Financial projection adalah sarana yang sangat penting untuk mengelola keuangan. Dengan menggunakan financial projection secara efektif, perusahaan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan mencapai keberhasilan finansial yang lebih besar.

Berikut penjelasan lengkap terkait pengertian, jenis-jenis, hingga cara membuat financial projection.

Pengertian Financial Projection

Financial projection merujuk pada proses memprediksi dan merencanakan keadaan keuangan masa depan suatu bisnis atau individu.

Financial projection dapat memproyeksikan data selama periode tertentu, biasanya berlangsung antara 1, 5, atau 10 tahun.

Sebuah organisasi atau individu menyusun proyeksi tersebut untuk meramalkan pengeluaran, pendapatan, aset, kewajiban, laba, arus kas, kebutuhan pengeluaran modal, dan lainnya.

Financial projection memberikan gambaran tentang keadaan keuangan yang diharapkan dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis.

Manfaat Financial Projection

Financial projection bermanfaat dalam membantu merencanakan keuangan dengan baik dengan memproyeksikan pendapatan, biaya, dan arus kas di masa depan.

Dengan adanya perkiraan hasil finansial, pemangku kepentingan dapat memutuskan suatu proyek atau strategi bisnis layak untuk dilakukan atau tidak.

Financial forecasting juga dapat membantu perusahaan melakukan manajemen risiko terkait keputusan keuangan yang dibuat.

Tak kalah penting, financial forecasting juga dapat menjadi alat menari investor arena perusahaan memiliki rencana keuangan yang jelas.

Tujuan Financial Projection

Tujuan utama financial projection adalah memberikan wawasan dan kepastian keuangan. Dengan memahami proyeksi keuangan, perusahaan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan terperinci.

Dengan rencana keuangan yang baik, perusahaan dapat memastikan keberlanjutan bisnis atau keuangan. Financial projection juga ditujuan untuk menarik investor serta mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan.

Financial projection juga membantu dalam mengidentifikasi peluang dan tantangan, melakukan perencanaan perubahan strategis, dan memaksimalkan kinerja keuangan secara keseluruhan.

Jenis-jenis Financial Projection

Perusahaan dapat memprediksi keuangan melalui laporan dari income statement, balance sheet, dan cash flow statement. Laporan itu dijadikan dasar dalam menyusun financial projection.

Pertama, historical financial forecasting, yaitu analisis menggunakan laporan dari periode sebelumnya sebagai proyeksi keuangan di masa depan.

Kedua, research based financial forecast, yaitu meneliti laporan keuangan, performa seluruh departemen, melakukan riset kinerja dan produktivitas perusahaan, hingga meneliti tren konsumen dan perkembangan teknologi.

Ciri-ciri Financial Projection

Meski financial projection berguna merencanakan dan mengelola keuangan, proyeksi tersebut tetaplah perkiraan dan bukan jaminan hasil di masa mendatang. Berikut beberapa ciri-ciri financial projection.

Pertama, financial projection didasarkan pada data historis tentang pendapatan, pengeluaran, arus kas, dan kinerja keuangan lainnya.

Kedua, financial projection melibatkan penggunaan asumsi untuk memperkirakan kondisi di masa mendatang.

Ketiga, financial projection bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan dalam lingkungan bisnis atau perubahan asumsi yang mendasarinya.

Keempat, financial projection melibatkan elemen subjektif sehingga ada risiko bahwa proyeksi tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya atau tidak dapat diprediksi secara akurat.

Cara Membuat Financial Projection

Berikut cara membuat financial projection dengan tiga angah mudah.

  1. Hitung Kebutuhan Awal
    Perhitungkan dana awal yang meliputi keseluruhan dana yang dipersiapkan untuk memulai bisnis, seperti dana pribadi, investor, pinjaman bank, kreditur, dan lainnya. Jumahkan semuanya ke dalam financial projection sebagai total dana awal.
  2. Buat Prediksi Dana
    Hitung prediksi anggaran untuk menjalankan perusahaan di awal, seperti gaji, pajak, biaya hukum, operasional, dan sebagainya. Bandingan hasil penghitungan tersebut dengan dana awal untuk menentukan dana yang dibutuhkan.
  3. Perkirakan Jumlah Pendapatan
    Buat perkiraan jumlah pendapatan yang proporsional dan realistis berdasarkan kebutuhan perusahaan. Sebab, financial projection berperan sebagai proposal pengajuan investasi, baik kepada bank atau investor, sehingga mereka percaya harus dengan potensi bisnis yang disusun.

Contoh Financial Projection

Berikut contoh financial projection di sebuah perusahaan logistik yang memiliki armada kendaraan untuk mengirimkan barang ke pelanggan mereka.

Perusahaan ini membuat financial projection dalam periode lima tahun ke depan untuk mengukur kinerja keuangan dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis.

  1. Pendapatan
    Berdasarkan pertumbuhan pasar yang diharapkan dan strategi pemasaran, perusahaan memproyeksikan peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 8% per tahun selama lima tahun ke depan.
  2. Biaya Operasional
    Perusahaan memperkirakan biaya bahan bakar, pemeliharaan kendaraan, asuransi, dan gaji pengemudi meningkatkan sebesar 5% per tahun untuk mengakomodasi inflasi dan peningkatan kebutuhan operasional.
  3. Investasi Kendaraan Baru
    Perusahaan memperkirakan perlu mengganti beberapa piranti kendaraan dalam armada mereka setiap tahun untuk menjaga keandalan dan efisiensi dengan biaya investasi sebesar Rp50 juta per tahun.
  4. Arus Kas
    Berdasarkan proyeksi pendapatan dan biaya, perusahaan memperkirakan arus kas bersih dari operasi yang positif setiap tahun.
  5. Laba Bersih
    Dengan mengurangi pendapatan dengan biaya operasional, biaya investasi, dan beban bunga, perusahaan memproyeksikan laba bersih yang stabil dan meningkat setiap tahun.
  6. Analisis Rasio Keuangan
    Selama periode proyeksi, perusahaan akan memonitor rasio keuangan penting seperti rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas untuk mengukur kesehatan keuangan dan efisiensi operasional mereka.

Cara Shell Mendukung Financial Projection Bisnis Anda

Salah satu beban keuangan yang menggerus bisnis adalah pengelolaan armada kendaraan. Karena itulah, untuk membantu perencanaan armada yang baik, perusahaan Anda dapat memanfaatkan Shell Fleet Solutions.

Layanan Shell Fleet Solutions memungkinkan perusahaan Anda mengelola aktivitas kendaraan. Salah satu bentuk layanan Shell Fleet Solutions adalah Shell Fleet Card.

Perlu diketahui, Shell Fleet Card merupakan solusi sekaligus cara membuat mobil irit bensin. Sebab, perusahaan dapat dapat mengatur konsumsi BBM kendaraan operasional dengan transparan, mudah, anti fraud, dan efisien.

Seperti dimaklumi bersama, salah satu penyebab bensin boros adalah adanya fraud dalam pengelolaan armada kendaraan.

Selain dapat menghemat pemakaian BBM, Shell Fleet Card juga memberikan layanan webportal yang memungkinkan perusahaan memantau transaksi dari mana saja dan kapan saja.

Kunjungi laman resmi Shell Indonesia untuk informasi selengkapnya tentang Shell Fleet Card, seperti informasi detail harga atau penerapan jenis-jenis bensin Shell.

Pemakaian Shell Fleet Card membuat bisnis Anda mampu menekan fraud pada anggaran BBM, manajemen cost yang tidak terstruktur, hingga transparansi yang lebih jelas.

Dengan begitu, Shell Fleet Card bisa menjadi bagian krusial manajemen armada yang berujung pada financial projection perusahaan Anda lebih clear.

Baca Artikel Terbaru Kami

Teknologi Real Time Monitoring untuk Mengelola Aset Perusahaan

Sebagai sumber daya berharga, maka aset perusahaan sebaiknya dikelola dengan sebaik mungkin seperti menggunakan real time monitoring. Apa fungsinya?

Manajemen Keuangan Perusahaan: Definisi & Tujuan

Manajemen keuangan perusahaan perlu dikelola secara cermat dan transparan untuk mendukung aktivitas operasional dan optimalisasi pertumbuhan kinerja perusahaan.

Manajemen Biaya untuk Keuntungan Perusahaan

Simak pentingnya menguasai konsep dan sistem manajemen biaya untuk keberlanjutan bisnis perusahaan Anda.

Strategi Manajemen Operasional yang Perlu Anda Ketahui

Strategi manajemen operasional yang efektif akan membantu untuk tingkatkan efisiensi, produktivitas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya pada perusahaan.