Listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat. Hadirnya listrik akan meningkatkan produktivitas dan menggerakan roda ekonomi, sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.

Namun, untuk menghadirkan benderang di seluruh penjuru tanah air bukanlah hal mudah, susahnya akses dan biaya hanya sebagian tantangan yang harus dihadapi. Setidaknya di Indonesia terdapat sekitar 433 desa di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang masih belum teraliri listrik. Hal ini dapat menghambat perkembangan infrastruktur, ekonomi, dan bahkan standar kehidupan masyarakat yang layak.

Tantangan-tantangan ini justru menjadi motivasi untuk Reza Aulia Akbar dan timnya untuk menghadirkan solusi energi listrik untuk daerah 3T di Indonesia. Tidak hanya untuk menerangi tetapi juga memberdayakan daerah tersebut. Berawal dari persahabatan yang ambisius, tim REPGY memiliki tujuan untuk menjadi solusi teknologi alternatif yang mampu menghasilkan energi ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi lokal di Indonesia. Kunci dari inovasi tim REPGY adalah recycled panel Ondrivoltaik eco-energy atau panel ondrivoltaik dengan bahan dasar plastik daur ulang. Panel ini terinstalasi dengan sel ondri yang menjadi sebuah terobosan dalam menghasilkan energi listrik murah, mandiri, dan berkelanjutan, khususnya untuk di daerah 3T.

Jika dibandingkan dengan panel surya, keunggulan panel REPGY berada di kemampuannya dalam menghasilkan daya yang optimal di siang hari. Panel REPGY juga memiliki tingkat efisiensi yang stabil, mampu bersaing, dan lebih murah dibandingkan panel surya. Produksi REPGY juga melibatkan keterampilan masyarakat sekitar untuk proses pembuatannya.

Kehebatan REPGY mencuri perhatian semua orang dalam ajang Think Efficiency, yang merupakan kompetisi bergengsi di bidang energi dan tribologi. Namun, kesuksesan tidak datang dengan instan. Tim REPGY bahkan melakukan eksperimen hingga puluhan kali untuk menghasilkan sel ondri yang mampu memproduksi listrik secara optimal. Tidak kenal lelah, Reza mengatakan bahwa timnya menghasilkan prototype pertama setelah berjalan 3 bulan. Proses mengembangan ide pun bukan suatu hal yang mudah karena mereka harus menyesuaikan teknologi tersebut dengan kondisi Indonesia dan butuh uji coba skala kecil terlebih dahulu untuk meyakinkan bahwa inovasi ini efektif. Setelah berhasil meraih 20 penghargaan di berbagai kompetisi ilmiah, karya inovasi di Think Efficiency adalah karya yang paling komprehensif dan paling menguji kesabaran meneliti tim REPGY. Setelah puluhan kali percobaan dan 5 kali berganti metode, tim REPGY semakin yakin bahwa teknologi ini adalah solusi energi listrik yang tepat dan berpotensi mampu membawa solusi ini ke garda terdepan Indonesia.

Kerja keras mereka terbukti menghasilkan solusi bagi masyarakat luas. Tim REPGY juga mendapatkan peluang yang besar dari Think Efficiency, dengan kesempatan mengunjungi pusat penelitian Shell di luar negeri dan bertemu banyak koneksi di industri energi. Hal ini membuat Tim REPGY semakin termotivasi dan memiliki banyak ide untuk mengembangkan inovasinya yang memiliki satu misi, yaitu: mewujudkan pemanfaatan energi terbarukan di daerah 3T.

Kemenangan di Ajang Think Efficiency bukanlah akhir dari Tim REPGY, tetapi merupakan awal dari inovasi untuk masa depan. Think Efficiency merupakan wadah untuk inovator dalam bidang energi untuk berkarya dan berkontribusi. “Tidak perlu merasa ragu untuk berkompetisi, tidak perlu takut akan kegagalan. Niatkan berkarya untuk Indonesia, Think Efficiency adalah wadah untuk kita, tetapi jangan terlalu berorientasi kepada hadiah. Karena memberikan sumbangan pemikiran dan kebermanfaatan kepada masyarakat jauh lebih bermakna untuk kita. Indonesia sudah memanggil kita. Ayo berkarya untuk negeri, berprasasti dalam prestasi!” ujar Reza untuk anak muda Indonesia.

Ketahui lebih lanjut tentang Think Efficiency di sini.

Tim Infinite Menghadirkan Computational Intelligence dalam Ilmu Tribologi

Think Efficiency merupakan wadah untuk menghadirkan para inovator unggul masa depan untuk menjawab tantangan energi yang menjadi semakin kompleks setiap hari. Cerita Tim Infinite yang memanfaatkan teknologi dan berkontribusi dalam ilmu tribologi diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk inovator-inovator mendatang.

Baca di sini