Rimadina Nawangwulan (Country Planning Manager Lubricants Supply Chain)

Rimadina Nawangwulan (Dina) memulai kariernya di Shell Indonesia sejak 2009 sebagai Supply Planner for Fuels, Trading and Supply. Saat ini, Dina menduduki posisi sebagai Country Planning Manager Lubricant Supply Chain dan menjabat sebagai Presiden Shell Indonesia Women’s Network (SIWN). Dina menaruh perhatian yang tinggi pada pemberdayaan wanita, dan kemampuan wanita dalam menentukan pilihan, serta hak untuk mendapatkan akses kesempatan yang sama. Ibu dari satu anak ini memegang gelar Master of Science (M.S.) Supply Chain Engineering dari Georgia Institute of Technology, serta gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Indonesia.

Bagaimana kegiataan keseharian Anda dalam bekerja?

COVID-19 telah mengubah rutinitas saya. Sebelum pandemi, saya biasa mengantar anak ke daycare jam 8 pagi, sampai di kantor jam 8.30 pagi, pulang kerja jam 6 sore dan menjemput anak jam 6.30 sore. Sekarang, selama WFH saya harus mampu menyeimbangkan waktu bekerja sekaligus mengurus anak. Sebelum jam 8 saya harus sudah menyelesaikan bermain, mempersiapkan tugas sekolah, dan sarapan anak. Saya mulai bekerja jam 8.30 pagi, menyusun prioritas pekerjaan untuk minggu atau hari itu agar bisa bekerja dengan lebih fokus. Saya percaya bahwa pekerjaan harus dikerjakan satu per satu atau tidak ada satupun yang akan selesai. Biasanya, saya bekerja dengan jumlah data yang banyak, menyelesaikan masalah-masalah operasional dalam bidang pengadaan supplai dan distribusi, melakukan diskusi dengan tim lokal, regional, dan global, menyiapkan presentasi, dan membalas email. Saya selesai bekerja jam 7 malam, kemudian menghabiskan sisa malam bersama keluarga.

Apa visi dan warisan yang ingin Anda tinggalkan sebagai presiden SIWN?

Visi saya untuk SIWN adalah merangkul seluruh karyawan Shell Indonesia untuk bersama-sama menginspirasi dan menumbuhkan budaya Keberagaman dan Inklusi (D&I) di lingkungan kantor dan di manapun mereka berada. Pandemi ini secara khusus memberikan tantangan bagi pekerjaan, dan kita semakin memiliki tanggung jawab untuk memastikan kenyamanan pendidikan, kesehatan, dan pendidikan keluarga kita di rumah. DI SIWN, saya ingin menyemangati rekan-rekan karyawan perempuan untuk merasa aman secara psikologis dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ambisius dan berani, memahami dan membuka potensi diri mereka, dan tidak takut membuat kesalahan untuk bertumbuh. Kami mengajak para karyawan laki-laki untuk ikut serta ambil bagian dan mendukung dalam bentuk apapun. Saya ingin meninggalkan warisan berupa program-program SIWN yang dapat diakses dengan lebih mudah melalui platform berbasis teknologi, dengan lebih meningkatkan kualitas program, komunikasi dan interaksinya.

Apa yang akan menjadi fokus utama SIWN tahun ini?

Fokus untuk tahun ini adalah menumbuhkan budaya aman secara psikologis yang mendukung growth mindset. Hal ini menjadi penting tidak hanya untuk kenyamanan individu, namun juga juga untuk memupuk kerjasama, performa, dan kreativitas tim yang lebih baik.

Perubahan seperti apa yang terjadi dalam peran Anda sebagai perempuan, terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini?

Bagi saya, situasi pandemi menuntut perempuan untuk menjalankan berbagai peran dalam satu waktu, misalnya menjadi seorang istri, ibu, sekaligus anak perempuan ketika bekerja. Tapi, kita tidak bisa melakukan semuanya. Maka, penting sekali untuk memiliki support system yang kuat di rumah dan kantor, sehingga kita bisa saling berbagi tanggung jawab. Saya sangat beruntung memiliki suami yang sangat mendukung. Seringkali, kami bergantian menemani orang tua dan anak kami ke dokter untuk check-up ketika memang sudah jadwalnya. Di kantor, saya memiliki para anggota tim yang berbakat dan saling membantu satu sama lain. Pekerjaan Supply Chain Planning terkadang bersifat operasional, yang mengharuskan kami memiliki kejelasan dalam menghadapi masalah yang ada, tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkannya, siapa yang melakukannya, dan bagaimana timeline-nya.

Bagaimana cara Anda meluangkan waktu untuk diri sendiri, dan bentuk dukungan seperti apa yang Anda rasakan dari Shell dalam mencapai keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi Anda?

Saya meluangkan waktu di pagi hari untuk diri sendiri ketika memulai hari. Saya orang yang bangun pagi sekali, biasanya pukul 4.30 pagi. Setelah shalat Subuh, saya menulis jurnal dan berolahraga sebelum anak saya bangun. Saya juga suka memasak dan berkebun, terutama di akhir minggu. Shell sangat menjunjung tinggi keseimbangan dalam bekerja dan kehidupan pribadi. Meskipun waktu kerja terasa fleksibel ketika WFH sepanjang pandemi ini, saya masih bisa mengatur jadwal tim dan performa tim terjaga, meskipun di saat yang sama, tetap harus menunaikan tanggung jawab saya mengurus anak berumur 2 tahun yang energinya tak pernah habis.

Apa yang muncul di pikiran Anda ketika mendengar #ChooseToChallenge, tema Hari Perempuan Sedunia tahun ini?

Kita punya kebebasan untuk mengubah anggapan orang secara umum selama ini. Saya memilih untuk menantang anggapan bahwa perempuan memiliki keterbatasan seperti penghalang tidak terlihat yang biasanya kita buat sendiri. Saya akan menerobos penghalang imajinatif itu dan memilih pilihan sendiri, memutuskannya sendiri, dan menjadi yang terbaik dalam kehidupan pribadi dan profesional saya.

Apa pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada sesama perempuan atau remaja perempuan yang ingin mengembangkan diri mereka?

Pembelajaran yang paling efektif adalah dengan melakukannya sendiri. Jadi, dalam posisi apapun kalian, terlibatlah dalam proyek dari awal, rajin bertanya, suarakan ide kalian, dan bertanggung jawab atas ide tersebut. Dalam perjalanan untuk bertumbuh, kalian akan melakukan banyak kesalahan dan merasa sedih atas kesalahan-kesalahan tersebut, namun tetap terus bangkit untuk melakukan dengan lebih baik. Selalu berikan yang terbaik!