Bisnis tak selamanya bangkrut karena tidak menguntungkan. Perusahaan bisa gulung tikar karena kehabisan uang tunai dan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran saat jatuh tempo.

Perusahaan yang menguntungkan dan berkembang juga dapat kehabisan uang tunai. Hal itu karena perusahaan butuh jumlah modal kerja yang meningkat untuk mendukung investasi tambahan dalam persediaan dan piutang saat mereka tumbuh.

Working capital ratio atau rasio modal kerja dapat membantu Anda menghindari jebakan tersebut.1

Lalu apa itu working capital dan contohnya? Apa manfaat dari working capital? Apa saja kelebihan rasio modal kerja? Bagaimana cara menghitung rasio modal kerja? Mari, simak ulasannya berikut ini.

Pengertian Working Capital Ratio

Working capital merupakan ukuran likuiditas perusahaan dan efisiensi operasional yang mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka pendek.

Working capital menjadi indikator keuangan perusahaan untuk menghitung kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan dalam jangka 1 tahun.2

Working capital ratio menjadi formulasi yang menghitung seberapa efisien perusahaan menggunakan modal kerja untuk menghasilkan penjualan. Dalam rumus tersebut, modal kerja mengacu pada modal yang digunakan perusahaan dalam operasional sehari-hari.

Rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan modal kerjanya untuk menghasilkan pendapatan. Rumus ini juga dikenal sebagai penjualan bersih untuk modal kerja.3

Kelebihan Working Capital Ratio

Working capital management sangat penting dalam sebuah perusahaan. Hal ini karena working capital dapat menjadi indikator kesehatan finansial perusahaan.

Besar-kecilnya selisih antara utang dengan aset jangka pendek jadi indikator kondisi keuangan perusahaan. Makin besar selisihnya, maka makin baik kondisi keuangan. Sebaliknya, makin tipis selisihnya, mak makin berisiko kondisi keuangan.4

Namun jika jumlah utang lebih tinggi di atas aset sehingga menimbulkan angka modal kerja bersih yang cenderung negatif, dapat dibilang kondisi perusahaan di ambang kebangkrutan. Working capital ratio sendiri memiliki sejumlah kelebihan untuk bisnis. Berikut di antaranya:

- Menjaga Kesehatan Finansial

Rasio modal kerja dapat membantu Anda mengelola arus kas keluar dan menilai arus kas masuk dengan lebih baik. Dengan demikian, perusahaan Anda memakai kas dan melakukan cost reduction secara efisien untuk menjaga kesehatan keuangannya.

- Menjamin Likuiditas

Menjadikan working capital ratio sebagai indikator kondisi perusahaan akan membantu Anda status utang usaha, piutang, cost management, manajemen utang, dan manajemen saham dengan lebih riil. Ini memastikan bahwa Anda tahu ke mana uang Anda pergi dan bagaimana menganggarkannya.5

- Meningkatkan Keuntungan

Pengelolaan working capital ratio yang baik dapat mendorong peningkatan keuntungan atau profitabilitas dari waktu ke waktu. Dengan memaksimalkan penggunaan modal kerja, perusahaan dapat berhemat dan menggunakan uang tunai yang tersedia secara efisien.

- Menambah Nilai Perusahaan

Rasio modal kerja yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan dalam industri. Hal ini akan membuat bisnis Anda menonjol di antara para pesaing sehingga memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Cara Menghitung Working Capital Ratio

Lalu bagaimana cara menghitung working capital ratio? Cara menghitung rasio modal kerja yang pertama adalah mengumpulkan seluruh data aset perusahaan. Hal itu seperti uang tunai, dana rekening, inventaris perusahaan, piutang yang tertunda, hingga aset yang bisa dicairkan dalam periode kurang dari satu tahun.

Langkah kedua yakni mengumpulkan data liabilitas perusahaan seperti tagihan utang, gaji pegawai, cicilan utang, hingga tagihan pajak dalam periode satu tahun. Rumus perhitungannya:

Working Capital = Current Assets (Aset) – Current Liabilities (Liabilitas)

Bagaimana Fleet Management Mendukung Working Capital Ratio?

Manajemen armada atau fleet management memberikan dampak tidak langsung tapi krusial substansial terhadap rasio modal kerja perusahaan. Berikut ini beberapa cara fleet management berperan krusial bagi rasio modal kerja:

  • Manajemen biaya bahan bakar
  • Manajemen biaya perawatan
  • Manajemen perilaku pengemudi

Untuk mencapai manfaat tersebut di atas, Anda bisa memakai Shell Fleet Card sebagai sistem manajemen armada perusahaan. Kenapa Anda perlu mencoba Shell Fleet Card? Karena dengan Shell Fleet Card, Anda dapat:

  • Melakukan real time monitoring pengeluaran armada kendaraan secara rinci
  • Memonitor penggunaan bahan bakar, membandingkan konsumsi kendaraan, dan menganalisis pola perjalanan.

Berbagai data dan informasi dari 2 manfaat utama itu akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas, efektif, serta efisien demi bisa mengoptimalkan operasional kendaraan perusahaan.

Sehingga dengan Shell Fleet Card, Anda bisa melakukan manajemen armada demi mencapai working capital ratio yang lebih baik dan efektif. Jadi, kenapa Anda tidak mencoba Shell Fleet Card, sekarang?!

Baca Artikel Terbaru Kami

Pengertian Manajemen Profit Perusahaan dan Cara Meningkatkannya

Manajemen profit atau laba adalah proses pengelolaan pendapatan dan pengeluaran untuk memastikan bisnis menghasilkan laba.

Memahami Prinsip Cost Structure dan Berbagai Jenis Pengeluaran

Sebuah perusahaan perlu kontrol atau pengelolaan keuangan agar tetap stabil dan mendapatkan keuntungan optimal. Oleh karena itu, memahami Cost Structure atau struktur biaya sangat penting bagi unit bisnis.

Strategi Manajemen Operasional yang Perlu Anda Ketahui

Strategi manajemen operasional yang efektif akan membantu untuk tingkatkan efisiensi, produktivitas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya pada perusahaan.