“Think Efficiency ini merupakan ajang yang strategis bagi terhubungnya pihak inovator, industri, pemerintah, masyarakat dan media!”

Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo

Inilah kata Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo dalam interview eksklusif Think Efficiency kali ini. Menurutnya, ajang ini membuka banyak sekali pintu dan cakrawala untuk terus berinovasi dalam perkembangan energi.

Think Efficiency merupakan komitmen Shell Indonesia untuk berkontribusi dalam menginisiasi munculnya talenta dan inovator masa depan untuk menjawab tantangan energi pada beberapa dekade mendatang. Simak perjalanan seorang inovator Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo, Tim Infinite, dalam berkontribusi dalam ajang Think Efficiency 2018. Dengan karyanya yang berhasil meraih peringkat 1 di kategori Tribologi.

Sibuk menjadi seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi Swasta ternama di Indonesia tidak mengurungkan niat Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo untuk menghadirkan metode dan karya inovasi yang dapat diimplementasikan pada industrinya. Dengan mengusung karyanya yang berjudul “Pemodelan dan Simulasi Friction dan Efisiensi pada Excavator dengan Computational Intelligence Controller”, Daniel menghadirkan gagasan baru bagi industri, baik dalam bidang Tribologi maupun dalam penghematan energi melalui excavator atau hydraulic system.

Semua ini bermula dari ketelitiannya melihat suatu permasalahan, yaitu metode yang digunakan pada control di excavator atau hydraulic system masih menggunakan metode konvensional. Namun, untuk memecahkan tantangan ini, Daniel memerlukan perjalanan yang panjang, apalagi Daniel berjuang sebagai tim tunggal. Mulai dari pemodelan sistem secara teoritis, implementasi pemodelan pada software, simulasi dan uji coba sistem pada software model, implementasi sistem pada hardware (controller), uji coba sistem pada hardware, analisis dan pengambilan kesimpulan, sampai penyusunan laporan, Daniel lakukan sendiri dengan semangat pantang menyerah. Semua ini Daniel lakukan untuk memberikan manfaat kepada Indonesia dengan karyanya dan mendapatkan masukkan untuk mengembangkan karyanya lebih lanjut. Kegigihannya membuahkan hasil yang luar biasa, Daniel berhasil mengantongi gelar juara 1 dalam kategori tribologi!

Pengalaman Daniel dalam ajang Think Efficiency 2018 sangatlah berharga baginya, menurutnya, Think Efficiency memberikan wadah dan mendorong para inovator Indonesia untuk mengembangkan potensinya dalam bidang energi dan tribologi. Namun, kemenangan Daniel tidak membuatnya cepat puas, menurutnya masih terdapat room for improvement untuk meningkatkan ajang Think Efficiency, sehingga dapat memberi manfaat dan dampak positif yang lebih luas untuk Indonesia.

Salah satu gagasan Daniel ialah untuk mengkoordinasikan ajang ini dengan Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi. Daniel juga menganggap penting pertimbangkan Innovation Readiness Level untuk dapat digunakan sebagai kriteria bagi kompetisi ini. Perjalanan Daniel dalam ajang Think Efficiency 2018 patut diacungi jempol, bukan hanya karena Daniel adalah tim tunggal, tetapi Ia juga menaruh perhatian besar pada inovasi dalam bidang tribologi. Kedepannya, diharapkan para inovator unggul dalam bidang tribologi bermunculan di masa depan dan menjadikan ajang Think Efficiency ini sebagai wadah untuk memperlancar inovasi mereka dan memberikan dampak positif bagi bangsa.

Daniel berharap kepada generasi muda Indonesia untuk terus, “berikan kemampuan Anda untuk berinovasi dan menciptakan karya yang berguna bagi bangsa ini. Karya Anda sangat berguna bagi bangsa ini! Semangat inovasi dan hasil karya Anda dapat disalurkan melalui ajang Think Efficiency.”

Ketahui lebih lanjut tentang Think Efficiency di sini.

REPGY: Menerangkan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar dengan Panel Ondrivoltaik Eco-energy

Simak cerita tim REPGY dalam keberhasilannya menghadirkan solusi energi listrik untuk daerah 3T di Indonesia.

Baca di sini