Tim Apatte62 bersama mobil hemat energi yang merupakan hasil karya inovasi mereka. (Foto diambil sebelum masa pandemi).
Tim Apatte62 bersama mobil hemat energi yang merupakan hasil karya inovasi mereka. (Foto diambil sebelum masa pandemi).

Kompetisi global yang diadakan dalam format baru di tengah pandemi ini berlangsung dari bulan Agustus hingga akhir September, dan diikuti oleh peserta dari berbagai negara di benua Asia, Amerika, dan Eropa. Spirit of Shell Eco-marathon merupakan sebuah penghargaan khusus yang dianugerahkan Royal Dutch Shell kepada tim-tim mahasiswa yang selama masa pandemi ini telah menunjukkan ketekunan, kepedulian, empati dan inovasi. Semangat dan minat yang besar terhadap STEM (Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika) ditunjukkan oleh tim-tim mahasiswa peserta Shell Eco-marathon dengan wujud karya dan kontribusi mereka terhadap lingkungan sekitarnya.

Rhea Sianipar, VP External Relations, Shell Indonesia, menyatakan turut bangga atas prestasi semua tim dari Indonesia yang berhasil masuk ke tahapan final dari kompetisi Spirit of SEM. “Kemenangan Tim Apatte62 yang akhirnya keluar menjadi juara merupakan suatu bukti bahwa generasi muda Indonesia tak pernah berhenti berkarya dan berprestasi. Bahkan di situasi pandemi seperti saat inipun, anak-anak muda Indonesia mampu mencetak prestasi dunia yang mengharumkan nama Indonesia.”

Rhea menyampaikan, tim Apatte62 mampu memukau para juri dalam empat aspek penting yang menjadi kriteria, yaitu ketekunan, kepedulian, empati, dan inovasi yang mereka tunjukkan dalam kompetisi. Kreativitas Apatte62 dalam menerapkan sains, teknologi, teknik dan matematika untuk merespon pandemi COVID-19 memberikan kesan kepada para juri. Tim ini dinilai berhasil menunjukkan bagaimana kolaborasi dapat menghasilkan sebuah karya yang luar biasa, seperti yang disampaikan pimpinan eksekutif Shell yang mewakili panel juri untuk Asia.

Tim Apatte26 beranggotakan Muhammad Alfian Ambong, Rayhan Nabil, Aulia Rahma Dieny, Rafif, Ezrha Pragiwaka, Devin Anindya Satyatama, Muhammad Reza Baramardhika, Calvin Fajar, Dwiagni Putra, Miftah Solahuddin, Fahri Fauzan, dan Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, ST., MT sebagai dosen pembimbing.

“Terima kasih kepada Shell Eco-marathon yang telah memberikan penghargaan Spirit of Shell Eco-marathon. Kami sangat bangga atas penghargaan ini, dan ingin terus bisa berkontribusi kepada masyarakat dengan prestasi-prestasi kami lainnya,” ujar Manajer Tim Apatte62 Muhammad Alfian Ambong.

Dalam kompetisi virtual ini, video karya tim Apatte62 berhasil menceritakan kisah perjalanan mereka dalam mengembangkan robot desinfeksi berteknologi sinar UV untuk sterilisasi ruangan demi berkontribusi pada pencegahan penyebaran virus penyebab COVID-19. Teknologi mereka tersebut dinilai sukses dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan yang menawarkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan pandemi di seluruh dunia. Terlebih lagi, tim Apatte62 terus menyempurnakan teknologi robot tersebut demi mewujudkan aspirasi mereka untuk memproduksi karya tersebut secara massal agar manfaatnya dapat dirasakan di seluruh nusantara.

Shell Eco-marathon adalah kompetisi global tahunan bagi para pelajar dan mahasiswa yang menguji gagasan inovatif mereka untuk menjawab isu-isu efisiensi energi hari ini dan masa depan. Beradaptasi dengan situasi pandemi, kompetisi tahun ini mengadopsi format acara secara virtual dimana para peserta dapat berpartisipasi dengan mengirimkan konten video berdurasi maksimal lima menit yang menampilkan karya inovasi mereka dan menjelaskan gagasan serta proses pengembangan inovasi yang dilakukan secara efisien, fungsional, dan mengutamakan aspek keamanan.

Untuk Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Rhea Sianipar
VP External Relations PT Shell Indonesia
Email : seruni.sianipar@shell.com

TENTANG SHELL INDONESIA

Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia dimulai sejak lebih dari 100 tahun lalu dengan penemuan minyak pertama di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.

Shell saat ini memiliki kehadiran bisnis hilir yang terintegrasi kuat di Indonesia. Shell merupakan perusahaan migas internasional pertama di Indonesia yang masuk ke bisnis retail bahan bakar minyak. Saat ini Shell memiliki lebih dari 119 SPBU di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis Commercial Fuels (bahan bakar komersial), Marine (perkapalan) dan Bitumen (aspal) di Indonesia. Selain itu Shell menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor industri, transportasi dan pertambangan. Shell juga diakui sebagai perusahaan internasional terkemuka dengan pangsa pasar pelumas terbesar di Indonesia, melayani pengendara motor dan pelanggan industri. Komitmen Shell untuk berinvestasi di Indonesia dan mendukung perkembangan industri manufaktur di negara ini diwujudkan dengan dibangunnya pabrik pelumas Shell di Marunda, Bekasi dengan kapasitas produksi 136 juta liter (120 ribu ton) pelumas setiap tahunnya.

Di sektor hulu, Shell merupakan mitra strategis Inpex, operator Masela PSC yang meliputi lapangan gas Abadi.