairman Biru Peduli foundation akan menjadi panelis di kategori Energi.

Acara final “Think Efficiency 2018” akan diawali oleh seminar bertajuk “Inovasi untuk Negeri”, dimana para pembicara akan memaparkan ide dan pengalaman mereka dalam melakukan inovasi khususnya di bidang Energi dan Tribologi. Selain beberapa panelis, Shell dan Ecadin juga mengundang Indra Kanoena Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama, asisten profesor Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia Dr. Chairul Hudaya, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Konsorsium Kemandirian Industri Fotovoltaik Nasional Dr. Nandang Suhendra untuk menjadi pembicara dalam seminar tersebut.

“Think Efficiency 2018” merupakan bentuk komitmen Shell di Indonesia untuk turut mendorong kemajuan talenta dan inovator masa depan dalam memikirkan tantangan energi pada beberapa dekade mendatang. Pekan lalu, tim mahasiswa Indonesia telah membuktikan karya mereka dalam hal inovasi di sektor energi dengan menjuarai kompetisi tingkat dunia di London yaitu, Tim Smart Car MCS dari Universitas Gadjah Mada yang menjadi juara dunia final kompetisi gagasan Shell Ideas360 dan tim ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang berhasil menjadi juara pertama balap mobil adu cepat dan hemat energi Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship (SEM DWC) Grand Final 2018 di ajang festival Shell Make the Future Live di London, Inggris.

Informasi mengenai kompetisi “Think Efficiency 2018” dapat diperoleh dengan mengunjungi www.shell.co.id/thinkefficiency2018

Kampanye Shell Untuk Indonesia

Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang berkomitmen untuk memenuhi permintaan energi dunia yang semakin meningkat melalui cara yang bertanggung jawab secara ekonomi, lingkungan dan sosial, Shell menghadirkan kampanye #ShelluntukIndonesia. Melalui kampanye ini Shell berkomitmen untuk meningkatkan peran aktifnya sebagai energi pemacu bangsa, berkontribusi dalam pembangunan negeri, menjadi perusahaan yang bukan sekedar hadir di nusantara ini, namun juga dimotori oleh anak bangsa, milik bersama, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia.

Untuk Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Dina Setianto
External Relations
Email : Dina.Setianto@shell.com
Phone : +62 21 7592 4700

M Rifqi Harimuji
Senior Marketing Manager PT Shell Indonesia
Email : Muhammad.Harimuji@shell.com
Phone : +62 21 7592 4700

Tentang Shell Indonesia

Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia dimulai sejak lebih dari 100 tahun lalu dengan penemuan minyak pertama di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.

Shell saat ini memiliki kehadiran bisnis hilir yang terintegrasi kuat di Indonesia. Shell merupakan perusahaan migas internasional pertama di Indonesia yang masuk ke bisnis retail bahan bakar minyak. Saat ini Shell memiliki lebih dari 80 SPBU di Jabodetabek, Bandung, dan Sumatera Utara. Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis Commercial Fuels (bahan bakar komersial), Marines (perkapalan) and Bitumen (aspal) di Indonesia. Selain itu Shell menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor industri, transportasi dan pertambangan. Shell juga diakui sebagai perusahaan internasional terkemuka dengan pangsa pasar pelumas terbesar di Indonesia, melayani pengendara motor dan pelanggan industri. Komitmen Shell untuk berinvestasi di Indonesia dan mendukung perkembangan industri manufaktur di negara ini diwujudkan dengan dibangunnya pabrik pelumas Shell di Marunda, Bekasi dengan kapasitas produksi 136 juta liter (120 ribu ton) pelumas setiap tahunnya, Di sektor hulu, Shell merupakan mitra strategis Inpex, operator Masela PSC yang meliputi lapangan gas Abadi.

Tentang Think Efficiency

Think Efficiency 2018 (TE 2018) merupakan kegiatan kompetisi inovasi yang diselenggarakan oleh Shell Lubricants bekerjasama dengan Energy Academy Indonesia (ecadin). Kompetisi TE 2018 dibagi ke dalam 2 tahap, tahap pertama merupakan tahap pengiriman karya (1 Mei – 30 Juni), dimana peserta dapat mengirimkan karya tulis mengenai inovasi energi atau inovasi tribologi ke alamat email thinkefficiency2018@ecadin.org.

Shell dan ecadin akan mengumumkan 3 finalis untuk masing-masing kategori yang akan diikutsertakan pada tahap final di tanggal 14 Agustus 2018. Total hadiah yang diberikan sebesar 150 juta rupiah beserta kunjungan ke Shell Technology Center di Shanghai (untuk juara I dari masing-masing kategori).

Penjelasan detail mengenai kegiatan TE 2018 dapat dilihat melalui website www.shell.co.id/thinkefficiency2018.

Tentang Pelumas Shell

Istilah “Pelumas Shell” secara bersama-sama mengacu pada perusahaan-perusahaan dalam Grup Shell yang bergerak dalam usaha pelumas. Shell menjual berbagai macam pelumas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan beragam penggunaan, yang mencakup otomotif pelanggan, alat angkut berat, pertambangan, pembangkit listrik, dan rekayasa umum. Portofolio merek pelumas Shell meliputi Pennzoil, Quaker State, Shell Helix, Shell Rotella, Shell Tellus, dan Shell Rimula. Kami berperan aktif di seluruh rantai pasokan pelumas. Kami memproduksi oli dasar di delapan pabrik; mencampur oli dasar dengan zat aditif untuk menghasilkan pelumas di lebih dari 40 pabrik; serta mendistribusikan, memasarkan, dan menjual pelumas di lebih dari 100 negara.

Kami juga menyediakan dukungan teknis dan usaha kepada pelanggan kami. Selain rangkaian produk kami, kami juga menawarkan pelayanan yang berhubungan dengan pelumas, seperti: Shell LubeMatch – perangkat rekomendasi produk daring terkemuka, Shell LubeAdvisor – membantu konsumen memilih pelumas yang tepat melalui staf teknis Shell yang terlatih dan perangkat daring, dan Shell LubeAnalyst – sistem peringatan dini yang membantu konsumen mengawasi kondisi peralatan dan pelumas mereka, membantu menghemat biaya pemeliharaan dan menghindarkan pelanggan dari potensi kerugian usaha yang disebabkan kegagalan peralatan.Teknologi kelas dunia Shell berusaha memberikan produk bernilai tinggi kepada pelanggan kami. Inovasi, penggunaan produk, dan kolaborasi teknis merupakan inti dari pelumas Shell. Kami memiliki pusat-pusat penelitian pelumas unggulan di Tiongkok, Jerman, Jepang (dalam bentuk usaha patungan dengan Showa Shell), dan AS.

Kami melakukan investasi besar dalam teknologi dan bekerja sama secara erat dengan pelanggan kami untuk menciptakan pelumas inovatif. Kami memiliki portofolio paten yang terdiri dari 150+ seri paten untuk pelumas, oli dasar, dan minyak; lebih dari 200 ilmuwan dan para teknisi pelumas didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan pelumas. Manfaat yang diperoleh pelanggan adalah, antara lain, biaya pemeliharaan yang lebih rendah, umur peralatan yang lebih panjang, dan konsumsi energi yang lebih kecil. Salah satu cara kami menembus batas teknologi pelumas adalah dengan bekerja sama erat dengan tim balap motor terkemuka seperti Scuderia Ferrari dan BMW Motorsport. Kemitraan teknis ini membantu memperluas pengetahuan kami dalam bidang pelumasan dan menerapkan teknologi mutakhir dari arena balap ke produk komersial kami.

Shell dikenal sebagai perusahaan pelumas terkemuka dunia berdasarkan laporan tahunan Kline & Company untuk sektor pelumas global (”Industri Pelumas Global: Kajian dan Analisa Pasar 2016-2026“), yang menegaskan bahwa Shell mampu mempertahankan posisi kepemimpinannya dengan menguasai pangsa pasar sebesar 11% pada tahun 2016. Ini adalah tahun kesebelas Shell Lubricants dinobatkan sebagai pemasok pelumas nomor satu dunia. ***