Jakarta - Shell Lubricants Indonesia bekerjasama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Inovasi Untuk Negeri”. Seminar yang dibuka oleh Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia ini menghadirkan para pakar dari berbagai sektor energi sebagai narasumber, antara lain; Prof Ainun Naim, Ph.D, Sekretaris Jendral Kementerian Ristek dan Perguruan Tinggi RI; Dr. Deendarlianto, Dewan Riset Nasional & Kepala Pusat Studi Energi UGM; Nur Yuniarto, Ketua Pusat Riset Kendaraan Listrik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya; dan Ricky Elson, Founder Lentera Bumi Nusantara.

Seminar “Inovasi untuk Negeri” dan acara final kompetisi “Think Efficiency 2019” digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-74 tahun dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada tanggal 10 Agustus. Acara ini juga merupakan wujud komitmen Shell dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Dian Andyasuri mengatakan, “Kami memahami pentingnya riset dan inovasi teknologi untuk menghadapi dunia yang terus berkembang dan tantangan energi di masa depan. Inovasi berkelanjutan juga merupakan prioritas kami di Shell dan kami telah melakukan berbagai terobosan serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kalangan industri dan akademisi, untuk bersama-sama mencari ide, solusi dan inovasi teknologi sejalan dengan semangat Revolusi Industri 4.0 yang menjadi lompatan besar bagi sektor industri termasuk dalam hal pemanfaatan energi.”

Seminar “Inovasi untuk Negeri” yang dihadiri tak kurang dari 100 peserta, membahas berbagai isu menarik seputar energi dan tribologi (ilmu mengenai gesekan, keausan dan pelumasan yang berkontribusi terhadap efisiensi energi). Seminar ini juga membahas berbagai tantangan dan gagasan serta kebijakan terkait masa depan energi, yang disampaikan oleh para narasumber yang menjadi pakar di bidangnya.

Sebagai pembicara utama, Prof. Ainun Naim dalam paparannya mengatakan, Sejalan dengan semangat perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun ini, kami melihat Think Efficiency sebagai katalisator invensi dan inovasi dalam menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia maju.”

Adapun Deendarlianto pada kesempatan seminar ini berbicara mengenai ketahanan energi nasional. Ia menjelaskan konsep Center of Excellence (COE) sebagai sebuah ide untuk menghadapi tantangan energi masa depan. Menurutnya, target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 sangat tinggi yaitu 23%. “Untuk menghadapi tantangan tersebut, COE (Center of Excellence) yang berfungsi memfasilitasi, memimpin, memberikan dukungan dan/atau pelatihan kepada masing-masing area fokus menjadi kunci dalam melahirkan inovasi melalui riset-riset unggulan yang terintegrasi. Oleh karena itu, kegiatan seperti ‘Think Efficiency’ ini sangat baik untuk menjembatani kolaborasi antara akademisi dan pelaku industri demi terwujudnya Center of Excellence yang mampu menjawab berbagai tantangan energi di Indonesia”, tambahnya.

“Kegiatan Think Efficiency merupakan wujud partisipasi kami untuk dapat berperan dalam mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan aspirasi ‘Shell untuk Indonesia’ dimana kami ingin berperan aktif sebagai energi pemacu bangsa, bekerja dan berkarya bersama dengan talenta Indonesia, berkontribusi dalam pembangunan negeri melalui penciptaan ide. Kami yakin kegiatan ‘Think Efficiency’ dapat menjadi wadah yang mampu melahirkan karya-karya inovatif untuk membantu mempersiapkan bangsa Indonesia menghadapi tantangan masa depan, dan menjadi bangsa yang besar, unggul, serta berdaya saing,” jelas Dian lagi.

Pemenang “Think Efficiency 2019”

Sejak tahun 2018, Shell bekerjasama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) menggelar ajang kompetisi ide inovasi “Think Efficiency”. Kompetisi berhadiah total Rp150 juta ini merupakan bentuk kontribusi Shell untuk Indonesia dalam mendorong lahirnya inovator masa depan untuk mencari solusi atas tantangan dunia di bidang energi.

Tahun ini, kompetisi “Think Efficiency” telah dimulai sejak 1 April 2019 dan berhasil menjaring berbagai ide inovasi dari 140 lebih peserta yang terdiri dari siswa sekolah menengah, mahasiswa, hingga kalangan profesional seperti peneliti, guru, dosen hingga profesor. Setelah melalui proses penilaian yang panjang, dewan juri akhirnya memutuskan dua tim inovator Indonesia terbaik sebagai pemenang kompetisi inovasi “Think Efficiency 2019.”

Untuk kategori Energi, tim Maxwell dengan karya inovasi “Jelly Blueflame Stove” berhasil meyakinkan dewan juri dan berhak menjadi juara pertama. Tim yang beranggotakan dua orang dari Universitas Sumatera Utara (USU) ini telah berhasil menciptakan sumber energi pengganti gas LPG pada kompor berbasis gel bioethanol dan biodiesel berbahan dasar limbah tandan kosong kelapa sawit dan limbah bulu unggas. Ikhwanuddin dari tim Maxwell mengatakan, “Kami senang dapat mengikuti dan menjuarai kompetisi ide inovasi Think Efficiency 2019. Kompetisi ini merupakan wadah yang penting bagi anak muda untuk mengkomunikasikan hasil riset dan inovasinya kepada publik.”

Sementara untuk kategori Tribologi, juara pertama berhasil diperoleh Tim Material Research Club (MRC) dengan menampilkan karya inovasi “Eco-friendly Anti-Fouling & Anti-corrosion Additive for Marine Lubricating.” Tim MRC membuat aditif co-polimer PAMA-OCP untuk pelumas kapal dengan bahan dasar minyak kelapa sawit yang dapat meningkatkan performa pelumas dan menghindari penurunan fungsi mesin.

Atas prestasinya tersebut, masing-masing pemenang berhak memperoleh hadiah sebesar Rp35 juta dan kunjungan ke Shanghai Technology Center di tahun 2020 untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ahli inovasi dari Shell.

Kompetisi inovasi “Think Efficiency 2019” menitikberatkan penilaian pada aspek originalitas, produk, dampak dan keberlanjutan. Dua bidang yang dipilih yaitu Energi dan Tribologi, merupakan bidang kompetensi Shell. Sinergi dengan para inovator diharapkan akan memberikan dampak besar dan positif untuk perkembangan teknologi Indonesia di masa depan agar bersiap dalam menghadapi tantangan energi dan menyongsong Revolusi Industri 4.0 ke depan.

Syarif Riyadi, Co-founder Ecadin , yang juga menjadi juri dalam kompetisi “Think Efficiency 2019” mengatakan, “Jumlah ide yang masuk tahun ini lebih variatif dan kreatif dari tahun lalu. Banyak ide-ide besar yang aplikatif dan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Hal ini tentu memberikan harapan besar bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dan unggul dalam menghadapi tantangan energi kedepan.”

- Selesai -

Tentang Shell Indonesia

Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia dimulai sejak lebih dari 100 tahun lalu dengan penemuan minyak pertama di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.

Shell saat ini memiliki kehadiran bisnis hilir yang terintegrasi kuat di Indonesia. Shell merupakan perusahaan migas internasional pertama di Indonesia yang masuk ke bisnis retail bahan bakar minyak. Saat ini Shell memiliki lebih dari 100 SPBU di Jabodetabek, Bandung, Sumatera Utara dan Jawa Timur. Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis Commercial Fuels (bahan bakar komersial), Marine (perkapalan) dan Bitumen (aspal) di Indonesia. Selain itu Shell menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor industri, transportasi dan pertambangan. Shell juga diakui sebagai perusahaan internasional terkemuka dengan pangsa pasar pelumas terbesar di Indonesia, melayani pengendara motor dan pelanggan industri. Komitmen Shell untuk berinvestasi di Indonesia dan mendukung perkembangan industri manufaktur di negara ini diwujudkan dengan dibangunnya pabrik pelumas Shell di Marunda, Bekasi dengan kapasitas produksi 136 juta liter (120 ribu ton) pelumas setiap tahunnya.

Di sektor hulu, Shell merupakan mitra strategis Inpex, operator Masela PSC yang meliputi lapangan gas Abadi.

Tentang #Shelluntukindonesia

Kampanye #shelluntukindonesia menegaskan komitmen Shell untuk berperan aktif sebagai energi pemacu bangsa, berkontribusi terhadap pembangunan di Indonesia, menjadi perusahaan yang tidak hanya ada di negeri ini namun juga dimotori oleh anak bangsa, hadir untuk masyarakat Indonesia dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia.