Setahun beroperasi , Pabrik Pelumas Shell Indonesia kini mulai Produksi Pelumas untuk Industri Perkapalan
Nov 09, 2016
Jakarta, 9 November 2016 – Setahun sejak awal pengoperasiannya, pabrik pelumas Shell (Lubricants Oil Blending Plant - LOBP) yang berlokasi di Marunda Center, Bekasi telah mencatat kenaikan produksi lebih dari dua kali lipat. Pabrik ini kini memproduksi tak kurang dari 99 jenis produk pelumas.
Di antara beragam pelumas yang diproduksi saat ini, terdapat pelumas mesin kapal Shell Argina, Shell Gadinia dan Shell Melina. Dua pelumas mesin yaitu Shell Argina dan Shell Gadinia adalah pelumas yang digunakan untuk mesin kapal berukuran kecil hingga sedang, mesin pembantu serta pembangkit listrik statis. Sedangkan, Shell Melina adalah pelumas multifungsi terdepan yang diperuntukan untuk mesin diesel perkapalan berputaran rendah.
Produksi lokal untuk pelumas kapal ini merupakan respon terhadap peningkatan permintaan pelumas perkapalan domestik, seiring dengan berkembangnya sektor maritim di Indonesia. Pertumbuhan sektor ini merupakan dampak dari program tol laut yang dicanangkan Pemerintah Indonesia dan melibatkan pembangunan infrastruktur maritim melalui peningkatan kualitas pelabuhan di seluruh nusantara. Sebagai dukungan terhadap inisiatif ini, Shell Marine menjamin keberlangsungan pasokan dengan mendirikan beberapa pusat pasokan di berbagai pelabuhan utama di Indonesia. Pusat pasokan tersebut bertujuan untuk melayani permintaan perusahaan perkapalan domestik dan internasional kapanpun dan dimanapun mereka membutuhkannya.
Pabrik pelumas Shell juga menambah beragam varian baru dari merek pelumas terkemuka, seperti varian-varian baru dari Shell Helix (pelumas mesin mobil), Shell Advance (pelumas mesin motor), Shell Rimula (pelumas mesin kendaraan berat), Shell Spirax (pelumas transmisi) dan Shell Tellus (pelumas hidraulik). Beragam varian tersebut dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan populasi kendaraan di Indonesia yang terus tumbuh serta perkembangan pesat di berbagai sektor industri andalan seperti konstruksi, pembangkit listrik dan pertambangan.
Pabrik ini juga memungkinkan Shell untuk melakukan transisi dari mengimpor produk pelumas secara ekslusif dari luar negeri menjadi memproduksi secara lokal sebagian besar produk pelumasnya. Kini, hampir 70% dari total produk pelumas Shell di Indonesia adalah “Buatan Indonesia”. Beragam produk tersebut dihasilkan oleh fasilitas yang sepenuhnya otomatis dan didukung oleh para operator Indonesia terlatih yang merupakan bagian dari jaringan rantai pasokan LOBP global. Kualitas produk Shell terjamin melalui proses uji berkala di laboratorium kelas dunia yang berada di pabrik.
“Kami senang dengan perkembangan yang kami capai dalam satu tahun pabrik ini beroperasi di Indonesia. Kemampuan lokal ini memungkinkan kami untuk lebih dekat dengan para konsumen serta lebih responsif terhadap permintaan pasar, termasuk permintaan pelumas perkapalan . Pabrik ini juga memungkinkan kami mengembangkan jangkauan bisnis dan memenuhi kebutuhan konsumen kami di Indonesia Timur, khususnya di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Ambon dan Papua,” kata Alex Marpaung, Lubricants Supply Chain Manager Indonesia.
Dari segi keselamatan, pabrik pelumas Shell ini juga memiliki rekam jejak yang baik. Dengan beragam sistem yang tepat dan pelatihan terus menerus untuk membentuk budaya sadar keselamatan di antara para karyawan, pabrik ini dapat mencapai tingkat keselamatan yang tinggi. Sejak awal pembangunan pada Oktober 2012 hingga sekarang pabrik ini telah mencapai kinerja keselamatan yang memuaskan tanpa catatan kecelakaan.
Sebagai tetangga yang baik, Pabrik Pelumas Shell Marunda bekerjasama dengan Pusdakota (Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan) dari Universitas Surabaya dalam penyelenggaraan program DESA BERSEMI (Bersih, Sehat, Mandiri) dengan dua desa di sekitar wilayah pabrik yaitu Segaramakmur dan Pantaimakmur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan inisiatif masyarakat untuk melakukan kegiatan membangun pemukiman yang bersih, sehat, ramah lingkungan dan produktif. Program ini melatih masyarakat di dua desa tersebut dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan bersama , seperti: membuat kompos dari sampah di sekitar mereka, membangun rumah kompos, mendirikan bank sampah yang memungkinkan warga menukar sampahnya dengan sejumlah uang yang akan disimpan di tabungan mereka , menumbuhkan tanaman obat dan sayuran; dan membuat kerajinan tangan dari sampah . Hingga kini, program ini telah berhasil melatih 60 kader di dua desa, meningkat dua kali lipat dari jumlah awal pada Desember 2015.
Shell kini memproduksi Shell Argina pelumas mesin kapal dari pabrik pelumasnya di Marunda, Bekasi, Indonesia
Shell kini memproduksi 99 produk pelumas in pabrik pelumasnya di Marunda, Bekasi, Indonesia.
Hampir 70% dari pelumas Shell yang dijual di Indonesia kini diproduksi di pabrik pelumasnya di Marunda, Bekasi, Indonesia.
Enquiries:
Shell Marine Global: Oliver Lim +65 67999477, o.lim@shell.com
Shell Lubricants Global: Mary B. Walsh, +32478402934, mary.walsh@shell.com
GM External Relations Indonesia: Haviez Gautama, +622129970315, haviez.gautama@shell.com
Catatan Untuk Editor :
- Shell memegang 100% kepemilikan dan pengoperasian pabrik ini, sehingga menjamin pengendalian sepenuhnya atas kualitas produk.
- Pabrik pelumas baru di Indonesia ini dirancang untuk memenuhi standar keramahan lingkungan yang tinggi, antara lain meliputi langkah-langkah untuk mengurangi limbah dan mengontrol pembuangan limbah secara seksama untuk memastikan tidak adanya dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Semua proses dalam pabrik ini sepenuhnya terotomasi dan dikendalikan oleh operator dari ruang kontrol pada setiap tahapannya. Sistem pengelolaan pabrik akan diterapkan untuk mengendalikan setiap tahapan produksi.
- Shell Lubricants aktif di pasar konsumen maupun pasar industri di Indonesia. Selain penjualan langsung, Shell juga didukung oleh lebih dari 30 distributor resmi di seluruh Indonesia.
- Dengan Pabrik pelumas baru ini, Shell dapat memproduksi dan memasok rangkaian penuh produk oli mesin, oli transmisi, dan pelumas industri berkualitas tinggi yang diproduksi secara lokal ke pasar Indonesia.
- Shell mengoperasikan lebih dari 40 pabrik pencampuran pelumas di 32 negara, dan 18 di antaranya berlokasi di Asia, yaitu di Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Singapura, Korea Selatan dan Vietnam.
Tiga dari delapan pabrik oli dasar Shell dan sepuluh pabrik pencampuran pelumas gemuk global Shell berlokasi di Asia.
Tentang Shell Indonesia
- Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia telah dimulai lebih dari 120 tahun lalu, sejak penemuuan minyak pertamanya di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara.
- Saat ini, Shell bergerak di sektor usaha hilir yang kuat di Indonesia. Shell merupakan perusahaan minyak internasional pertama yang bergerak di bisnis ritel SPBU di Indonesia dengan 79 lokasi pengoperasian SPBU di wilayah Jabodetabek, Bandung dan Sumatera Utara. Di tahun 2006, Shell memulai bisnis bahan bakar komersial, marines, dan bitumen di Indonesia, serta menyediakan produk pelumas dan bantuan teknis terkait untuk sektor industri, transportasi, dan pertambangan. Shell juga merupakan pemegang pangsa pasar pelumas terbesar di Indonesia setelah Pertamina, serta melayani pemilik kendaraan bermotor dan konsumen dari sektor industri. Di sektor hulu, Shell adalah operator untuk blok laut dalam Pulau Moa Selatan PSC dan merupakan mitra strategis dari Inpex, operator Masela PSC, yang mencakup lapangan gas Abadi.
Tentang Pelumas Shell
Istilah “Pelumas Shell” secara bersama-sama mengacu pada perusahaan-perusahaan dalam Grup Shell yang bergerak dalam usaha pelumas. Shell menjual berbagai macam pelumas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan beragam penggunaan, yang mencakup otomotif pelanggan, alat angkut berat, pertambangan, pembangkit listrik, dan rekayasa umum. Portofolio merek pelumas Shell meliputi Pennzoil, Quaker State, Shell Helix, Shell Rotella, Shell Tellus, dan Shell Rimula. Kami berperan aktif di seluruh rantai pasokan pelumas. Kami memproduksi oli dasar di delapan pabrik; mencampur oli dasar dengan zat aditif untuk menghasilkan pelumas di lebih dari 40 pabrik; serta mendistribusikan, memasarkan, dan menjual pelumas di lebih dari 100 negara. Kami juga menyediakan dukungan teknis dan usaha kepada pelanggan kami. Selain rangkaian produk kami, kami juga menawarkan pelayanan yang berhubungan dengan pelumas, seperti: Shell LubeMatch – perangkat rekomendasi produk daring terkemuka, Shell LubeAdvisor – membantu konsumen memilih pelumas yang tepat melalui staf teknis Shell yang terlatih dan perangkat daring, dan Shell LubeAnalyst – sistem peringatan dini yang membantu konsumen mengawasi kondisi peralatan dan pelumas mereka, membantu menghemat biaya pemeliharaan dan menghindarkan pelanggan dari potensi kerugian usaha yang disebabkan kegagalan peralatan.Teknologi kelas dunia Shell berusaha memberikan produk bernilai tinggi kepada pelanggan kami. Inovasi, penggunaan produk, dan kolaborasi teknis merupakan inti dari pelumas Shell. Kami memiliki pusat-pusat penelitian pelumas unggulan di Tiongkok, Jerman, Jepang (dalam bentuk usaha patungan dengan Showa Shell), dan AS. Kami melakukan investasi besar dalam teknologi dan bekerja sama secara erat dengan pelanggan kami untuk menciptakan pelumas inovatif. Kami memiliki portofolio paten yang terdiri dari 150+ seri paten untuk pelumas, oli dasar, dan minyak; lebih dari 200 ilmuwan dan para teknisi pelumas didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan pelumas. Manfaat yang diperoleh pelanggan adalah, antara lain, biaya pemeliharaan yang lebih rendah, umur peralatan yang lebih panjang, dan konsumsi energi yang lebih kecil. Salah satu cara kami menembus batas teknologi pelumas adalah dengan bekerja sama erat dengan tim balap motor terkemuka seperti Scuderia Ferrari dan BMW Motorsport. Kemitraan teknis ini membantu memperluas pengetahuan kami dalam bidang pelumasan dan menerapkan teknologi mutakhir dari arena balap ke produk komersial kami.
Royal Dutch Shell plc
Royal Dutch Shell plc didirikan di Inggris dan Wales, berkantor pusat di Den Haag, serta terdaftar di bursa efek London, Amsterdam, dan New York. Perusahaan Shell beroperasi di lebih dari 70 negara dan wilayah, mengoperasikan usaha yang meliputi eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi; produksi dan pemasaran gas alam cair dan gas-ke-cair; produksi, pemasaran, dan pengiriman produk oli dan kimia serta proyek-proyek energi terbarukan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.shell.com
Cautionary Note
The companies in which Royal Dutch Shell plc directly and indirectly owns investments are separate legal entities. In this press release “Shell”, “Shell group” and “Royal Dutch Shell” are sometimes used for convenience where references are made to Royal Dutch Shell plc and its subsidiaries in general. Likewise, the words “we”, “us” and “our” are also used to refer to subsidiaries in general or to those who work for them. These expressions are also used where no useful purpose is served by identifying the particular company or companies. ‘‘Subsidiaries’’, “Shell subsidiaries” and “Shell companies” as used in this press release refer to companies over which Royal Dutch Shell plc either directly or indirectly has control. Entities and unincorporated arrangements over which Shell has joint control are generally referred to “joint ventures” and “joint operations” respectively. Entities over which Shell has significant influence but neither control nor joint control are referred to as “associates”. The term “Shell interest” is used for convenience to indicate the direct and/or indirect ownership interest held by Shell in a venture, partnership or company, after exclusion of all third-party interest.
This press release contains forward-looking statements concerning the financial condition, results of operations and businesses of Royal Dutch Shell. All statements other than statements of historical fact are, or may be deemed to be, forward-looking statements. Forward-looking statements are statements of future expectations that are based on management’s current expectations and assumptions and involve known and unknown risks and uncertainties that could cause actual results, performance or events to differ materially from those expressed or implied in these statements. Forward-looking statements include, among other things, statements concerning the potential exposure of Royal Dutch Shell to market risks and statements expressing management’s expectations, beliefs, estimates, forecasts, projections and assumptions. These forward-looking statements are identified by their use of terms and phrases such as ‘‘anticipate’’, ‘‘believe’’, ‘‘could’’, ‘‘estimate’’, ‘‘expect’’, ‘‘goals’’, ‘‘intend’’, ‘‘may’’, ‘‘objectives’’, ‘‘outlook’’, ‘‘plan’’, ‘‘probably’’, ‘‘project’’, ‘‘risks’’, “schedule”, ‘‘seek’’, ‘‘should’’, ‘‘target’’, ‘‘will’’ and similar terms and phrases. There are a number of factors that could affect the future operations of Royal Dutch Shell and could cause those results to differ materially from those expressed in the forward-looking statements included in this press release, including (without limitation): (a) price fluctuations in crude oil and natural gas; (b) changes in demand for Shell’s products; (c) currency fluctuations; (d) drilling and production results; (e) reserves estimates; (f) loss of market share and industry competition; (g) environmental and physical risks; (h) risks associated with the identification of suitable potential acquisition properties and targets, and successful negotiation and completion of such transactions; (i) the risk of doing business in developing countries and countries subject to international sanctions; (j) legislative, fiscal and regulatory developments including regulatory measures addressing climate change; (k) economic and financial market conditions in various countries and regions; (l) political risks, including the risks of expropriation and renegotiation of the terms of contracts with governmental entities, delays or advancements in the approval of projects and delays in the reimbursement for shared costs; and (m) changes in trading conditions. All forward-looking statements contained in this press release are expressly qualified in their entirety by the cautionary statements contained or referred to in this section. Readers should not place undue reliance on forward-looking statements. Additional risk factors that may affect future results are contained in Royal Dutch Shell’s 20-F for the year ended December 31, 2015 (available at www.shell.com/investor and www.sec.gov ). These risk factors also expressly qualify all forward looking statements contained in this press release and should be considered by the reader. Each forward-looking statement speaks only as of the date of this press release, 9 November 2016. Neither Royal Dutch Shell plc nor any of its subsidiaries undertake any obligation to publicly update or revise any forward-looking statement as a result of new information, future events or other information. In light of these risks, results could differ materially from those stated, implied or inferred from the forward-looking statements contained in this press release.
We may have used certain terms, such as resources, in this press release that United States Securities and Exchange Commission (SEC) strictly prohibits us from including in our filings with the SEC. U.S. Investors are urged to consider closely the disclosure in our Form 20-F, File No 1-32575, available on the SEC website www.sec.gov.