Skip to main content
reimburse adalah

Reimburse dalam Perusahaan: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Ketahui apa itu reimburse dalam perusahaan operasional, manfaat bagi perusahaan, contoh pengeluaran, serta langkah klaim yang tepat.

Dalam operasional bisnis, tidak semua pengeluaran dapat diprediksi dan disiapkan sejak awal. Ada kalanya karyawan harus mengeluarkan biaya pribadi terlebih dahulu demi kepentingan pekerjaan. Untuk memastikan karyawan tidak menanggung biaya tersebut, perusahaan menerapkan mekanisme penggantian biaya yang dikenal sebagai reimburse.

Reimburse adalah salah satu proses penting dalam manajemen operasional karena menjaga kenyamanan karyawan, efisiensi penggunaan dana, sekaligus memastikan perusahaan tetap mencatat setiap pengeluaran dengan rapi dan akurat. 

Meski terdengar sederhana, sistem reimburse adalah proses yang membutuhkan ketelitian agar tidak menimbulkan kesalahan pencatatan dan kebocoran biaya.

Artikel ini membahas secara lengkap definisi reimburse dalam perusahaan, fungsi utamanya, jenis pengeluaran yang dapat diganti, contoh situasi di lapangan, hingga cara perusahaan meningkatkan efisiensi pengelolaan reimburse dengan dukungan teknologi.

Apa Itu Reimburse dalam Operasional Bisnis

Apa Itu Reimburse dalam Operasional Bisnis

Reimburse adalah proses pengembalian dana dari perusahaan kepada karyawan atas biaya yang telah mereka keluarkan untuk keperluan pekerjaan. Dalam konteks operasional bisnis, uang reimburse adalah pengembalian dana yang sifatnya resmi, terdokumentasi, dan dilakukan setelah karyawan menyerahkan bukti pendukung seperti nota pembelian atau laporan perjalanan dinas.

Dalam definisi yang lebih umum, sistem reimburse adalah mekanisme administrasi perusahaan untuk memastikan bahwa setiap kompensasi biaya dapat diklaim melalui aturan yang jelas dan dapat diaudit. Mekanisme ini penting karena membantu perusahaan menjaga transparansi penggunaan dana, sekaligus memberi kepastian kepada karyawan bahwa biaya yang mereka tanggung tidak hilang atau tertunda tanpa kejelasan.

Fungsi Reimburse untuk Operasional Perusahaan

Reimburse tidak hanya bermanfaat bagi karyawan, tetapi juga bagi perusahaan secara keseluruhan. Berikut fungsi-fungsi utamanya.

1. Menjaga Kelancaran Operasional

Ketika karyawan harus melakukan perjalanan bisnis, membeli kebutuhan kantor, atau menanggung biaya mendadak lainnya, mereka tidak harus menunggu persetujuan pembiayaan panjang. Mereka bisa menggunakan dana pribadi terlebih dahulu, lalu memperoleh kompensasi biaya yang sesuai setelah bukti dikumpulkan.

2. Meningkatkan Akurasi Pengeluaran

Dengan sistem reimburse adalah mekanisme yang berbasis bukti, perusahaan memiliki catatan lengkap mengenai setiap pengeluaran yang terjadi di lapangan. Semua bukti transaksi membantu perusahaan menilai apakah biaya tersebut wajar, penting, dan benar-benar terkait operasional.

3. Memberikan Kepastian Finansial bagi Karyawan

Penggantian biaya yang jelas membuat karyawan merasa aman saat harus mengeluarkan uang untuk pekerjaan. Uang reimburse adalah bentuk dukungan perusahaan agar karyawan tidak terbebani oleh pengeluaran operasional yang seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan.

4. Membantu Perusahaan Mengontrol Anggaran

Setiap klaim reimburse dapat dianalisis untuk melihat kebiasaan pengeluaran, pola biaya, serta potensi pemborosan. Dengan demikian, penggantian biaya bukan hanya proses administratif, melainkan bagian dari kontrol anggaran jangka panjang.

Biaya-Biaya yang Dapat Direimburse

Setiap perusahaan memiliki kebijakan berbeda, tetapi secara umum berikut jenis biaya yang paling sering masuk dalam kategori reimburse.

1. Biaya Transportasi

Ini termasuk bensin, tol, parkir, taksi, atau transportasi online. Dalam banyak perusahaan, terutama yang mengoperasikan armada kendaraan, kompensasi biaya transportasi dapat mencapai persentase besar dari total pengeluaran operasional.

2. Biaya Perjalanan Dinas

Meliputi tiket pesawat atau kereta, akomodasi hotel, makan selama perjalanan, hingga biaya administrasi tertentu yang timbul selama kunjungan kerja.

3. Pembelian Perlengkapan Kerja

Karyawan mungkin perlu membeli alat tulis, perangkat kecil seperti kabel data, atau perlengkapan pendukung lainnya saat bekerja di lapangan. Penggantian biaya akan diberikan selama barang tersebut memenuhi kategori kebutuhan pekerjaan.

4. Keperluan Khusus Proyek

Beberapa departemen mengeluarkan biaya mendadak untuk keperluan proyek tertentu. Selama ada dasar transaksi yang jelas, biaya tersebut dapat diajukan sebagai reimburse.

Biaya-Biaya yang Dapat Direimburse

Contoh Skenario Reimburse dalam Perusahaan

Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh penerapannya dalam situasi nyata.

Skenario 1: Perjalanan Dinas

Seorang staf pemasaran melakukan kunjungan ke luar kota untuk bertemu klien. Ia membeli tiket kereta, membayar hotel, dan mengeluarkan biaya makan. Setelah kembali, ia menyerahkan struk kepada tim keuangan. Perusahaan memproses kompensasi biaya dan dana dikembalikan sesuai bukti.

Skenario 2: Operasional Armada

Perusahaan logistik memiliki beberapa kendaraan operasional. Sopir perlu mengisi bahan bakar dan membayar tol selama perjalanan mengantar barang. Jika tidak ada kartu operasional, sopir membayar dengan dana pribadi dan mengumpulkan kwitansi untuk reimburse. Ini kerap menjadi proses panjang dan rawan kesalahan pencatatan jika sistem tidak rapi.

Skenario 3: Pembelian Barang Mendadak

Staf gudang mendapati bahwa stok alat pelabelan habis. Ia membeli alat tersebut di toko terdekat agar pekerjaan tetap berjalan lancar. Setelah pembelian, staf mengajukan reimburse dengan nota pembelian.

Contoh-contoh ini menggambarkan betapa pentingnya sistem reimburse adalah prosedur yang harus berjalan akurat, cepat, dan terkontrol.

Skenario 4: Pengisian Bahan Bakar Menggunakan Shell Card

Perusahaan transportasi memiliki beberapa kendaraan yang digunakan untuk distribusi barang harian. Alih-alih sopir menggunakan dana pribadi dan melakukan reimburse manual, perusahaan membekali setiap kendaraan dengan Shell Card. Saat mengisi bahan bakar, sopir cukup menggunakan kartu tersebut tanpa perlu mengeluarkan uang pribadi.

Semua transaksi otomatis tercatat dalam sistem Shell Card, lengkap dengan lokasi, waktu, dan nominal pembelian. Tim keuangan tidak perlu lagi memeriksa struk atau memvalidasi satu per satu pengajuan reimburse, karena laporan transaksi dapat diunduh secara langsung dan sudah tersusun rapi. Dengan cara ini, proses administrasi jauh lebih cepat, akurat, dan bebas dari risiko kehilangan bukti transaksi.

Tantangan Umum dalam Proses Reimburse

Meskipun terlihat sederhana, penggantian biaya dalam perusahaan sering kali menimbulkan hambatan. Jika alur administrasinya tidak tertata dengan baik, proses uang reimburse dapat menjadi rumit bagi karyawan maupun tim keuangan. Berikut beberapa tantangan yang paling sering terjadi.

1. Proses yang Lama dan Ribet

Di banyak perusahaan, klaim reimburse masih dilakukan secara manual menggunakan formulir kertas atau spreadsheet. Alur ini membuat proses persetujuan menjadi panjang karena karyawan harus menunggu tanda tangan atasan, lalu menunggu pemeriksaan tim keuangan. Akibatnya, karyawan harus menanggung biaya pribadi lebih lama sebelum mendapatkan kompensasi biaya kembali.

2. Bukti Transaksi Tidak Lengkap atau Bermasalah

Klaim reimburse biasanya membutuhkan bukti, seperti struk atau invoice. Permasalahan muncul ketika bukti transaksi hilang, rusak, atau fotonya tidak jelas. Kondisi seperti ini sering membuat klaim ditolak atau perlu diajukan ulang, sehingga proses mendapatkan penggantian biaya menjadi semakin panjang dan melelahkan.

3. Pengeluaran Sulit Dipantau

Jika pencatatan dilakukan secara manual, perusahaan kesulitan memantau total biaya reimburse yang dikeluarkan dalam satu bulan. Manajemen juga sulit melihat pola pengeluaran antar divisi, apakah ada potensi pemborosan, atau apakah ada biaya yang seharusnya tidak diajukan lagi. Ketidakjelasan data ini membuat sistem reimburse kurang efisien.

4. Aturan yang Tidak Seragam

Tanpa SOP yang jelas, proses reimburse dapat membingungkan. Beberapa karyawan mungkin mengira sebuah biaya dapat diklaim, sementara divisi lain justru tidak mengizinkan hal yang sama. Perbedaan pemahaman seperti ini sering menimbulkan kebingungan dan ketidakkonsistenan dalam proses penggantian biaya.

Meningkatkan Efisiensi Sistem Reimburse Menggunakan Shell Card

Perusahaan yang mengoperasikan kendaraan bisnis biasanya memiliki volume pengeluaran yang tinggi untuk bensin, parkir, dan biaya perjalanan. Tanpa sistem terpusat, proses reimburse akan terlalu rumit dan memakan banyak waktu. Di sinilah solusi digital seperti Shell Card sangat membantu.

1. Mengotomatisasi Pengeluaran Transportasi

Shell Card membuat karyawan tidak perlu lagi membayar bahan bakar dengan uang pribadi. Setiap transaksi dicatat langsung ke sistem perusahaan sehingga proses penggantian biaya tidak lagi diperlukan untuk kebutuhan BBM.

2. Pengawasan Real-Time

Semua transaksi bahan bakar tercatat otomatis. Manajemen dapat melihat lokasi pembelian, jumlah liter, dan biaya secara langsung tanpa menunggu laporan manual. Ini menggantikan sistem reimburse adalah proses lama yang rawan kesalahan.

3. Mempermudah Pelaporan Keuangan

Shell Card menyediakan laporan lengkap dan terstruktur. Dengan data ini, bagian keuangan dapat menyusun laporan operasional tanpa harus memilah-milah struk fisik satu per satu.

4. Memperkuat Kontrol Anggaran

Perusahaan dapat menetapkan batas penggunaan kartu untuk setiap kendaraan. Dengan begitu, kompensasi biaya dapat dikontrol lebih efektif, dan setiap pengeluaran sesuai dengan anggaran operasional.

Melalui fitur tersebut, Shell Card membantu perusahaan mengubah proses reimburse yang tadinya manual menjadi sistem digital yang lebih efisien, akurat, dan transparan.

Efektivitas ini juga terlihat dari pengalaman pengguna. Misalnya, contoh penilaian kepuasan dari salah satu perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi menilai fitur pengaturan limit penggunaan Shell Card sebagai salah satu fasilitas yang paling membantu karena “sesuai dengan realisasi penggunaan” dan memberi dampak langsung pada efisiensi serta pengendalian biaya.

Sementara itu, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang logistik global menilai Shell Card unggul dalam aspek keamanan dan pengawasan transaksi. Mereka menyebut bahwa pemeriksaan penggunaan melalui portal memberikan kontrol lebih baik karena “pengemudi tidak bisa melakukan kecurangan”, sekaligus membuat proses monitoring operasional menjadi jauh lebih praktis.

Melalui fitur-fitur ini serta pengalaman positif dari berbagai perusahaan pengguna, Shell Card terbukti mampu mengubah proses reimburse yang tadinya manual menjadi sistem digital yang lebih efisien, akurat, aman, dan transparan.

Kesimpulan

Reimburse adalah bagian penting dari operasional perusahaan karena memastikan setiap biaya yang dikeluarkan karyawan untuk kepentingan bisnis dapat dikembalikan secara adil dan terstruktur. Sistem reimburse adalah mekanisme yang membantu perusahaan menjaga akuntabilitas, mengontrol pengeluaran, dan memberikan kenyamanan bagi karyawan.

Namun, jika dikelola secara manual, proses ini dapat menjadi panjang, rentan error, dan sulit diaudit. Karena itu, perusahaan semakin membutuhkan solusi digital untuk mengelola penggantian biaya dengan lebih cerdas. Shell Card adalah salah satu contoh alat yang mampu mengotomatisasi transaksi tertentu dan mengurangi kebutuhan reimburse, terutama untuk operasional kendaraan.

Dengan sistem yang tertata, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat proses kompensasi biaya, dan memastikan bahwa uang reimburse adalah pengeluaran yang benar-benar mendukung operasional bisnis secara optimal.

Contoh Penerapan Manajemen Keuangan Pada Shell Card

Kesimpulan

Manajemen keuangan memegang peranan penting dalam menjaga kesinambungan aktivitas bisnis. Dengan memahami fungsi manajemen keuangan serta fungsi dan tujuan manajemen keuangan secara menyeluruh, perusahaan dapat menyusun strategi yang lebih efektif, menjaga arus kas tetap sehat, dan memastikan setiap keputusan keuangan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Perencanaan keuangan perusahaan yang baik, diikuti dengan penganggaran biaya, pengendalian, pelaporan, serta evaluasi, menjadi fondasi bagi stabilitas operasional. Penerapan nyata seperti penggunaan Shell Card juga membuktikan bahwa sistem keuangan yang terintegrasi mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan biaya operasional.

Dengan demikian, manajemen keuangan bukan hanya proses administratif, tetapi bagian penting dari strategi bisnis yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.

Shell Fleet Solutions

Shell Fleet Insight

Kartu BBM Pascabayar untuk efisiensi operasional armada, yang menawarkan kemudahan, fleksibilitas, kontrol, transparansi, dan penghematan untuk efisiensi perusahaan Anda.

Pelajari Lebih Lanjut

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apakah penggantian reimburse dapat ditolak meskipun karyawan sudah mengeluarkan biaya pribadi?

Ya, reimburse bisa ditolak jika pengeluaran tidak sesuai kebijakan atau bukti tidak valid.

2. Berapa lama proses reimburse yang ideal dalam perusahaan?

Proses reimburse umumnya membutuhkan 3–14 hari kerja tergantung alur persetujuan perusahaan.

3. Apakah reimburse dapat diajukan tanpa struk fisik jika struk hilang?

Bisa, selama perusahaan menerima bukti alternatif seperti invoice digital atau pernyataan kehilangan.

4. Apa perbedaan reimburse dengan cash advance?

Reimburse dilakukan setelah pengeluaran pribadi, sedangkan cash advance diberikan sebelum kegiatan dilakukan.

5. Bagaimana perusahaan memastikan sistem kompensasi biaya tetap aman dari penyalahgunaan?

Perusahaan menerapkan batas biaya, verifikasi digital, dan audit berkala untuk mencegah penyalahgunaan. Salah satunya dengan penggunaan Shell Card.

Referensi:

1. https://mekari.com/blog/penjelasan-tentang-reimburse/

2. https://kantorku.id/blog/sop-reimbursement/

3. https://www.shell.us/business/mobility/shell-fleet-solutions/shellcard.html

4. https://id.jobstreet.com/id/career-advice/article/reimburse-pengertian-jenis-cara-mengajukan

5. https://www.ocbc.id/id/article/2022/04/12/reimburse-adalah