Bambang Wahyudi, Vice President Technical Shell Indonesia mengatakan, “Kami senantiasa berkomitmen mendukung program implementasi emisi Euro 4 untuk kendaraan diesel di Indonesia dengan menghadirkan rangkaian produk bahan bakar dengan sulfur terendah dikelasnya yakni 10 ppm, atau sudah berstandar emisi Euro 5. Upaya ini sejalan dengan Powering Progress, strategi yang diluncurkan Shell secara global untuk mempercepat transisi bisnis menuju perusahaan energi dengan net-zero emission di tahun 2050, sejalan dengan perkembangan di masyarakat”.

Pesatnya pertumbuhan industri otomotif berimbas pada meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia1. Tingginya angka kendaraan bermotor ini secara langsung turut meningkatkan jumlah konsumsi bahan bakar sehingga kadar gas buang (emisi) yang dihasilkan juga semakin tinggi.

Sebagaimana diketahui bahwa, standar emisi Euro 4 telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O di mana nilai baku mutu untuk kandungan nitrogen oksida yang dihasilkan mobil diesel pada angka 250 miligram per kilometer, serta 25 miligram per kilometer untuk particulate matter (PM).

Dr. Riesta Anggraini, Ketua Kelompok Bahan Bakar dan Aviasi LEMIGAS mengatakan, “Pemerintah telah menetapkan batasan kandungan sulfur pada bahan bakar minyak jenis solar dengan Angka Setana 51 sebesar 50 ppm (0,005% m/m) yang berlaku mulai 1 April 2022 sesuai SK Dirjen Migas no. 146.K/10/DJM/2020. Dengan demikian, telah tersedia di pasaran, bahan bakar yang sesuai dengan persyaratan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan N0. 20/2017. Ketersediaan bahan bakar dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm ini diharapkan dapat mendukung tercapainya baku mutu emisi yang lebih baik,” jelasnya dalam forum Shell ExpertConnect.

Saat ini, Shell telah memiliki produk bahan bakar yang telah memenuhi standar emisi Euro 5, yakni Shell V-Power Diesel yang tersedia di SPBU Shell di Jabodetabek. Sedangkan untuk pasar business-to-business, Shell menawarkan Shell FuelSave Diesel yang mengandung bahan dasar solar dengan Angka Setana 51 dan bahan bakar nabati sebesar 30%.

Selain produk bahan bakar, Shell juga menghadirkan pelumas Shell Rimula R4X 15W40 dengan Dynamic Protection Technology yang sesuai dengan teknologi mesin Euro 4 dan 5 yang membutuhkan pelumas dengan proteksi terhadap beban jelaga dan asam yang lebih tinggi.

“Produk-produk tersebut merupakan wujud komitmen kami untuk mencapai aspirasi Powering Progress, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menjawab tantangan akan teknologi yang ramah lingkungan sejalan dengan agenda transisi energi di Indonesia,” tambah Bambang.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Edit Wahyuningtyas

Corporate Communications - Shell Indonesia

Email: e.wahyuningtyas@shell.com

Phone: +62 21 7592 4700

Fax: +62 21 7592 4679

www.shell.co.id

TENTANG SHELL INDONESIA

Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia dimulai sejak lebih dari 100 tahun lalu dengan penemuan minyak pertama di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Shell saat ini menjalankan kegiatan bisnis hilir yang terintegrasi di Indonesia. Bisnis pelumas menjadi awal hadirnya bisnis hilir Shell di Indonesia dan di tahun 2005, Shell menjadi perusahaan energi internasional pertama yang memulai bisnis ritel bahan bakar minyak di Indonesia. Saat ini, Shell memiliki lebih dari 180 SPBU di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis Commercial Fuels (bahan bakar komersial), Marine (pelumas untuk perkapalan) dan Bitumen (aspal) di Indonesia. Selain itu, Shell juga menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor otomotif, industri, transportasi dan pertambangan. Sebagai wujud komitmen Shell untuk berinvestasi dan mendukung perkembangan industri manufaktur di Indonesia, Shell membangun pabrik pelumas di Marunda, Bekasi dengan kapasitas produksi mencapai 136 juta liter (120 ribu ton) pelumas setiap tahunnya.

Di sektor hulu, Shell merupakan mitra strategis Inpex, operator Wilayah Kerja Masela yang meliputi lapangan gas Abadi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan di tahun 2021 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 143,8 juta unit. Angka tersebut meningkat 5,7% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 136,1 juta unit.