Sebagai sumber daya bernilai ekonomi, aset yang dimiliki sebuah perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.

Sebelum memahami lebih lanjut tentang manajemen aset dalam sebuah perusahaan dan cara mengelolanya, mari kita pahami dulu pengertian aset, jenis, dan cara mengoptimalkannya.

Apa Itu Aset Perusahaan?

Aset adalah konsep dalam akuntansi berupa uang atau wujud benda lain yang menjadi kekayaan sebuah perusahaan.

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian pada masa lalu yang datangnya untuk memberikan manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan memiliki manfaat bagi perusahaan tersebut.[1]

Untuk memahami karakteristik aset dan membedakannya dengan instrumen lainnya di dalam perusahaan, simak ciri-ciri aset berikut ini.

  • Aset memiliki nilai ekonomi yang dapat berkembang seiring waktu. Nilai yang diperoleh aset dapat diambil di masa depan dengan cara menjual atau menyewakannya.
  • Aset diperoleh dari hasil transaksi.
  • Perusahaan atau individu adalah pihak yang menguasai aset. Oleh karenanya, pemilik aset dapat mengendalikannya.

Jenis-jenis Aset Perusahaan

Aset diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu aset berdasarkan konversi dan penggunaan.

Jenis Aset Berdasarkan Konversi

Jenis aset berdasarkan konversi dibedakan menurut tingkat konvertibilitas atau mudah tidaknya sebuah aset diubah menjadi uang tunai. Jenis aset ini dibedakan lagi menjadi dua, yakni lancar dan tidak lancar.

Aset lancar merupakan jenis aktiva yang paling likuid atau jenis aset yang paling mudah dan cepat untuk dikonversi menjadi uang tunai.

Aset lancar memiliki siklus atau perputaran dan manfaat yang relatif singkat. Umumnya, perputaran aset lancar adalah satu tahun dalam aktivitas perusahaan.[2]

Beberapa contoh aset lancar adalah uang kas, setara kas, saham, surat berharga, hingga alat kantor.

Sementara itu, aset tidak lancar mempunyai siklus dan periode manfaat yang lebih dari satu tahun. Aset tidak lancar juga disebut sebagai aset tetap (fixed aset), karena tidak mudah dikonversi menjadi uang tunai.

Beberapa contoh aset tetap perusahaan adalah tanah, bangunan, mesin, paten, hingga merek dagang.

Jenis Aset Berdasarkan Fungsi

Sesuai namanya, aset ini dikelompokkan berdasarkan fungsi atau kegunaannya. Dalam hal ini, aset perusahaan dibagi menjadi dua, yakni operasional dan non operasional.

Aset operasional adalah aset yang dikelola perusahaan untuk menghasilkan profit secara berkelanjutan. Kesuksesan aset ini bergantung pada sistem dan para pengelolanya.

Contohnya adalah uang kas, mesin, bangunan, paten, merek dagang, kecerdasan tenaga kerja, dan hak cipta.[3]

Sementara itu, aset non operasional adalah aset yang tidak berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Keberadaan aset non operasional penting untuk prospek pendanaan jangka panjang.

Contoh aset non operasional adalah valuasi perusahaan, obligasi, hasil investasi, dan pencairan jaminan/asuransi.[4]

Cara Mengoptimalkan Aset Perusahaan

Berikut contoh pengelolaan aset pada perusahaan yang berguna untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Memonitor Nilai Aset

Memonitor aset sangat penting dan setidaknya perlu dilakukan setiap kuartal. Dengan cara ini, perusahaan dapat menentukan arah keuangan, seperti membayar pinjaman atau mengajukan pendanaan lainnya.[5]

Buat Jadwal Arus Kas

Perusahaan bisa membuat jadwal atau kalender yang menunjukkan kapan arus kas masuk dan keluar sehingga berguna untuk menyeimbangkan aset dengan kewajiban bisnis.

Adanya penjadwalan juga akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pembayaran, membuat jadwal pinjaman, dan jadwal pelunasan, hal yang juga dibutuhkan dalam menghadapi kondisi krisis.

Hitung Pendapatan Aset

Dengan menghitung pendapatan aset, Anda bisa menemukan penghasilan aset yang tidak seimbang dengan kewajiban dan lainnya serta menentukan keuntungan digunakan untuk membayar utang atau pembayaran lainnya.

Optimalkan Investasi

Berinvestasi bisa menjadi cara untuk memaksimalkan keuntungan ketika perusahaan mendapatkan profit. Contohnya dengan berinvestasi saham, surat berharga, reksadana, dan lainnya.

Cara Menjaga Aset Perusahaan

Apa yang harus dilakukan agar aset tetap aman? Jawabannya adalah menyusun strategi untuk mengamankannya. Berikut penjelasannya.

Asuransikan Bisnis

Asuransi akan memudahkan ketika perusahaan mendapatkan sebuah masalah. Anda bisa mencari polis asuransi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.

Pilih Entitas yang Tepat

Untuk perusahaan yang sudah berkembang, mengubah jenis entitas bisnis yang tepat bisa mencegah potensi gugatan dari departemen perpajakan. Entitas seperti perseroan terbatas merupakan salah satu cara menjaga aset perusahaan sekaligus mengembangkan bisnis.

Pisahkan Rekening Pribadi dan Perusahaan

Memisahkan rekening pribadi dan perusahaan dapat memudahkan dalam mengelola arus kas dalam mengelola aset perusahaan. Pertimbangkan pula memiliki buku cek untuk bisnis.

Di masa depan, aset menjadi sesuatu yang dapat menjalankan aliran dana, mengurangi pengeluaran, atau meningkatkan penjualan. Pentingnya aset membuat sebuah perusahaan mesti memastikan agar aset yang dimiliki dapat dikelola dengan sebaik mungkin agar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Tugas asset management menjadi krusial karena bertugas mengelola aset perusahaan secara efektif untuk mencapai tujuan yang direncanakan.

Untuk itu, cara mengelola aset perusahaan wajib diketahui oleh perusahaan dengan menerapkan asset management dengan baik.

Pengertian Asset Management

Untuk memahami cara mengelola aset perusahaan, sebelumnya mari cari tahu lebih dulu mengenai pengelolaan aset. Aset manajemen adalah pendekatan sistematis untuk mengelola sebuah aset milik perusahaan sepanjang siklus hidup aset tersebut agar mampu memberikan manfaat bagi perusahaan. Aset manajemen berlaku untuk seluruh aset baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

Pendekatan sistematis dalam aset manajemen melibatkan suatu siklus mulai dari mengembangkan, mengoperasikan, merawat, meningkatkan, hingga membuang aset dalam cara yang sehemat mungkin.

Dalam sektor bisnis, manajemen aset manajemen adalah upaya untuk melakukan pendekatan yang terstruktur untuk mengoptimalkan biaya, risiko, perawatan dan performa, serta keawetan sebuah aset.

Seiring dengan perkembangan teknologi, aset manajemen juga turut mendapatkan manfaatnya. Adanya teknologi kini memudahkan perusahaan untuk menggunakan data secara efisien dan holistik untuk mencapai tujuan yang sama, yakni memaksimalkan penggunaan aset. Data-data yang tepat membantu perusahaan membuat keputusan yang berdasar.

Tugas Asset Management

Tugas asset management atau manajemen aset adalah melakukan pengelolaan aset milik perusahaan maupun perorangan.1

Sedangkan, tugas staf manajemen aset melakukan berbagai pekerjaan yang didistribusikan padanya, seperti menjalankan asset tracking, menjaga nilai aset agar tetap stabil. Tujuannya agar aset tetap terjaga nilainya dan juga diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

Tugas staff asset management yang lain yakni menekan risiko kerugian yang bersumber dari penurunan nilai aset maupun kerusakan. Ketika terjadi penyusutan fungsi atau nilai suatu aset, tim harus menyusun laporan penyusutan aset dalam laporan keuangan. Hal ini untuk pertimbangan keputusan yang harus diambil perusahaan.

Secara rinci, berikut tugas asset management3,4,5:

  • Membuat rencana kerja dan anggaran secara periodik terkait kegiatan di bidang asset management. Penjadwalan dapat dilakukan bulanan hingga tahunan.
  • Melakukan inventarisasi, kualifikasi dan klasifikasi aset perusahaan untuk registrasi aset bisnis yang dikelola.
  • Pengukuran dan pengakuan menyeluruh terhadap kondisi keuangan, hukum, kapasitas serta status aset yang dimiliki.
  • Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan bidang manajemen aset. Monitoring termasuk pada rencana dan anggaran kerja yang disusun.
  • Membuat laporan atas program dan rencana kerja.
  • Melakukan penilaian atas setiap aset yang dimiliki perusahaan atau perorangan.
  • Menyajikan solusi atas problem perusahaan yang masih dalam lingkup asset management.
  • Menyusun standard operational procedure (SOP) terkait pengelolaan aset.
  • Melakukan pemantauan stok aman di gudang.
  • Melakukan penilaian moneter untuk setiap aset serta menguraikan risiko aset yang dimiliki.
  • Menjabarkan setiap aset dengan detail mulai dari kepemilikan, fisik, tujuan, usia, pajak, biaya, status hukum dan lain sebagainya.
  • Menjelaskan strategi bisnis dalam pengelolaan aset dalam jangka panjang.
  • Menggandeng kalangan profesional untuk mendapatkan saran dan resolusi pada setiap objek yang merupakan bagian dari aset perusahaan.
  • Menggabungkan peran dalam alur kerja perusahaan. Detailnya melalui penetapan tanggung jawab fungsional serta layanan internal seperti keuangan, administrasi, pemeliharaan, hukum dan lain sebagainya.
  • Menguraikan standar prosedur, strategi bisnis dan kebijakan perusahaan untuk menangani beragam jenis kegiatan.
  • Menetapkan inspeksi, audit, dan umpan balik untuk memantau secara rutin kondisi aset perusahaan.
  • Memanfaatkan, menyewakan, dan menjual aset perusahaan untuk mendukung operasional.
  • Memberikan asuransi aset terhadap risiko keamanan secara proporsional.
  • Menetapkan prosedur untuk melacak dan menyelesaikan masalah terkait aset.
  • Menetapkan KPI untuk mengukur efektivitas manajemen aset.

Tanggung Jawab Asset Management

Manajemen aset memiliki sejumlah tanggung jawab yang harus dipenuhi agar aset dan kekayaan perusahaan dapat terkontrol. Manajer aset wajib memberi laporan keuangan dan aset sehingga perusahaan dan melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan yang bijak.

Asset management memiliki tanggung jawab kontrol terhadap kapasitas pelayanan perusahaan yang berkaitan dengan kepemilikan aset. Asset management juga dapat mengatur akses atas manfaat aset perusahaan.

Selain itu, akuntabilitas menjadi tanggung jawab selanjutnya pada manajemen aset. Perusahaan perlu memiliki mekanisme sesuai standar. Sebagai contoh, bagian finansial harus melaporkan pengeluaran secara transparan sehingga tercipta efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset perusahaan.

Peran Real Time Monitoring dalam Pengelolaan Aset

Perusahaan berbasis aset seperti manufaktur, transportasi, layanan kesehatan, pertambangan, minyak dan gas, dan lain-lain membutuhkan akurasi yang sangat tinggi ketika berurusan dengan aset yang mereka miliki. Sedikit saja ketidaktepatan dapat berpengaruh pada keuntungan yang didapat.

Untuk itu, tidak heran jika teknologi, apalagi yang sensitif terhadap waktu seperti real time monitoring menjadi penting bagi perusahaan yang bergerak di industri-industri ini.

Real time monitoring memungkinkan perusahaan memantau segala data yang dibutuhkan mengenai aset mereka secara real time dengan cara menyematkan penanda atau tag yang berbekal NFC, RFID, GPS, dan lainnya serta readers atau pembaca untuk melacak keberadaan aset, baik itu pada kendaraan maupun peralatan.

Data yang dikumpulkan dari aset fisik itu lalu dikirimkan ke sebuah platform dan disimpan untuk nanti diolah dan dianalisis.

Hasilnya, data-data tersebut digunakan untuk membuat keputusan-keputusan terkait dengan asset management.

Manfaat Real Time Monitoring

Bagi perusahaan, real time monitoring menghadirkan berbagai manfaat untuk mempermudah aset manajemen, seperti:

  • Memantau dan mengelola aset serta inventaris secara langsung
  • Mencari lokasi dan tempat penyimpanan aset secara langsung
  • Terhindar dari melakukan proses secara manual
  • Memperbaiki alur kerja
  • Menghemat waktu dan uang
  • Data yang lengkap mempermudah analisis serta audit

Shell Fleet Solutions Sebagai Solusi Asset Management

Solusi untuk mengelola aset perusahaan dengan memanfaatkan teknologi real time monitoring adalah menggunakan Shell Fleet Solutions dari Shell Indonesia.

Fleet solution dari Shell mendukung Anda untuk mencapai tujuan dalam industri dan teknologi yang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Berbekal pengalaman lebih dari 60 tahun di industri kartu bahan bakar, Shell Fleet Solutions memberikan kenyamanan, kuasa, keamanan, serta penghematan bagi aset-aset yang Anda miliki.

Shell Fleet Card dari Shell Fleet Solutions dibekali dengan teknologi RFID untuk membantu perusahaan mengontrol pemakaian BBM sekaligus menghemat waktu administrasi dengan berbagai tools yang ada.

Selain itu, Shell Fleet Card juga memberikan fleksibilitas untuk mengatur efisiensi penggunaan serta aset manajemen yang menjamin proses bisnis Anda lebih praktis. Temukan informasi lebih lanjut tentang Shell Fleet Card di laman resmi Shell Indonesia.

Seperti disebutkan di atas, tugas asset management penting dalam menunjang tata kelola aset sehingga dapat memberi keuntungan pada perusahaan.

Sebagai wakil perusahaan, Anda bisa menggunakan Shell Fleet Solutions dan mendapat manfaat teknologi real time monitoring untuk mengelola aset perusahaan.