Skip to main content
Deretan mobil di parkiran dan salah satunya terparkir miring dengan roda depan berbelok tajam.

Parkir Tidak Lurus Jadi Penyebab Power Steering Rusak?

Benarkah kebiasaan parkir tidak lurus bisa mengakibatkan power steering rusak? Temukan jawabannya dalam artikel ini!

Apakah parkir tidak lurus bisa membuat power steering cepat rusak? Jawabannya tidak. Power steering tidak ada kaitan langsung dengan posisi parkir atau arah ban. Umumnya steering atau kemudi yang mengalami kerusakan itu diakibatkan oleh faktor langsung, seperti saat mobil bergerak dan berbelok.

Namun, tentunya bukan itu saja penyebab kemudi mobil rusak. Ada beberapa hal lain yang, jika tidak segera ditangani, akan cukup mengganggu kinerja mobil dan mengancam keselamatan pengendara maupun penumpangnya. Oleh karena itu, ketahui lebih lengkap faktor penyebab power steering rusak dan bagaimana cara merawatnya.

Penyebab Power Steering Rusak

Power steering sedang digunakan saat mengemudi.

Power steering merupakan sistem yang dipasang pada mobil untuk memudahkan pengemudi mengendalikan arah mobil, terutama saat berbelok. Bisa dibayangkan bagaimana akibatnya jika sistem kemudi ini rusak, keselamatan pengendara maupun penumpangnya akan terancam. Inilah beberapa penyebab power steering rusak yang perlu Anda ketahui.

1. Sering Melewati Jalan Rusak

Jalan rusak terkadang tak bisa dihindari saat berkendara di Indonesia. Terlalu sering melewati jalan dengan permukaan tidak rata dapat berdampak buruk pada komponen kemudi, seperti tie rod, rack and pinion, steering wheel, hingga seal pada rack steering.

Hal tersebut terjadi karena benturan keras yang diakibatkan oleh jalan yang berlubang dan tidak rata. Komponen-komponen tersebut jadi ikut bergetar dan bisa terkena masalah. Jika benturan ini terjadi terus menerus, masalah pada sistem kemudi akan semakin parah. Jadi, usahakan untuk membawa mobil pelan-pelan di jalan berlubang.

2. Melakukan Manuver Penuh Terlalu Lama

Ketika pengemudi berbelok secara tiba-tiba karena ada tikungan tajam, maka tentu saja power steering-nya harus diputar secara penuh sampai maksimal. Memutar kemudi hingga mencapai batas maksimum dapat menimbulkan tekanan berlebih dan benturan pada sistem kemudi. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi merusak komponen power steering.

Tidak hanya benturan itu yang bermasalah, ketika kemudi dibelokkan secara penuh dalam waktu yang lama, pompa power steering akan mengalami tekanan dan beban yang sangat berat. Tekanan ini dapat mengakibatkan oli cepat panas dan bocor.

3. Kebocoran Oli

Oli power steering berperan penting dalam sistem hidraulis kemudi, berfungsi sebagai pelumas, peredam getaran, dan media penyalur tekanan. Bila oli ini bocor hingga habis, pompa akan bekerja tanpa pelumas dan lama-kelamaan dapat rusak total.

Kebocoran umumnya disebabkan oleh seal yang aus atau getas, sambungan longgar, atau selang tekanan yang menua. Jika hal ini terjadi, mobil sebaiknya segera dibawa ke bengkel agar tidak merusak komponen lainnya.

Selain itu, penting untuk mengetahui bahwa oli power steering tidak sama dengan oli mesin. Beberapa mobil memang menggunakan oli transmisi otomatis (ATF) untuk sistem kemudi, tetapi oli mesin tidak bisa digunakan sebagai penggantinya karena karakteristik dan tekanan kerjanya berbeda.

Untuk itu, gunakan pelumas yang memang dirancang untuk sistem transmisi dan kemudi, seperti Shell Spirax, yang mampu menjaga performa power steering tetap ringan, responsif, dan tahan panas.

Selain sistem kemudi, performa mesin juga butuh perhatian khusus. Penggunaan oli yang tidak sesuai bisa menyebabkan gesekan berlebih, panas tinggi, dan endapan yang menurunkan efisiensi. Shell Helix City hadir dengan formula Active Seal Conditioning, yang membantu menjaga elastisitas seal, mencegah kebocoran pada ruang mesin, dan melindungi dari keausan. Hasilnya, mesin tetap bersih, halus, dan efisien untuk penggunaan harian di perkotaan.

Dengan kombinasi Shell Spirax untuk transmisi & power steering, serta Shell Helix City untuk mesin, kendaraan Anda terlindungi menyeluruh, dari roda kemudi hingga ke ruang mesin.

Tanda-Tanda Power Steering Rusak

Seseorang sedang mengemudi mobil dan merasa kemudi mobilnya menjadi berat

Untuk mengetahui bahwa power steering sedang mengalami kerusakan, tentunya akan muncul tanda-tanda umum. Jika beberapa masalah ini muncul, Anda harus segera memeriksanya agar penyebab utamanya segera diketahui, dan selanjutnya penanganan yang tepat bisa dilakukan.

Berikut adalah beberapa tanda power steering rusak, antara lain:

  1. Kemudi menjadi berat. Ketika hendak berputar dengan kecepatan lambat atau memarkirkan mobil, kemudi terasa sangat berat dan susah untuk diputar daripada biasanya.
  2. Munculnya bunyi aneh seperti dengung/deruan. Permasalahan ini terjadi ketika setir diputar. Penyebabnya adalah karena pompa power steering rusak, kekurangan oli, atau oli sudah kotor.
  3. Oli power steering bocor atau bermasalah. Jika bocor, biasanya akan muncul genangan oli di lantai parkir mobil. Selain itu, periksakan apakah oli berkurang atau berbau seperti terbakar. Bau terbakar menandakan mesin mengalami overheat dan oli sudah harus diganti karena tidak dapat bekerja secara maksimal lagi.
  4. Muncul peringatan di dasbor. Pada mesin mobil modern yang menggunakan Electric Power Steering (EPS), jika ada masalah yang terjadi pada power steering maka lampu indikator akan langsung hidup. Segera periksakan penyebabnya karena jika indikator menyala biasanya alat kemudi akan terasa lebih berat.
  5. Gerakan setir tidak konsisten. Terkadang ketika mobil berjalan lurus, alat kemudi malah tidak bisa lurus. Ini merupakan masalah yang bisa disebabkan oleh sistem power steering atau roda dan sistem suspensi. Tidak jarang juga alat kemudi terasa kadang ringan dan kadang berat.

Cara Merawat Power Steering Agar Tidak Rusak

Seorang mekanik di bengkel sedang melakukan pemeriksaan pada mobil.

Sebelum power steering pada mobil Anda mengalami kerusakan, sebaiknya lakukan beberapa perawatan rutin sebagai upaya pencegahan karena mencegah lebih baik daripada memperbaiki. Jika sistem kemudi rusak atau bahkan rusak total dan harus diganti, tentu biaya perawatan akan semakin mahal.

Berikut adalah beberapa cara merawat power steering pada mobil Anda agar tidak rusak:

  • Hindari area yang terkena genangan air seperti banjir.
  • Kurangi kecepatan mobil saat memasuki jalanan yang rusak sehingga komponen power steering tidak mengalami benturan yang keras.
  • Jangan memutar kemudi terlalu keras, apalagi menahannya dalam kondisi yang lama.
  • Periksa kondisi oli power steering secara rutin, dan ganti sesuai jadwal atau ketika kualitasnya sudah menurun.
  • Pastikan karet boot rack steer dalam keadaan baik. Jika karet tersebut robek, maka air, debu, atau kotoran bisa masuk dan menyebabkan poros pada kemudi berkarat.
  • Aki dan sistem kelistrikan harus selalu dalam kondisi prima, karena sistem Electric Power Steering (EPS) pada mobil modern bergantung pada suplai listrik untuk menggerakkan komponennya. Jika terjadi gangguan pada sistem kelistrikan, fungsi kemudi pun dapat ikut terganggu.
  • Lakukan servis secara berkala pada sistem kemudi. Periksakan sambungan-sambungan yang ada untuk mengantisipasi jika ada kabel yang putus atau bermasalah.

Salah satu penyebab power steering rusak dan memengaruhi banyak komponen adalah karena olinya berkurang atau tidak bekerja dengan maksimal. Untuk itu, pastikan selalu menggunakan jenis oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan.

Beberapa sistem power steering menggunakan oli transmisi otomatis (ATF), sementara yang lain membutuhkan cairan khusus power steering. Konsultasikan dengan mekanik terpercaya atau buku panduan mobil Anda untuk mengetahui jenis oli yang tepat. Jika sistem kendaraan Anda memang dirancang menggunakan oli ATF, Anda dapat memilih Shell Spirax, pelumas berkualitas tinggi yang menjaga respons kemudi tetap ringan dan tahan lama.

Dengan memilih oli yang sesuai, sistem kemudi akan lebih awet, dan pengalaman berkendara pun terasa lebih aman dan nyaman.

FAQs:

1. Apa perbedaan power steering hidraulis dan elektrik?

Jawab: Sistem kemudi hidraulis bekerja seperti dongkrak hidraulis, yang memompa oli bertekanan tinggi menggunakan mesin mobil. Sedangkan pada sistem kemudi elektrik, akan ada sensor yang mendeteksi putaran setir, lalu datanya dikirim untuk diolah oleh sistem komputer.

2. Apa saja dampak yang bisa timbul jika oli power steering bermasalah?

Jawab: Bunyi dengung pada mesin, setir akan kaku, rusaknya beberapa komponen seperti pompa power steering dan rack steering, overheating, dan kebocoran komponen sistem kemudi.