Dunia membutuhkan lebih banyak energi bagi penduduk yang jumlahnya terus bertambah dengan standar hidup yang meningkat. Para pakar sepakat bahwa permintaan energi global cenderung meningkat mencapai dua kali lipat pada tahun 2050 dibandingkan permintaan pada tahun 2000. Di sisi lain ketersediaan energi berbahan dasar fosil terus mengalami penyusutan. Oleh karena itu diperlukan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi yang dapat menghadirkan energi lebih banyak dan menemukan berbagai cara untuk menggunakan energi secara efisien.

Shell sebagai perusahaan energi terintegrasi berkomitmen untuk dapat membantu dunia memenuhi kebutuhan energi melalui cara-cara yang bertanggung jawab secara ekonomi, lingkungan dan sosial. Dalam upaya tersebut Shell secara aktif melakukan terobosan dan menjalin kerjasama dengan banyak pihak, termasuk dengan kalangan industri dan akademisi, salah satunya adalah dengan penyelenggaraan seminar bertajuk “Inovasi untuk Negeri” pekan lalu (14/8) di Jakarta.

Seminar yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-73 tersebut diawali dengan presentasi para finalis kompetisi inovasi “Think Efficiency 2018”, yang dibuka langsung oleh Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia dan menghadirkan Muhammad Dimyati, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi sebagai Keynote Speaker, serta Saleh Abdurrahman, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional.

“Shell telah menjadi bagian dari bangsa Indonesia, untuk itu kami ingin turut berperan serta dalam kemajuan dan pembangunan negeri ini. Penyelenggaraan Seminar ‘Inovasi untuk Negeri’ dan kompetisi ‘Think Efficiency 2018’ - yang merupakan bagian dari kampanye ‘Shell untuk Indonesia’ - bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para inovator Indonesia sekaligus mendorong kemajuan ilmu dan teknologi di Indonesia,” jelas Dian.

Seminar dihadiri oleh tak kurang dari 140 peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, dan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Seminar “Inovasi untuk Negeri” diisi oleh para pembicara dari sektor inovasi energi yaitu Dr. Zainal Arifin, Vice President PLN untuk Pengembangan Teknologi dan Standarisasi PT PLN, Dr. Chairul Hudaya, Asisten Professor Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia, Dr. Nandang Suhendra, Sekjen Konsorsium Kemandirian Industri Fotovoltaik Nasional, dan Dr. Syarif Riyadi, Pendiri Energy Academy Indonesia (Ecadin). Sementara pembicara dari sektor inovasi Tribologi hadir Indra Kanoena, Direktur PT. Bukit Makmur Mandiri Utama, Dr. Tri Yuswidjajanto, Tribologist Institut Teknologi Bandung dan Bambang Wahyudi, Vice President Technical PT Shell Indonesia. Para pembicara memaparkan ide dan pengalaman mereka dalam melakukan inovasi khususnya di bidang Energi dan Tribologi

Pemenang “Think Efficiency 2018”

Kompetisi “Think Efficiency 2018” yang diselenggarakan bekerjasama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) terbagi ke dalam dua bidang utama, Energi dan Tribologi (ilmu mengenai gesekan antara dua permukaan yang bergerak, meliputi studi lebih dalam tentang gesekan, keausan, serta material pelumas dan pelumasan). Kompetisi yang berlangsung dari 1 Mei 2018 hingga 31 Juni 2018, dikuti lebih dari 100 ide yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SMU, pekerja profesional, hingga para pengajar di Universitas. Pada tahap final, dewan juri akhirnya memilih dua tim Inovator Indonesia sebagai pemenang utama “Think Efficiency Award 2018”.

Untuk kategori Energi, tim REPGY (Recycled Panel Eco Energy) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menjadi juara pertama dengan ide inovasi “Panel Ondrivoltaic Berbahan Plastik Daur Ulang Terinstalasi dengan Sel Ondri”. Tim yang beranggotakan empat orang, yaitu Bagas Pramana sebagai ketua penelitian, Reza Aulia, Rafif Nova dan M. Afif ini berhasil menciptakan panel ondrivoltaik yang terinstalasi dengan sel ondri sebagai pemanen panas matahari menjadi listrik untuk pemenuhan kebutuhan konvensional di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Sementara untuk kategori Tribologi, juara pertama dimenangkan oleh Tim Infinite dengan membawakan inovasi “Permodelan Simulasi Friction dan Efisiensi pada Excavator dengan Computational Intelligence Controller”. Tim yang diketuai oleh Daniel Martomanggolo, dosen di program studi Teknik Informatika Universitas Ciputra Surabaya, berhasil mengurangi hilangnya energi dan biaya yang ditimbulkan oleh gesekan pada excavator pada system hydraulic maupun joint. Dengan berkurangnya gesekan tersebut, maka penggunaan bahan bakar pada komponen hydraulic dan keausan joint dapat berkurang, sehingga meningkatkan efisiensi pada excavator secara keseluruhan.

Kedua pemenang berhasil meyakinkan para juri yang berasal dari pakar energi dan tribologi. Panelis di kategori Energi adalah Syarif Riyadi, PhD praktisi industri dan co-founder Energy Academy Indonesia, Dr. Deendarlianto dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada UGM, dan Ahmad Yuniarto Founder dan Chairman Biru Peduli Foundation. Sementara Panelis di kategori Tribologi adalah ahli tribologi perawatan dan konversi energi asal Institut Teknologi Bandung Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, perekayasa BPPT Barman Tambunan, PhD dan praktisi tribologi Nugraha Kartasasmita.

Ajang penghargaan inovasi ini menitikberatkan penilaian pada aspek originalitas, produk, dampak, dan keberlanjutan. Untuk aspek originalitas, penilaian meliputi: tujuan, ide yang mendasari, dan keunggulan konsep. Sementara untuk aspek produk, penilaiannya meliputi: desain, kerangka berpikir, proses pembuatan, biaya, dan cara kerja. Penilaian pada aspek dampak meliputi dampak terhadap efisiensi dan ekonomi. Terakhir pada aspek keberlanjutan, penilaiannya meliputi: potensi produk bermanfaat dan bersaing dalam jangka panjang, arah dan strategi pengembangan, dan hambatan/faktor utama dalam pengembangan.

Dr. Syarif Riyadi yang mewakili juri mengatakan “Ide-ide inovasi dari anak bangsa yang hadir dalam kompetisi ini luar biasa kreatif dan inovatif. Karya-karyanya menggambarkan potensi anak bangsa dalam melahirkan inovasi, mulai dari ide-ide dasar sains hingga produk aplikatif yang dapat dijual ke pasar dan berguna bagi masyarakat, yang kemudian mengarah menuju kemandirian teknologi nasional. Selanjutnya bagaimana kita mengarahkan & mendukung potensi para inovator ini. Kami berharap kompetisi seputar inovasi energi dan tribologi ini dapat terus diselenggarakan untuk memotivasi anak bangsa dalam mengembangkan produk inovatif dan mengambil peran dalam kemajuan dan kemandirian teknologi nasional.”

Dua bidang yang dipilih dalam kompetisi inovasi “Think Efficiency 2018” yaitu energi dan tribologi, merupakan bidang kompetensi Shell, dan diharapkan sinergi dengan para inovator ini akan memberikan dampak yang positif untuk perkembangan teknologi di Indonesia pada masa yang akan datang.

Informasi mengenai kompetisi “Think Efficiency 2018” dapat diperoleh dengan mengunjungi www.shell.co.id/thinkefficiency2018

Tentang Shell Indonesia

Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia dimulai sejak lebih dari 100 tahun lalu dengan penemuan minyak pertama di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.

Shell saat ini memiliki kehadiran bisnis hilir yang terintegrasi kuat di Indonesia. Shell merupakan perusahaan migas internasional pertama di Indonesia yang masuk ke bisnis retail bahan bakar minyak. Saat ini Shell memiliki lebih dari 80 SPBU di Jabodetabek, Bandung, dan Sumatera Utara. Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis Commercial Fuels (bahan bakar komersial), Marines (perkapalan) and Bitumen (aspal) di Indonesia. Selain itu Shell menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor industri, transportasi dan pertambangan. Shell juga diakui sebagai perusahaan internasional terkemuka dengan pangsa pasar pelumas terbesar di Indonesia, melayani pengendara motor dan pelanggan industri. Komitmen Shell untuk berinvestasi di Indonesia dan mendukung perkembangan industri manufaktur di negara ini diwujudkan dengan dibangunnya pabrik pelumas Shell di Marunda, Bekasi dengan kapasitas produksi 136 juta liter (120 ribu ton) pelumas setiap tahunnya, Di sektor hulu, Shell merupakan mitra strategis Inpex, operator Masela PSC yang meliputi lapangan gas Abadi.

Kampanye Shell Untuk Indonesia

Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang berkomitmen untuk memenuhi permintaan energi dunia yang semakin meningkat melalui cara yang bertanggung jawab secara ekonomi, lingkungan dan sosial, Shell menghadirkan kampanye #ShelluntukIndonesia. Melalui kampanye ini Shell berkomitmen untuk meningkatkan peran aktifnya sebagai energi pemacu bangsa, berkontribusi dalam pembangunan negeri, menjadi perusahaan yang bukan sekedar hadir di nusantara ini, namun juga dimotori oleh anak bangsa, milik bersama, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia.