Pabrik ini berlokasi di Marunda Center, Bekasi dan didirikan di atas tanah seluas 75.000 m2 atau setara dengan sepuluh kali luas lapangan sepak bola. Pabrik ini mampu memproduksi hingga 136 juta liter (120 ribu ton) pelumas setiap tahunnya, atau cukup untuk mengganti lebih dari 460.000 unit oli sepeda motor atau hampir 90.000 unit oli mobil setiap harinya.

“Berdirinya pabrik ini adalah bukti kepercayaan kami terhadap kekuatan pasar pelumas di negara ini. Indonesia adalah pasar pelumas terbesar di Asia Tenggara dan salah satu mesin penggerak industri pelumas di kawasan, bersama dengan Tiongkok dan India. Pabrik ini merepresentasikan kemampuan produksi pelumas kelas dunia Shell di Indonesia, yang turut memperkuat rantai pasokan kami. Pabrik ini juga membantu kami memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia akan pelumas berkualitas tinggi yang diproduksi di pabrik baru ini. Selama beberapa tahun terakhir ini, perekonomian Indonesia bertumbuh pesat, dan pelumas merupakan komponen vital dalam mewujudkan ambisi pertumbuhan negara ini hampir di segala sektor,” ujar Mark Gainsborough, Wakil Presiden Eksekutif Shell Lubricants.

Sementara itu Presiden Direktur dan Country Chairman Shell Indonesia Darwin Silalahi menambahkan, Kami bangga dengan berdirinya Pabrik Pelumas Shell di Indonesia. Hal ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menerapkan strategi untuk lebih dekat dengan pelanggan kami, mendorong pertumbuhan bisnis dengan menawarkan produk dan layanan yang tepat di tempat yang tepat. Di samping itu, investasi ini merupakan realisasi dari misi dan visi kami untuk mendorong kemajuan Indonesia.”

Pabrik pelumas baru tersebut akan memproduksi merek pelumas unggulan Shell seperti Shell Helix (oli mesin kendaraan penumpang), Shell Advance (oli sepeda motor), Shell Rimula (oli mesin kelas berat), Shell Spirax (oli transmisi), dan berbagai pelumas industri lainnya. Produk-produk ini akan membantu memenuhi permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat terhadap oli kendaraan bermotor dan pelumas lainnya untuk pemakaian di sektor-sektor seperti pertambangan, pembangkit listrik, transportasi, dan sektor pembangunan infrastruktur yang sedang tumbuh di negara ini.

Pada 2015, Shell meraih penghargaan dari Indonesia WOW Brand Award sebagai merek pelumas internasional terdepan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, khususnya untuk produk Shell Helix, Shell Advance, dan Shell Spirax. Pada 2014, penelitian independen membuktikan bahwa Shell adalah merek internasional paling favorit di antara oli mesin kendaraan penumpang di Indonesia. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa di Asia, Shell menempati peringkat pertama atau kedua di Tiongkok, Malaysia dan Thailand.

Pabrik baru Shell memiliki teknologi pencampuran, pengisian, dan pengemasan kelas dunia yang sangat terotomasi. Pabrik ini juga dilengkapi dengan sistem pengendalian kualitas ketat yang menguji pelumas di setiap tahapan produksi untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi kualitas tinggi yang identik dengan merek Shell. Sebagai bagian dari fokusnya pada produk kualitas tinggi, di pabrik ini juga dilengkapi dengan laboratorium kelas dunia khusus untuk pengujian pelumas.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Shell Global Media Relations: +44 207 934 5550

Shell Lubricants Global: Mary B. Walsh, +32 478402938, mary.walsh@shell.com

Shell Indonesia : Sri Endah, +62811840605, sri.endah@shell.com

Catatan Untuk Editor:

  • Shell memegang 100% kepemilikan dan pengoperasian pabrik ini, sehingga menjamin pengendalian sepenuhnya atas kualitas produk.
  • Pabrik pencampuran baru di Indonesia ini dirancang untuk memenuhi standar keramahan lingkungan yang tinggi, antara lain meliputi langkah-langkah untuk mengurangi limbah dan mengontrol pembuangan limbah secara seksama untuk memastikan tidak adanya dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Semua proses dalam pabrik ini sepenuhnya terotomasi dan dikendalikan oleh operator dari ruang kontrol pada setiap tahapannya. Sistem pengelolaan pabrik akan diterapkan untuk mengendalikan setiap tahapan produksi.
  • Shell Lubricants aktif di pasar konsumen maupun pasar industri di Indonesia. Selain penjualan langsung, Shell juga didukung oleh lebih dari 30 distributor resmi di seluruh Indonesia.
  • Dengan Pabrik pelumas baru ini, Shell dapat memproduksi dan memasok rangkaian penuh produk oli mesin, oli transmisi, dan pelumas industri berkualitas tinggi yang diproduksi secara lokal ke pasar Indonesia.
  • Shell mengoperasikan hampir 50 pabrik pencampuran pelumas di 34 negara, dan 18 di antaranya berlokasi di Asia, yaitu di Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Singapura, Korea Selatan dan Vietnam.
  • Tiga dari delapan pabrik oli dasar Shell dan sepuluh pabrik pencampuran pelumas gemuk global Shell berlokasi di Asia.

Tentang Shell Indonesia

Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia telah dimulai lebih dari 120 tahun lalu, sejak penemuuan minyak pertamanya di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara.

Dewasa ini, Shell telah memiliki sektor usaha hilir yang kuat di Indonesia. Perusahaan ini adalah merek dagang minyak bumi internasional pertama di dunia dan kini merupakan perusahaan minyak internasional/international oil company (IOC) terkemuka dengan 78 lokasi pengoperasian SPBU di daerah Jabodetabek dan Bandung. Pada 2006, Shell memulai usaha bahan bakar komersial, kelautan, dan bitumen di Indonesia dengan menyediakan produk oli dan bantuan teknis terkait kepada sektor industri, transportasi, dan pertambangan. Shell juga dihargai sebagai perusahaan internasional terkemuka dengan pangsa pasar pelumas terbesar di Indonesia setelah Pertamina, serta melayani pemilik kendaraan bermotor dan konsumen dari sektor industri.

Shell telah menanamkan investasi besar dalam mengembangkan infrastruktur rantai pasokan bahan bakarnya di Indonesia bersama mitra lokal. Kami menjalankan fasilitas gudang penyimpanan pelumas di Bekasi, Surabaya, dan Balikpapan,serta fasilitas penyimpanan bitumen di Merak.

Di sektor hulu, Shell telah ditunjuk sebagai Operator dari Kontrak Bagi Hasil/Production Sharing Contract (PSC) atas Pulau Moa Selatan. Pencapaian yang penting ini menandai kembalinya Shell ke sektor hulu yang merupakan asal muasalnya, dan melanjutkan titik awal masuknya kami kembali ke sektor Hulu Indonesia lewat partisipasi kami dalam proyek pengolahan gas alam cair terapung/floating liquid natural gas (FLNG) yang dioperasikan Inpex.

Tentang Pelumas Shell

Istilah “Pelumas Shell” secara bersama-sama mengacu pada perusahaan-perusahaan dalam Grup Shell yang bergerak dalam usaha pelumas. Shell menjual berbagai macam pelumas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan beragam penggunaan, yang mencakup otomotif pelanggan, alat angkut berat, pertambangan, pembangkit listrik, dan rekayasa umum. Portofolio merek pelumas Shell meliputi Pennzoil, Quaker State, Shell Helix, Shell Rotella, Shell Tellus, dan Shell Rimula. Kami berperan aktif di seluruh rantai pasokan pelumas. Kami memproduksi oli dasar di delapan pabrik; mencampur oli dasar dengan zat aditif untuk menghasilkan pelumas di lebih dari 50 pabrik; serta mendistribusikan, memasarkan, dan menjual pelumas di lebih dari 100 negara. Kami juga menyediakan dukungan teknis dan usaha kepada pelanggan kami. Selain rangkaian produk kami, kami juga menawarkan pelayanan yang berhubungan dengan pelumas, seperti: Shell LubeMatch – perangkat rekomendasi produk daring terkemuka, Shell LubeAdvisor – membantu konsumen memilih pelumas yang tepat melalui staf teknis Shell yang terlatih dan perangkat daring, dan Shell LubeAnalyst – sistem peringatan dini yang membantu konsumen mengawasi kondisi peralatan dan pelumas mereka, membantu menghemat biaya pemeliharaan dan menghindarkan pelanggan dari potensi kerugian usaha yang disebabkan kegagalan peralatan.Teknologi kelas dunia Shell berusaha memberikan produk bernilai tinggi kepada pelanggan kami. Inovasi, penggunaan produk, dan kolaborasi teknis merupakan inti dari pelumas Shell. Kami memiliki pusat-pusat penelitian pelumas unggulan di Tiongkok, Jerman, Jepang (dalam bentuk usaha patungan dengan Showa Shell), dan AS. Kami melakukan investasi besar dalam teknologi dan bekerja sama secara erat dengan pelanggan kami untuk menciptakan pelumas inovatif. Kami memiliki portofolio paten yang terdiri dari 150+ seri paten untuk pelumas, oli dasar, dan minyak; lebih dari 200 ilmuwan dan para teknisi pelumas didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan pelumas. Manfaat yang diperoleh pelanggan adalah, antara lain, biaya pemeliharaan yang lebih rendah, umur peralatan yang lebih panjang, dan konsumsi energi yang lebih kecil. Salah satu cara kami menembus batas teknologi pelumas adalah dengan bekerja sama erat dengan tim balap motor terkemuka seperti Scuderia Ferrari dan BMW Motorsport. Kemitraan teknis ini membantu memperluas pengetahuan kami dalam bidang pelumasan dan menerapkan teknologi mutakhir dari arena balap ke produk komersial kami.

Royal Dutch Shell plc

Royal Dutch Shell plc didirikan di Inggris dan Wales, berkantor pusat di Den Haag, serta terdaftar di bursa efek London, Amsterdam, dan New York. Perusahaan Shell beroperasi di lebih dari 70 negara dan wilayah, mengoperasikan usaha yang meliputi eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi; produksi dan pemasaran gas alam cair dan gas-ke-cair; produksi, pemasaran, dan pengiriman produk oli dan kimia serta proyek-proyek energi terbarukan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.shell.com

Cautionary Note

The companies in which Royal Dutch Shell plc directly and indirectly owns investments are separate entities. In this presentation “Shell”, “Shell group” and “Royal Dutch Shell” are sometimes used for convenience where references are made to Royal Dutch Shell plc and its subsidiaries in general. Likewise, the words “we”, “us” and “our” are also used to refer to subsidiaries in general or to those who work for them. These expressions are also used where no useful purpose is served by identifying the particular company or companies. ‘‘Subsidiaries’’, “Shell subsidiaries” and “Shell companies” as used in this presentation refer to companies in which Royal Dutch Shell either directly or indirectly has control. Companies over which Shell has joint control are generally referred to as “joint ventures” and companies over which Shell has significant influence but neither control nor joint control are referred to as “associates”. The term “Shell interest” is used for convenience to indicate the direct and/or indirect ownership interest held by Shell in a venture, partnership or company, after exclusion of all third-party interest.

This announcement contains forward looking statements concerning the financial condition, results of operations and businesses of Shell and the Shell Group. All statements other than statements of historical fact are, or may be deemed to be, forward-looking statements. Forward-looking statements are statements of future expectations that are based on management's current expectations and assumptions and involve known and unknown risks and uncertainties that could cause actual results, performance or events to differ materially from those expressed or implied in these statements. Forward-looking statements include, among other things, statements concerning the potential exposure of Shell and the Shell Group to market risks and statements expressing management’s expectations, beliefs, estimates, forecasts, projections and assumptions. These forward looking statements are identified by their use of terms and phrases such as "anticipate", "believe", "could", "estimate", "expect", "goals", "intend", "may", "objectives", "outlook", "plan", "probably", "project", "risks", "seek", "should", "target", "will" and similar terms and phrases. There are a number of factors that could affect the future operations of Shell and the Shell Group and could cause those results to differ materially from those expressed in the forward looking statements included in this announcement, including (without limitation): (a) price fluctuations in crude oil and natural gas; (b) changes in demand for Shell's products; (c) currency fluctuations; (d) drilling and production results; (e) reserves estimates; (f) loss of market share and industry competition; (g) environmental and physical risks; (h) risks associated with the identification of suitable potential acquisition properties and targets, and successful negotiation and completion of such transactions; (i) the risk of doing business in developing countries and countries subject to international sanctions; (j) legislative, fiscal and regulatory developments including regulatory measures addressing climate change; (k) economic and financial market conditions in various countries and regions; (l) political risks, including the risks of expropriation and renegotiation of the terms of contracts with governmental entities, delays or advancements in the approval of projects and delays in the reimbursement for shared costs; and (m) changes in trading conditions. All forward looking statements contained in this announcement are expressly qualified in their entirety by the cautionary statements contained or referred to in this section. Readers should not place undue reliance on forward looking statements. Additional factors that may affect future results are contained in Shell's 20-F for the year ended 31 December 2014 (available at www.shell.com/investor and www.sec.gov ). These factors also should be considered by the reader.  Each forward looking statement speaks only as of the date of this announcement, 5 November 2015. Neither Shell nor any of its subsidiaries nor the Shell Group undertake any obligation to publicly update or revise any forward looking statement as a result of new information, future events or other information. In light of these risks, results could differ materially from those stated, implied or inferred from the forward looking statements contained in this announcement.