Bahan bakar alternatif adalah jenis bahan bakar yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil tradisional dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak kerusakan lingkungan.

Bahan bakar energi alternatif pengganti minyak bumi memiliki karakteristik yang lebih mendukung transisi energi, seperti mengurangi emisi karbon, menggunakan sumber energi terbarukan, atau menghasilkan produk sampingan yang bersifat lebih bersih, misalnya air.

Dengan menggunakan bahan bakar alternatif yang mendukung masa depan rendah karbon, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif energi fosil terhadap lingkungan sekaligus berkontribusi pada kelestarian alam.

Jenis-Jenis Bahan Bakar Alternatif

Berikut lima jenis bahan bakar alternatif yang mendukung transisi energi dan dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

1. Compressed Natural Gas (CNG)

Compressed Natural Gas (CNG) adalah gas alam yang dikompresi menjadi bentuk yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, terutama terdiri dari metana.

CNG masih terkait dengan bahan bakar fosil lainnya, yakni batubara atau minyak, dan dibuat oleh organisme metanogenik di tempat pembuangan sampah.1

Gas kemudian diekstraksi dari sumbernya dan dikompresi ke tekanan tinggi sehingga dapat disimpan dalam tangki bahan bakar kendaraan.

Bahan bakar alternatif ini menghasilkan emisi lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya karena mengandung lebih sedikit karbon dan menghasilkan sedikit emisi polutan. CNG lazim ditemui sebagai bahan bakar kendaraan, misalnya Transjakarta.

2. Etanol

Etanol adalah jenis bahan bakar alternatif yang diproduksi seperti alcohol, yakni menggunakan tanaman biomassa, seperti jagung atau tebu.

Proses produksi bahan bakar etanol melibatkan fermentasi, destilasi, dan dehidrasi. Serangkaian penyulingan lebih lanjut kemudian dilakukan agar etanol bisa dicampur dengan bahan bakar fosil.2

Penggunaan etanol dapat mengurangi dapat mengurangi ketergantungan minyak dan emisi gas rumah kaca karena tanaman yang digunakan untuk produksi etanol menyerap karbon dioksida selama pertumbuhan

Shell memiliki agenda untuk membantu transisi energi ini di Indonesia dengan menghadirkan produk BBM yang rendah emisi dengan sulfur terendah yang ada di pasar Indonesia. Dengan produk serial V-Power yang telah memenuhi standar Euro 4 untuk Shell V-Power Nitro dan Euro 5 untuk Shell V-Power Diesel, produk BBM Shell paling lebih mendukung masa depan rendah karbon.

3. Synthetic Gasoline

Synthetic gasoline adalah bahan bakar yang diproduksi dari bahan non-fosil, seperti biomassa atau gas alam.

Pada dasarnya, bahan bakar sintetik memiliki sifat yang sama dengan bahan bakar fosil, tetapi cara pembuatannya berbeda.

Bahan bakar fosil terbentuk selama jutaan tahun di bawah tanah dari bahan organik yang diubah menjadi batu bara, gas alam, atau minyak. Sementara itu, bahan bakar sintetik diproduksi dengan meniru proses alami tersebut menggunakan sumber daya terbarukan.3

4. Biomass Methane

Biomass methane adalah gas metana yang dihasilkan melalui proses dekomposisi biomassa, seperti limbah organik, sampah, atau sisa tanaman.

Biogas tersebut dapat dibakar langsung sebagai bahan bakar atau diolah untuk menghilangkan CO2 dan gas lainnya sehingga dapat digunakan seperti gas alam.4

Penggunaan biomassa metana sebagai bahan bakar dapat mengurangi emisi gas rumah kaca karena metana yang terlepas ke atmosfer adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida.

Bahan bakar alternatif ini lazim dipakai untuk menyuplai energi pada generator diesel untuk menghasilkan listrik.

5. Hidrogen

Hidrogen adalah bahan bakar yang yang rendah emisi karena zat ini hanya menghasilkan limbah berupa air.

Hidrogen dapat diproduksi dari berbagai sumber daya, seperti gas alam, tenaga nuklir, biomassa, dan tenaga terbarukan seperti matahari dan angin.5

Penggunaan hidrogen secara komersial saat ini dapat ditemui dalam industri kimia dan kilang, yakni digunakan sebagai bagian dari campuran gas dalam produksi baja dan dalam pembangkit listrik dan panas.

Meski begitu, teknologi saat ini masih jauh untuk membuat hidrogen sebagai pengganti BBM. Metode pembuatan hidrogen yang paling umum saat ini adalah pemanasan dengan gas alam, elektrolisis, hingga proses biologis yang masih menghasilkan jejak karbon cukup signifikan.

Pengembangan dan penggunaan bahan bakar alternatif merupakan upaya untuk mencapai transportasi yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Bagi Anda yang ingin memakai salah satu jenis bahan bakar alternatif untuk operasional kantor atau berupaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, bahan bakar Shell dan Shell Fleet Card bisa menjadi pilihan.

Shell, sebagai perusahaan pemasok pelumas global nomor satu dan memiliki sejarah inovasi selama 70 tahun menawarkan jenis bahan bakar Shell yang rendah emisi untuk konsumen kendaraan armada bisnis Anda.

Anda bisa memanfaatkan bahan bakar rendah emisi Shell dengan penggunaan manajemen armada dari Shell. Perlu Anda ketahui, Shell Fleet Card merupakan solusi manajemen bahan bakar yang dapat mengatur kendaraan operasional dengan cara yang mudah dan efisien, dengan kata lain dengan Shell Fleet Card Anda dapat menjaga penggunaan BBM yang berlebih dan tidak sesuai tujuan operasional perusahaan Anda.

Bisnis Anda memiliki otoritas penuh mengelola jenis BBM Shell yang dikonsumsi, lokasi SPBU Shell, hari, waktu, plat mobil, atau budget bahan bakar setiap armada.

Selain itu, Shell Fleet Card dapat menghemat pemakaian BBM dengan pilihan harga bahan bakar berkualitas rendah emisi yang lebih kompetitif.

Baca Artikel Terbaru Kami

Pengertian Manajemen Profit Perusahaan dan Cara Meningkatkannya

Manajemen profit atau laba adalah proses pengelolaan pendapatan dan pengeluaran untuk memastikan bisnis menghasilkan laba.

Memahami Prinsip Cost Structure dan Berbagai Jenis Pengeluaran

Sebuah perusahaan perlu kontrol atau pengelolaan keuangan agar tetap stabil dan mendapatkan keuntungan optimal. Oleh karena itu, memahami Cost Structure atau struktur biaya sangat penting bagi unit bisnis.

Strategi Manajemen Operasional yang Perlu Anda Ketahui

Strategi manajemen operasional yang efektif akan membantu untuk tingkatkan efisiensi, produktivitas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya pada perusahaan.