Under The Hood with Garuda UNY Eco Team
Menilik kiprah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta di Garuda UNY Eco Team dalam ajang Shell Eco-marathon.
Kompetisi yang sangat tepat untuk berkreasi dan berinovasi untuk mewujudkan perkembangan energi berkelanjutan dan terbarukan. Banyak teknologi yang tercipta dan ide baru untuk pengembangan teknologi terbarukan yang ramah lingkungan.
Ilham Nofi Yoga, General Manager
Kreasi dan inovasi, inilah yang menjadi semangat tim Garuda UNY untuk meraih juara ke dua dalam ICE Urban Concept Shell Eco-marathon Asia tahun 2019 lalu. Dalam setiap babak kompetisi, semangat tim Garuda UNY tidak pernah padam untuk menjelajahi berbagai penyesuaian dalam prototype mereka, untuk bisa lebih baik lagi. Walaupun tim yang berpartisipasi terhitung masih junior dan baru dua kali mengikuti perlombaan mobil hemat energi dalam Shell Eco-marathon, namun tim Garuda UNY berhasil lolos masuk 3 teratas dalam Driver’s World Championship Regional Asia. Rahasia kemenangan tim ini juga karena konsistennya perhatian terhadap detail kendaraan.
Simak interview eksklusif bersama Tim Garuda UNY yang tetap gigih untuk mengembangkan inovasi mereka dan menjadi juara.
Tim Garuda UNY dari Universitas Negeri Yogyakarta berkompetisi di bawah kategori Urban Concept - Bensin di Changi Exhibition Centre, Singapore. (Shaun Tay/AP)
Apa peran dan tanggung jawab Anda di tim?
MNW: Muhammad Nurdin Wahid, Manajer Tim Shell Eco-marathon 2019
INY: Ilham Nofi Yoga, General Manager
MS: Mifta Saputra, Team Leader Shell Eco-marathon Asia 2017
AMH: Anggun Mahirezqi Hidayat, Anggota Divisi KRS
AYP: Ahmad Yoga Pradana, Manajer tim Shell Eco-marathon 2021
FAP: Fauzi Achmad Prapsita, Divisi Powerplan Engineering
Ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan selama mengikuti kompetisi SEM
AMH: “Bagi saya, pengalaman yang paling mengesankan ketika menjalani kualifikasi Shell Eco-marathon Driver's World Championship (SEM DWC) Regional Asia adalah saat memecahkan hasil uji coba pada saat race dan menduduki posisi ke tiga sehingga berhak maju mewakili Asia di babak London, United Kingdom.
MNW: “Tim Garuda UNY memang bisa dibilang junior, karena baru bergabung di tahun 2017, tetapi prinsip yang kami buat dan kembangkan mampu membantu kami beradaptasi. Prinsip untuk terus belajar dimanapun itu; belajar bergerak cepat, belajar dari kompetisi itu sendiri pun kami lakukan.”
INY: “Bagi kami, tim baru bukan jadi halangan, tapi suatu tantangan untuk selalu memacu semangat meraih yang terbaik!”
Bagaimana proses dan kisah kegigihan Tim Garuda UNY dalam menciptakan inovasi di ajang SEM?
MS: “Hal utama sebelum mengikuti kompetisi adalah menentukan target. Misalnya, tim dituntut melakukan sebuah inovasi pada kendaraan yang lebih hemat energi.”
MNW: ”Dengan target ini tentu muncul beban, tapi ini justru memperkuat tim dan menimbulkan semangat untuk riset dan berjuang. Rasa lelah berubah menjadi semangat, ketika mendengar target dari divisi lain tercapai. Hal inilah yang membangun tim.”
“Bahkan terkadang ide datang ketika kita tidak memikirkannya dan muncul sekilas. Hal itu terjadi di ide mengenai kaleng bekas.”
INY: “Ide kaleng bekas berawal dari keinginan untuk menambahkan fitur keamanan kendaraan dan pengemudinya. Ide unik ini berawal ketika anggota tim kami menginjak kaleng bekas yang ternyata kuat ketika diuji lebih lanjut. Konsep ini kemudian diterapkan untuk fitur keamanan IA (Impact Attenuator), yang menghasilkan penghargaan Safety Award di tahun 2018
Apa pelajaran paling berharga yang Anda dapatkan dengan berpartisipasi di SEM?
MNW: “SEM memberikan ladang bagi setiap engineering student untuk bercocok tanam. Ilmu yang telah mereka tanam dan kembangkan pasti akan berguna nantinya untuk menjawab tantangan zaman. Buah dari yang mereka tanam selama proses SEM akan berbuah di suatu masa dimana mereka diperlukan.”
MS: “Terpenting adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan, yang nantinya dapat membantu dalam dunia nyata”
Tim Garuda UNY di lintasan Make the Future Singapura 2017 (Joseph Nair).
Menurut Anda, apa peran SEM dalam mewujudkan perkembangan energi berkelanjutan dan terbarukan?
AYP: “Di SEM semua dituntut untuk terus berinovasi meningkatkan capaian. Dari sini banyak sekali potensi para peserta belajar lebih di lapangan. Dengan demikian tidak heran bila besok akan lahir insinyur-insinyur, engineer-engineer hebat yang pernah ikut berpartisipasi di SEM.”
AMH: “SEM sangat membantu karena telah menyediakan wadah berupa kompetisi yang mengadu skill dan otak untuk menciptakan produk kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.”
Apa pesan Anda terhadap generasi muda Indonesia, terutama mereka yang ingin ikut kompetisi SEM?
FAP: “Terkadang, bukan tentang siapa yang juara melainkan seberapa besar engkau melewati dan menikmati proses. Lakukan terus maka suatu saat engkau akan mendapatkannya!”
AYP: “Terus maju, berjuang, bekerja keras, untuk Indonesia! Karena keikhlasan untuk berjuang mengharumkan nama Bangsa merupakan semangat pengorbanan yang dimiliki para pahlawan kita terdahulu untuk memerdekakan negeri ini, jadi jangan lunturkan semangat tersebut!
MNW: “Jangan pernah puas dengan ilmu, selalu kosongkan cangkirmu kapanpun dan dimanapun kamu berada. Teruslah haus akan ilmu dan lanjutkan minum lautan ilmu!
Baca Juga
Under The Hood with Bumi Siliwangi 4, Universitas Pendidikan Indonesia
Kisah semangat di balik tim tercepat.
Under The Hood with Antasena, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Konsistensi dalam membawa kendaraan hemat energi ke hadapan dunia.